Ini Dia 3 Konser dan Festival Musik Berdarah yang Menimbulkan Banyak Korban Jiwa

Selasa, 03 Oktober 2017 | 05:39
Fadli Adzani

Teror di Paris

Konser dan festival musik seringkali menjadi target empuk para teroris yang secara sengaja datang nggak diundang dan menimbulkan korban jiwa.

Akhir-akhir ini, sering banget kita dengar konser dan festival musik menjadi target empuk dari orang-orang yang datang dengan senjata dan membunuh orang-orang nggak berdosa.

Hal ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama, dan memang menjadi sorotan masyarakat dunia.

Apalagi, baru-baru ini terjadi penembakkan di sebuah festival musik country di Las Vegas, Amerika Serikat, oleh seorang cowok yang menembaki penonton dari kamar hotelnya.

Kejadian itu menimbulkan 59 korban jiwa.

Dalam artikel ini, HAI ingin ngasih tau kalian, 5 konser dan festival musik berdarah yang pernah terjadi dalam sejarah musik dunia.

Musik itu seharusnya menjadi suatu hal yang menyatukan, bukan malah diserang secara tiba-tiba dan menimbulkan korban jiwa.

1. Penembakkan Dimebag Darrell

Dimebag Darrell
Pada tahun 2004, tanggal 8 Desember, salah satu pendiri band Pantera, Dimebag Darrell, mati ditembak di atas panggung oleh seorang cowok.

Empat orang lainnya juga meninggal oleh teroris yang masih berusia 25 tahun saat itu.

2. Le Bataclan

Paris dijaga ketat oleh petugas keamanan setelah bom
Mungkin ini menjadi salah satu penembakkan dalam konser yang bakal diingat oleh masyarakat dunia.

Kala itu, band Eagles of Death Metal sedang manggung di Le Bataclan, Paris, Perancis pada tanggal 13 November 2015, dimana ada 3 orang bersenjata yang menembak ke arah penonton.

Sebagaimana yang diberitakan oleh Billboard, terdapat 130 orang yang meninggal di insiden ini, termasuk manager merchandise dari Eagles of Death Metal.

3. Bom di Konser Ariana Grande

Ariana Grande
Pada 22 Mei 2017, konser Ariana Grande di Manchester Arena yang didatangi oleh 21 ribu orang, terserang oleh seorang pengebom yang meledakkan bom di luar venue konser.

22 orang meninggal, termasuk anak kecil berusia 8 tahun.

Editor : Fadli Adzani

Baca Lainnya