Moleklane, Museum Oasis Pertama di Dunia yang Ada di Indonesia

Kamis, 28 September 2017 | 11:04
Fadli Adzani

Kata Ilham, koleksi Oasis-nya yang ada di Moleklane baru 20% dari total koleksinya

Cinta lama bersemi kembali. Mungkin itu kata-kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan antara HAI dengan cowok bernama Ilham Priananda.

Pada tahun 2014 silam, Ilham pernah kami wawancara melalui Skype karena ia masih kuliah dan berkerja di Inggris.

Ilham pun ternyata memang pembaca setia HAI dan juga mengoleksi beberapa edisi yang dicetak pada tahun 1990-an hingga 2000-an awal.

Pasti kalian bingung, kenapa kami berdua bisa begitu dekat.

Semua itu karena satu hal: Oasis. Iya, band pop Inggris yang menjajah industri musik dunia pada awal era '90-an itu.

Satu dari banyaknya foto Ilham dan Noel
Seiring berjalannya waktu, koleksi Oasis milik Ilham di kamarnya semakin banyak, sampai-sampai temannya berpikir, "kenapa nggak bikin museum aja, Ham?" ujar Ilham meniru pertanyaan teman-temannya.

Mulai saat itu, ia memutuskan, untuk membuat Museum Oasis di daerah tempat tinggalnya, Ciputat, Tangerang Selatan. Jadilah Moleklane Museum.

"Kenapa Moleklane? Jadi, nama jalan dari rumah gue ini Molek, dari situlah nama Moleklane terbentuk, kayak Penny Lane di Inggris aja gitu," paparnya.

Kata Ilham, koleksi Oasis-nya yang ada di Moleklane baru 20% dari total koleksinya
"Kalau nama jalan gue Gang Senggol, pasti gue namain Gang Senggol Lane Museum," katanya bercanda.

Sekarang gini, deh, kalian sebutin barang-barang Oasis yang langka, Ilham pasti punya! HAI berani jamin itu.

Mulai dari CD, kaset, piringan hitam hingga MiniDisc. Itu baru koleksi musiknya aja.

Kalau merchandise, mulai dari baju, sweater, harrington, hoodie, topi, jaket denim hingga miniset yang dikeluarkan Oasis juga dia punya!

"Kemungkinan besar jaket-jaket ini pernah dipakai Liam atau Noel," ucapnya sambil menunjuk jaket Oasis x Adidas yang hanya dirilis untuk kru dan juga anggota band Oasis.

Sebenarnya, banyak koleksi-koleksi Oasis-nya Ilham yang terbilang cukup fenomenal. Sebut saja alat musik tamborin milik Liam yang dipakai di konser Familiar To Millions di Wembley pada 21 Juli tahun 2000.

"Tamborin itu dilempar ke penonton setelah konser selesai, namun, tamborin itu bisa sampai di Moleklane dan sekarang ada di depan mata lo!" tegasnya.

Ilham dengan tamborin milik Liam
Lalu, ia juga memiliki sebuah gelas kaca berisikan pasir yang diambil dari pantai dimana cover single All Around the World diambil.

Nggak berhenti sampai di situ, ia juga memiliki sebuah koin yang ditemukan oleh Noel ketika ia sedang mencari inspirasi untuk menamai album keempat mereka, Standing on the Shoulder of Giants.

Kalian bayangin, deh, koin yang dipegang oleh Noel di suatu malam di tahun 2000-an awal dan koin itu sudah ada di tangan Ilham saat ini. Nggak masuk di akal, tapi itu benar-benar terjadi dan kalian bisa buktiin sendiri di Moleklane.

Ilham dengan harta karun kesayangannya
Ilham ini bukan tipe kolektor yang setengah-setengah, artinya, dia benar-benar mengoleksi barang-barang yang kayaknya kolektor lain nggak cari.

Contohnya, koran yang ada di dalam cover album The Masterplan. Dalam cover itu, terlihat empat orang kakek-kakek sedang memegang koran yang memperlihatkan seorang cewek, dan Ilham, punya koran itu.

Lalu, di dalam cover Definitely Maybe, terdapat foto seorang musisi bernama Burt Bacharach, dan Ilham, punya foto itu.

"Gue nggak cuma koleksi barang-barang Oasis aja, tapi barang yang ada di dalam cover album Oasis," tuturnya.

Ilham juga memiliki gitar milik Noel yang ia pakai ketika sedang foto di cover album single Supersonic.

Sebenarnya, kalau ngomongin apa yang Ilham punya, artikel ini nggak cukup untuk menggambarkannya.

Ilham juga mengaku, koleksi Oasis yang ia simpan di Moleklane baru 20% dari total keseluruhan yang ia punya.

"Ada yang masih di Inggris, ada yang di rumah saudara gue, ada yang di rumah gue," ia menceritakan.

Penggemar berat Oasis wajib ke sini!
Rasa cinta Ilham ini terdengar sampai ke Britania Raya sejak tahun 2012, ketika ia didatangi oleh wartawan Jakarta Post yang ingin memberitakan tentang museumnya itu.

"Sejak itu, Moleklane terdengar sampai ke luar negeri, dan dari situ, banyak media-media asing yang ingin meliput Moleklane, mudah-mudahan ada stau media asing Oktober nanti datang ke sini untuk liputan," katanya.

Cukup, cukup sampai di situ kita membahas Moleklane, kalau kalian masih penasaran dan nggak percaya bahwa Museum Oasis satu-satunya itu cuma ada di Indonesia, silahkan hubungi Ilham melalui akun Instagram-nya untuk reservasi di @hamprand.

Sekarang, HAI ingin menceritakan bagaimana kagumnya kami ketika mendengar bahwa Ilham ternyata juga dekat dengan Noel, Liam dan beberapa musisi legendaris Britpop dari tahun 1990-an dan bahkan masa kini.

"Gue pernah ke rumah Noel, di situ ada Paul Weller (dari The Jam). Gue liat gitarnya Noel banyak banget, di situ gue ngobrol-ngobrol," ceritanya.

Dia pun juga pernah nongkrong bareng Liam, "Waktu itu, di London, gue pergi ke sebuah pub sehabis belanja di toko musik. Abis itu, di pub, gue liat Liam lagi minum, langsung gue samperin, dan kita ngobrol sampai jam 3 pagi! Dia pun menraktir semua orang yang ada di pub itu!" tuturnya.

Kedekatan Ilham dengan keluarga Oasis pun dibuktikan dari banyaknya kru Oasis yang secara sukarela mau memberikan barang-barang bersejarah Oasis. Barang-barang itu semuanya ada di Moleklane.

"Gue juga sering ketemu sama Brian Cannon, fotografer album-albumnya Oasis," tambahnya.

Bener aja, semua album Oasis yang dimiliki Ilham itu sudah dilegalisir sama Brian, dan kalian perlu tahu, album-album Oasis yang dimiliki Ilham adalah first press alias cetakkan pertama!

Cie, tatap-tatapan sama Liam
Jujur, HAI kaget ketika Ilham menceritakan semuanya itu. Ternyata, ada juga, ya, orang Indonesia yang ternyata dekat dan sering diundang sama kru Oasis untuk ikut berbagai kegiatan mereka di Inggris.

Yang lebih spesialnya lagi, Ilham hanya orang biasa, bukan orang media yang bisa cuma-cuma ketemu artis idolanya.

Untuk bisa berada di level ini, Ilham harus berkerja keras mengumpulkan harta karunnya sehingga dapat dilihat oleh idolanya yang ada di Britania Raya sana.

Dan nggak cuma Oasis aja, Ilham juga mengumpulkan barang-barang dari band JET, The Verve, Arctic Monkeys, Kasabian dan lain-lainnya secara lengkap.

Nggak menutup kemungkinan kalau nanti, Moleklane nggak hanya menampilkan Oasis, tapi juga band-band yang HAI udah sebut di atas.

"Gue nggak pengen Moleklane cuma buat Oasis aja," katanya.

Sejauh ini, Ilham yakin, Moleklane adalah Museum Oasis pertama di dunia. "Coba aja lo cari sendiri," imbuhnya.

Sebelum HAI menutup artikel ini, HAI punya pesan buat Ilham; jangan lupa ajak kita, ya, kalau ketemu Liam dan Noel, apalagi, Liam mau ke Jakarta Januari mendatang!

Salut buat lo, Ham! Mad fer it!

Tag

Editor : Fadli Adzani