Bukan cuma adegan-adegan yang menyeramkan, film horor bakalan kurang afdol kalo nggak punya musik yang bikin merinding juga. Makanya, musik Pengabdi Setan pun dibuat cukup rumit, bahkan bisa memengaruhi psikologi dan mood manusia.
Hal itu diutarakan oleh Bemby Gusti, salah satu komposer musik latar untuk film karya Joko Anwar tersebut.
"Mau cerita aja konsep scoring yang kami buat di film Pengabdi Setan yang tayang besok itu menggabungkan beberapa unsur experimental; kita memakai instrumen-instrumen suara musik yang masuk ke dalam kategori psychoacoustic, yaitu instrumen-instrumen yang bisa mengeluarkan suara yang mempengaruhi psikologi manusia," tulis Bemby di Facebook-nya, Rabu (27/9).
Contoh-contoh suara psychoacoustic di Pengabdi Setan menurut cowok yang dikenal sebagai salah satu personel Sore tersebut adalah suara deritan pintu besi berat, alat musik gesek yang dimainkan tak bernada, nada piano rendah, hingga percakapan manusia.
"Semua instrumen psychoacoustic ini dibuat untuk membuat mood penonton keluar dari zona nyaman," lanjutnya.
Musik di film Pengabdi Setan juga punya satu layer yang berisi infrasound, yaitu gelombang suara befrekuensi rendah di bawah 20 hertz.
"Infrasound ini nggak bisa terdengar oleh manusia tapi bisa terasa seperti getaran rendah (humming) yang dapat ditangkap alam bawah sadar manusia," paparnya.
"Infrasound ini sering dipakai untuk eksperimen tentang human fear dan anxiety. Semua dikemas dengan style musik ala horor 80an sesuai brief sutradara Joko Anwar," Bemby menambahkan.
Bemby juga berpesan untuk jangan lupa dengarkan lagu terakhir di akhir film yang dinyanyikan oleh dirinya sendiri. So, udah siap "diteror" musik Pengabdi Setan?