Mahasiswa baru mana suaranya?! Gimana rasanya kuliah? Sesuai ekspektasi saat lo SMA nggak?. Sukses nggak jadi lebih bebas karena jauh dari orang tua? Seneng bisa bangun siang karena nggak ada kuliah pagi? Atau malah lo jadi nggak bisa ngapa-ngapain karena udah diserang tugas yang menumpuk?
Well, masa awal kuliah itu emang seru, banget, sih. Ada yang mengalamiculture shock,jam-kosong-shock,sampai makalah-shock.Hehe. Karena itu, HAI pengen tau nih curhatan para maba di masa 2-3 bulan pertama ini. Simak!
Rachmandian Haryasaka - S1 Ilmu Komunikasi, Telkom University
Pria asal Bali ini mengaku punya ekspetasi awal terkait perkuliahan yang banyak tugas. Selain itu saat ditanyaHAI,dia bilang takut nggak ada waktu main saat kuliah. Ternyata, saat udah dijalanin, cowok biasa dipanggil Saka ini banyak waktu luang dan tugas yang nggak banyak-banyak banget. Saka juga cerita,nih, Sobkalau awal kuliahtuhtakut mau masuk kelas, tapi pada akhirnya berusaha lebihenjoy. "Awal kuliahngantuksebagai masalah terbesar," ujar Saka.
Lebih lanjut, Saka juga bilang benar-benar beradaptasi dari lingkungan lamanya di Bali dengan di Bandung. Mulai dari suhu udara panasnya yang berbeda. "Panas Bandung dan Bali beda, ke mana-mana sekarang pakaihoodieatau jaket," ujarnya. Cara bicara juga jadi hal yang perlu Saka adaptasi saat jadi maba. Perbedaan nggak cuma dari wilayah saja,Bro!Saka juga cerita tentang bedanya waktu SMA dan kuliah terkait urusan catat mencatat. Kalau dulu mencatat hanya kalau disuruh guru, sekarang harus dengan kemauan atau kesadaran diri sendiri.
HAIjuga tanyanihke Saka terkait suka duka selama menjadi maba. Menurutnyasihwaktu jadi maba ini jadi banyak teman-teman baru dari berbagai daerah dan lebih sering jalan-jalan ketimbang dulu. Kalau dukanya jauh dari keluarga. Doi sering kesepian kalau di kos karena nggak ada yang bisa diramein, lain seperti di rumah dulu.
Ke depannya, Saka berharap waktu maba ini dapat dia manfaatin buat dapat IP bagus, makin rajin, sekaligus nggak tergantung lagi sama orang tua.
Muhammad Faisal Alfarisi-S1 Filsafat UGM
Cowok asli Surabaya yang sekarang kuliah di Yogyakarta ini juga punya cerita menarik,Bro!Biasa disapa Alfa ekspetasinya waktu kuliah ini memang banyak kerja kelompok sembarinongkrong.Selain itu punya banyak relasi dan ikut berbagai organisasi. "Pokoknya pengen cepat keluar dari kehidupan SMA yang biasanya cuma rusuh," tawa Alfa saat dihubungiHAI.
Doi berbagi pengalamannya kalau memang punya rasa takut waktu awal-awal kuliah, apalagi balik lagi seperti kehidupannya waktu SMA. Waktu maba ini juga diangakugabut dan bingung karena kuliah yang nggak lama-lama amat. Usahanya buat adaptasi di perkuliahan ia tunjukkan dengan membaur ke kakak kelas alias kating atau teman seangkatan. Bahkan, cowok ini juga banyaknanyake kakak tingkatterkaittips n trick survivedi Filsafat UGM.
Saat ditanya soal suka duka, Alfangakulebih banyak sukanya waktu jadi maba ini,Bro!Menurutnya lebih banyak waktu santai dan teman yang banyak. "Ceweknya cantik-cantik. Hahaha," ucap Alfa saat ditanya lebih lanjutHAI.Dukanya lebih karena kehabisan uang buatnongkrongyang bikin boros banget.
Fatiha S. Rahma-S1 Hukum Universitas Udayana
Cewek asal Jakarta ini beda dengan maba-maba lain,nih! Kalau orang lain punya ekspetasi terkait perkuliahan, Fatiha nggak ada. Hal itu memang karena masuk ke kampusnya itu cuma karena keliatan menarik saja dan pengen keluar zona nyaman, bukan karena kampus atau fakultasnya.
Cara doi adaptasisih,ya banyak-banyakinngobrolgitu dengan banyak orang. Itu dia yang jadi salah satu kesukaannya di perkuliahan. Selain itu sukanya juga karena belajar budaya baru. Dukanya menurut Fatiha belum nemu teman diskusi. "Dukanya yang sangat sakit itu ngeliat banyak banget musik festival di Jakarta yang aku pengen, tapi jauh," tutup Fatiha.
Avior Julyahmad Rosadi- S1 Film dan Televisi, IKJ
Kuliah di bidang seni ini ternyata nggak melulu praktik seperti ekspetasi awal Avior,Sob!Menurutnya dia harus juga belajar dasar-dasarnya terlebih dahulu baru praktek. Saat maba ini juga doi mesti adaptasi dengan lingkungan baru yang untungnya makin ke sini katanyasihmakin nyaman.
Terkait suka duka, Avior mengaku lebih banyak suka ketimbang dukanya. Hal itu lantaran nggak ada ospek seperti tempat-tempat lain. "Kampus gue ya cuma nonton aja,sih."Dukanyasihkalau kata Avior karena bosan nonton, walau buat referensi dalam perkuliahan.
Menurutnyanih, Brokuliah itu lebih enak daripada SMA yang belajar tentang semaunya. "Kalau kuliah 'kan cuma belajar apa yanglotekunin doang."
Fransiska Magdalena Ayudhati-D1 Pajak STAN
"Ekspetasi awal kuliah sihhmmmungkin bakal ketemu banyak anak ambis yang belajarnya ketat banget," ujar Fransiska, cewek yang sekarang melanjutkan studi di STAN. Ia lebih lanjut bilangnihkeHAIkalau ekspetasi awalnya itu bakalan liat banyak anak ambisius di kelas dengan tugas yang banyak banget sekaligus kurang tidur. Ekspetasinya itu ternyata doi dapat dari berbagai cerita orang,loh!
Saat dikulik terkait bedanya waktu SMA dengan kuliah, Fransiska bilangnihkalau waktu belajar yang utama. "Biasanya di kelas dari pagi sampe sore, kalau ini nggak bisa pulang dulu karena jeda berjam-jam, bahkan libur sehari atau bisa jadi kuliah sampai malam," tutur Fransiska dengan agak murung. Selain itu dia juga bilang sekarang harus benar-benar mandiri.
Pengalaman senang yang paling cewek ini rasainsihbisa nambah banyak teman, apalagi menurutnyanih, Sobyang paling terasa baru itu belajar hidup mandiri karena tinggal di kos dan jauh dari orang tua. Dukanya mungkin kaget dari dunia SMA, apalagi sekarang ada kelas malam jadi terasa capek. Kadang juga Fransiska merasahomesick,tapi harus menahan rindu buat pulang.
Banyak banget,Bropengalaman maba-maba berbagai universitas itu, ya. Suka dukanya juga macam-macam. Menurutlomana yang paling menarik?
(Penulis: Dewi Rachmanita Syam)