Salut! Ini Dia 5 Fakta Tentang Shamma, Menteri Termuda di Dunia dari Uni Emirat Arab. Umurnya baru 22 tahun!

Selasa, 19 September 2017 | 09:46
Fadli Adzani

Shamma

Bro,belum lama ini Guinness Book of World Records 2018 baru aja mencatat Shamma Bint Suhail Faris Al Mazrui sebagai menteri termuda di dunia,loh!Perempuan asal Uni Emirat Arab (UEA) ini pada Februari 2016 lalu diangkat sebagai menteri Urusan Pemuda.
Apa saja ya fakta-fakta dari cewek berhijab ini?HAIpunya rangkumannyanihbuatlo
Menjadi menteri saat 22 tahun
Nggak heran kalau namanya tercatat dalam sejarah karena Shamma berhasil menduduki posisi penting di UEA saat doi masih berusia 22 tahun. Saat terpilih itu dia lantas mulai mewakili para pemuda dari negaranya. Rekornya ini ternyata mengalahkan menteri muda lain, yakni Sebastian Kurz dari Austria sebagai Menteri Luar Negeri saat berusia 27 tahun. Shamma mengalahkan juga Aida Hadzialic dari Swedia yang menjadi Menteri Pendidikan saat dia berusia 26 tahun.
Berprestasi di Universitas Oxford
Besar di Abu Dhabi, Shamma ternyata melanjutkan studi magsiter ke salah satu universitas terbaik dunialoh, Sobyakni Universtias Oxford, Inggris bidang ilmu politik. Nggak cuma itu, dia juga menoreh prestasi karena mendapat beasiswa Rhodes untuk bidang pemimpin muda aktif di kancah perpolitikan nasional sekaligus menjadi perempuan pertama yang mendapatkannya. Bahkan, perempuan ini juga mendapat gelar sarjana ekonomi di Oxford. Tak ketinggalan, posisi sebagai Direktur Komunikasi dan Hubungan Luar Negeri, Kantor Riset Oxford kawasan Teluk dan Jazirah Arab juga ia duduki.
Aktif sampai PBB
Kiprah perpolitikan Shamma telah hadir di mana-mana,Bro.Mulai dari sebagai reksadana di negara sendiri sampai lembaga perwakilan UEA di PPB. Nggak tanggung-tanggung, di PBB itu dia aktif menjadi pengamat politik global, pengamat politik kedutaan besar, sekaligus berperan di kantor Perdana Menteri dalam lembaga penelitian pengembangan pemuda.
Fokus dengan Pemuda
Sebagai Menteri Pemuda, Shamma tentu memfokuskan dirinya pada hal-hal terkait kepemudaan. Ia menyoroti permasalahan-permasalahan yang acap kali melanda generasi muda di negaranya. Menurutnya pemuda di Arab pun tak berbeda dengan pemuda di negara lain yang ingin bersekolah di universitas terbaik serta karir gemilang. Tugas utamanya memang untuk menetapkan rencana sekaligus strategi pembangunan di UEA yang menyasar pemuda untuk meningkatkan kemampuannya dalam banyak bidang, termasuk swasta.
Meraih beragam penghargaan
Beragam prestasi telah ia raih, bahkan sedari 2015 lalu. Dalam tugasnya di San Fransisco, Amerika Serikat pada suatu konferensi ia meraih penghargaan,Broyakni Distinction Award Mansour bin Zaid Al Nahyan. Doi juga dapat Coutts Future Leader Award pada 2015,loh!
Nah,Brobanyak kan fakta-fakta menarik dari Shamma. Sebagai cowok,longgak mau kalah 'kan?
(Dewi Rachmanita Syiam)

Tag

Editor : Fadli Adzani