Bukti Bahwa Motivasi Pelatih Bisa Bikin Tim ‘Epic Comeback’ Di Liga U-14.

Senin, 18 September 2017 | 15:18
Rizki Ramadan

Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 (Foto: Priyambodo/KOMPAS)

Dalam sebuah pertandingan sepakbola, yang diuji itu bukan cuma fisik kita aja, tetapi juga mental. Bayangin aja kalau kita ketemu tim yang bisa ngegolin duluan terus kita langsung pasrah ngerasa nggak bisa membalikkan keadaan.

Karena itu, motivasi menjadi sesuatu yang penting untuk diberikan kepada tim kita sebelum bertanding. Terbukti, lho, tim SSB Cibinong Raya yang sudah menjalani lima pekan tapi selalu kalah, akhirnya bisa menang di pertandingan pekan keenam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 yang dihelat Minggu (17/09) kemarin.

Pertandingan yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta itu seperti pelepas dahaga untuk tim Cibinong Raya.

Ternyata, penyebab utama kemenangan ini adalah motivasi yang diberikan oleh sang pelatih kepada seluruh tim. Wah, kayak gimana tuh?

”Saya memotivasi pemain untuk percaya diri. Jangan memikirkan hasil sebelumnya. Kalah-menang itu biasa, yang terpenting berusaha maksimal. Dan, saya juga ingatkan, laga ini untuk kebanggaan mereka, bukan saya,” ujar Agus Supriyanto, Pelatih Cibinong Raya, hari Minggu (17/9).

Mereka bisa unggul 1-0 dari Garudah Putra Bekasi. Padahal, lawan mereka ada di peringkat 9, sementara Cibinong Raya ada di peringkat tiga terbawah klasemen. Kalau udah gini, sih, judulnya epic comeback!

Dijanjikan Hadiah Liburan Jika Menang

Kapten Cibinong Raya Sofian V Wiraxena mengatakan, motivasi dari pelatih bikin mereka lebih enteng dalam bermain.

”Kami nggak terbebani kemenangan dan lebih semangat bermain,” kata gelandang bertahan ini. Sofian juga mengatakan, semangat pemain berlipat saat pelatih menjanjikan liburan jika mampu menang.

”Hadiah itu biar anak-anak lebih semangat. Karena mereka menang, Kamis ini saya akan ajak mereka jalan-jalan,” ungkap Agus.

Agus menambahkan, kembalinya pemain kunci Rizqi Alghaniyyu dari cedera juga mendongkrak mental tim. ”Gelandang serang Rizqi baru bisa dimainkan pekan lalu saat seri dengan Bina Taruna,” ujarnya.

Pada Minggu (17/9), Rizqi sebagai jenderal lapangan tengah menjadi penghubung antarlini. Peran Rizqi pun menjadi kunci kemenangan Cibinong Raya. Gol Ananda Putra pada menit ke-36 merupakan hasil bola muntahan dari tendangan bebas Rizqi.

Motivasi BisaMembalik Kekalahan Jadi Kemenangan

Sementara Jakarta Football Academy (JFA) kokoh di puncak klasemen setelah mengalahkan tim papan atas ASIOP Apacinti dalam derbi Jakarta, 2-1.

Babak pertama, JFA unggul cepat melalui M Pandu Mahardika pada menit ke-13 setelah memanfaatkan kemelut di gawang lawan. ASIOP menyamakan skor tiga menit kemudian, melalui sontekan Nadhif GK.

JFA yang terus menekan mampu memanfaatkan kelengahan ASIOP di akhir babak pertama. Hasilnya, Nestor menggandakan keunggulan JFA pada menit ke-28.

”Mental sempat turun pada paruh laga saat skor seri. Untungnya kami mencuri gol di akhir babak. Saat jeda, saya beri motivasi untuk terus berjuang karena laga belum berakhir,” kata Achmad Zulkifli, Pelatih JFA.

Skor nggak berubah sampai peluit panjang dibunyikan. Berkat hasil itu, JFA kembali ke puncak klasemen dengan 16 poin. Disusul Mandiri Selection di peringkat kedua dengan 15 poin setelah menang 4-0 atas Siaga Pratama.

Motivasi Pelatih adalah Kunci

Direktur Teknik PSSI Danurwindo berpendapat, salah satu kunci kesuksesan pembinaan pesepak bola usia muda terletak pada kompetensi pelatih. ”Sebab, ada konsep better coaches, better players, better performances. Jadi, penampilan yang lebih baik kuncinya pada pelatih yang lebih baik,” kata Danur saat menyaksikan laga-laga pekan keenam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu.

Menurut Danur, bagaimana pelatih memotivasi timnya, seperti dilakukan Pelatih SSB Cibinong Raya Agus Supriyanto, menjadi salah satu resep jitu kemenangan tim. Oleh karena itu, ia menilai perencanaan program latihan sangat krusial.

Celakanya, meskipun tugas pelatih sepak bola tergolong rumit, banyak pelatih mengabaikan perencanaan. ”Banyak terjadi, seorang pelatih baru berpikir tentang apa materi latihannya saat ia dalam perjalanan menuju lokasi latihan,” ujar Pelatih Tim Nasional Indonesia di Piala Asia 1996 itu.

Di era ketika persaingan sepak bola seketat sekarang, lanjut Danur, nggak bisa lagi pelatih merencanakan materi latihan secara mendadak. Program latihan harus direncanakan dengan lebih matang sejak awal kompetisi jika ia menangani klub.

Tulisan ini pertama kali tayang di Harian Kompas pada 18 September 2017 dengan judul “Mental Pemain Jadi Kunci Kemenangan Cibinong Raya“ (DDO6/ADP)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya