Waspada, Ini Bahaya Berbohong Untuk Kesehatan!

Senin, 04 September 2017 | 12:01
Hai Online

Ilustrasi berbohong

Sebagian besar dari kita pasti pernah berbohong. Entah itu buat satu hal yang kecil atau besar, untuk satu kebaikan atau nggak, bohong ya tetap aja bohong.

Kedengarannya sepele. Namun, berdasarkan penelitian, berbohong rupanya berbahaya buat kesehatan. Kok bisa?

Jadi gini, seorang peneliti bernama Arthur Markman, mengatakan bahwa saat kita selesai berbohong, tubuh bakal melepaskan hormon yang berhubungan dengan stress, yakni kortisol. Nah, setelah itu, otak kita bakal bekerja keras buat membedakan mana kebenaran dan kebohongan. Efeknya, saat kita sulit membedakan, hal ini bisa menyebabkan kemarahan.

Nggak berhenti sampai di situ, sadar atau nggak, bohong bikin kita merasa khawatir. Ya, yang pasti takut ketauan bohong, kan?

Tapi nggak ada yang tau kalau sekitar 72 jam setelah berbohong, hormone stress masih terus dilepaskan ke otak.

Stress berkepanjangan itu bakal menyebabkan pola hidup kita berubah, seperti susah tidur, nggak nafsu makan, malas bergerak, dan lain-lain.

Efek dominonya, nih, hal itu bakal berdampak pada kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi, sakit kepala, kram, dan mual-mual. Pada kesehatan mental pun, juga berpotensi menyebabkan depresi yang membuat kita merasa nggak nyaman.

Kasihan otak kita jadi bingung, lalu kesehatan fisik dan mental jadi terganggu jika berbohong.

Tag

Editor : Hai Online