Ini 5 Fakta Unik Tentang Helm yang Jarang Diketahui Orang

Rabu, 21 Maret 2018 | 12:30
Hai Online

Tes helm

HAI-online.com - Tahu nggak, sih, kalau helm itu ternyata bisa lebih posesif dari pacar? Iya serius. Soalnya, digunakan sebagai pelindung salah satu organ tubuh paling penting, helm nggak bisa sembarangan kita pakai, terus ditaruh sembarangan. Penanganannya lebih rumit dari itu, bro!

Ternyata, helm juga punya umur pemakaian, loh! Itu sebabnya, saking pentingnya alat ini, sebuah organisasi di luar sana, sampai punya fasilitas sendiri untuk meloloskan produksi helm yang akan dipakai di pasaran atau bahkan di arena balap!

Nggak percaya? Mendingan simak beberapa hal yang perlu lo tahu soal helm, deh. Sayang helm, sayangi nyawa lo!

Bisa Kadaluarsa

Nggak cuma susu atau makanan aja yang bisa kadaluarsa. Nyatanya, helm juga punya batas pemakaiannya. Idealnya, sih, helm punya umur dengan rentang waktu 2-4 tahun, dengan pemakaian tanpa terjatuh. Nah, misalnya, helm udah sering terjatuh, entah itu saat sedang ditaruh atau lagi nggak dipakai, sebaiknya kita ganti helm baru. Soalnya, akibat jatuh, nggak menutup kemungkinan kalau beberapa komponen akan mengalami retak bahkan kerusakan.

BACA JUGA:7 Foto Setelah Kecelakaan Ini Membuktikan Betapa Pentingnya Kita Pakai Helm. Bikin Ngilu.

Jangan Taruh di Atas Tangki Motor!

Meski tertutup, ternyata, tangki bensin akan tetap mengeluarkan uap bensin. Nah, kalau kita menaruh helm di atasnya, ini akan berakibat bantalan helm yang berupa styrofoam akan lebih cepat rusak.

Ada Lembaga Khusus

Snell Foundation adalah salah satu lembaga khusus untuk menilai kelayakan helm untuk menjaga keselamatan pebalap. Pengujian yang dilakukan terbilang ribet lantaran harus mengikuti serangkaian test ketat sebelum digunakan di lapangan. Salah satu syarat utamanya adalah punya polystyrene dengan tingkat ketebalan mencapai 2,5 cm. Lapisan ini berfungsi untuk meredam benturan saat terjadi kecelakaan.

Syarat Helm Buat MotoGP Ribet Banget!

Khusus buat balap MotoGP, helm yang akan dipakai punya standarisasi yang berbeda. Nah, salah satu test yang dilakukan adalah dengan menembakkan peluru yang ditembakkan air gun ke bagian pelindung wajah. Dengan kecepatan peluru yang dimuntahkan mencapai 500 km/jam, hal ini dimaksudkan agar helm mampu menahan serpihan batu atau kerikil saat pebalap terjatuh tepat di bagian wajahnya.

Beda SNI dan DOT

SNI atau Standar Nasional SNI adalah paten yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (mirip kayak Snell Foundation). Sebelum mendapat sertifikat SNI, helm akan mendapatkan ujian mencakup uji benturan, jatuh dari ketinggian, sampai kualitas bahannya.

Sedangkan DOT, merupakan kepanjangan dari Department of Transportation. Nah, helm yang punya stiker DOT ini biasanya udah lulus uji produk yang dilakukan oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Association). Nah, proses pengujian untuk dapat sertifikasi ini diadopsi oleh 50 negara besar di dunia, di antaranya negara-negara Eropa, Amerika, dan Jepang.

Tag

Editor : Hai Online