Ada satu hal yang nggak bisa dilepaskan dari satu pertunjukan sulap, yakni hipnotis.
Nggak heran kalau kegiatan ini nggak pernah sepi peminat kalau dilakukan di dalam sebuah aksi sulap.
Maklum, dalam hipnotis, kita bisa terhibur saat si ‘korban’ melakukan tindakan-tindakan lucu berdasarkan sugesti yang diberikan, sampai membuka aibnya sendiri.
Nggak heran juga kalau sebagian besar dari kita bakal langsung mengaitkan hal tersebut dengan hal-hal di luar nalar, kayak adanya ‘ilmu’ gelap atau bahkan bantuan setan.
Namun, kalau ditelisik lebih dalam, sebenarnya hipnotis nggak lebih dari sekedar permainan dengan si alam bawah sadar kita.
Setidaknya itu menurut Andi Ardillah Pratiwi, M.Psi.
“Dalam ilmu psikologi, hynosis (hipnotis) merupakan keadaan di mana kesadaran seseorang berada dalam tahap sangat fokus dan berkonsentrasi sehingga mudah untuk diberikan sugesti.
Pada kondisi kesadaran seperti ini, seseorang dibawa ke alam bawah sadarnya yang selama ini mungkin nggak disadari,” buka psikolog yang akrab disapa Mbak Andi.
Lebih lanjut, cewek kelahiran Bogor, 6 Juni 1986 ini menambahkan bahwa hal tersebut sebenarnya bisa dipelajari. Serius?
“Iya, hipnotis bisa dipelajari. Banyak institusi yang membuka kursus untuk hipnoterapi. Perlakuan dan kalimat khusus untuk menghipnotis bisa dipelajari di institusi-institusi tersebut,” lanjut Mbak Andi.
Hipnotis Juga Bermanfaat Untuk Kesehatan
Selain untuk kepentingan hiburan, ternyata ilmu ini bisa digunakan untuk kesehatan, loh.Mengatasi fobia salah satunya.
Baca Juga :Hipnotis Uya Kuya Beneran Nggak Sih?
Kata cewek yang suka dengan lemon tea ini, sih, dibutuhkan kepercayaan dari orang yang dihipnotis dengan orang yang menghipnotis. Maksudnya?
“Untuk kesehatan, hipnotis dilakukan dalam beberapa sesi. Di sesi awal, akan dilakukan asesmen untuk mengetahuhi permasalahan klien dan membentuk komitmen antara klien dan terapis. Umumnya, akan dilakukan relaksasi agar klien merasa nyaman.
Nah, setelah itu, barulah si terapis akan memasukkan sugesti-sugesti positif kepada klien, terkait dengan masalah yang ia hadapi,” tambah psikolog yang mengaku suka travelling ini.
Banyak Orang Memanfaatkan Hipnotis Untuk Kejahatan
Lebih lanjut, psikolog yang bekerja di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia ini menambahkan bahwa nggak sedikit orang yang memanfaatkan hipnotis untuk kejahatan.Menurutnya, hipnotis berhasil dilakukan oleh penjahat kepada orang-orang yang mudah dipengaruhi.
“Mereka umumnya mudah dihipnotis atau ditipu, karena mudah percaya dan nggak melakukan cross-check terhadap hal yang diminta untuk dilakukan oleh penjahat,” lanjut Mbak Andi.
Well, intinya kita harus waspada, guys.