Sebenarnya Supreme Itu Apa Sih? Apa Kaitannya Dengan Streetwear? Ini Jawabannya

Sabtu, 23 Desember 2017 | 06:10
Fadli Adzani

Supreme x Everlast Exercise Folding Mat

Liat ke kiri dan kanan, ada logo merah bertuliskan Supreme.

Liat ke atas dan bahwa, ada logo merah bertuliskan Supreme.

Batu Bata Supreme
Ke pusat perbelanjaan, liat anak-anak muda pake baju Supreme, entah asli atau palsu.

Ke skatepark, hampir semuanya pake pernak-pernik bertuliskan Supreme.

Intinya, Supreme sebagai brand sudah mendunia nggak hanya di dunia barat saja, namun juga sampai ke Indonesia.

Namun, belum banyak yang tau sejarah terbentuknya Supreme, orang di balik brand itu hingga visi dan misi brand tersebut.

Jadi, Supreme terbentuk sebagai toko perlengkapan skateboard dan juga pakaian streetwear.

Berdiri di New York, Amerika Serikat pada April 1994, Supreme ingin menjadi bagian, atau otomatis menjadi bagian dari budaya hip hop, punk rock hingga budaya yang melibatkan anak-anak muda.

James Jebbia adalah pelakunya, ia adalah seorang cowok yang lahir di Amerika Serikat namun tinggal di Inggris sampai dia berusia 19 tahun.

Toko pertama Supreme didirikan di Lafayette Street di kota Manhattan pada 1994.

James Jebbia
Toko itu didesain sedemikian rupa agar para skaters dapat masuk ke dalam toko itu sambil melihat-melihat produk Supreme.

Sebagaimana dilansir dari Complex.com, membutuhkan uang sekitar 12 ribu dollar AS untuk membuka toko pertama SUpreme.

Karyawan pertama dari Supreme adalah Gio Estevez.

Ngomongin masalah karyawan, terdapat cerita lucu terkiat hal tersebut.

Terdapat anak muda bernama Aaron Bondaroff yang dikeluarkan dari sekolahnya pada 1992. Kemudian, ia ketahuan mencuri di Union dan menjadi karyawan di Supreme pada tahun 1994.

Lantas, bagaimana Jebbia belajar untuk bisa berbisnis dengan baik?

Perlu diketahui, Jebbia pernah belajar tentang industri retail ketika ia bekerja di sebuah toko bernama Parachute di SoHo, dengan Eddie Cruz, yang kini jadi pendiri Undefeated.

Apalagi, sebelum mendirikan Supreme, Jebbia juga pernah mendirikan Union, salah satu pionir dari produk Streetwear di dunia.

Jebbia juga pernah membantu pembukaan toko Stussy di New York pada 1991.

Jadi, sudah jelas Jebbia memiliki pengalaman yang baik dalam mendirikan sebuah brand yang bisa mempengaruhi anak-anak muda.

Tag

Editor : Fadli Adzani