Netizen kembali “beraksi”. Kali ini, para warga internet mengecam ulah seorang pengunjung Candi Borobudur yang tertangkap kamera sedang asik swafoto alias selfie sambil memanjat dinding langkan candi.
Foto tersebut vira dengan menyebar di berbagai media sosial sejak Senin (7/8) siang kemarin.
Foto itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Ardia Arga Pramoedya di sebuah grup komunitas Info Cegatan Jogja (ICJ), sekitar pukul 12.00 WIB.
Akun Ardia mengunggah 3 foto, seluruhnya dengan jelas memperlihatkan seorang cowok berkacamata hitam, kemeja, celana jins robek, berdiri di langkan sambil memegang monopod dan kamera.
Nggak butuh waktu lama, postingan Ardia direspons oleh hampir 900 netizen dan dibagi ratusan kali. Sebagian besar menhujat ulah pengunjung tersebut.
"Merusak pemandangan!" tulis akun Ariss Ichsanudin.
"Nggak menghormati tempat ibadah," timpal akun Jay Adja.
"Pengelola mohon ditindak, mungkin yang bersangkutan bisa 'magang' seminggu bersihin candi," imbuh akun Riza Fadholi.
Dalam kolom komentar, Ardia sempat membalas beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh para netizen. Menurut dia pengunjung itu sudah diingatkan oleh pengunjung lainnya tetapi dia keukeuh berfoto di atas langkan candi.
"Sudah diingatkan banyak orang, bahkan wisatawan manca negara juga, tapi tetap nggak mau turun," tulisnya menggunakan bahasa Jawa halus.
Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Pak Marsis Sutopo, saat dikonfirmasi mengaku sudah menerima laporan kejadian tersebut. Dia menyatakan, perilaku pengunjung itu nggak dipatut dicontoh karena jelas merupakan pelanggaran.
Pak Marsis menyebut, sudah melakukan berbagai upaya agar pengunjung tertib saat berada di candi Buddha terbesar di dunia itu. Candi Borobudur bukan hanya lokasi wisata tapi juga cagar budaya sekaligus tempat ibadah yang harus dihormati.
Beberapa aturan telah diterapkan, seperti nggak boleh duduk di stupa, memanjat dinding, menginjat stupa dan sebagainya. Papan peringatan juga sudah dipasang di banyak titik, ditambah petugas yang rutin beroperasi.
"Tapi masih banyak pengunjung yang mengabaikan dan mencuri-curi kesempatan untuk melanggar peringatan itu. Kami terus memikirkan, bagaimana cara antisipasi yang paling efektif, supaya nggak terjadi pelanggaran-pelanggaram ketertiban," katanya.
Pak Marsis nggak menampik ada beberapa faktor yang menjadi kendala pengaturan para pengunjung saat berada di atas candi Borobudur. Salah satunya, jumlah petugas yang nggak sebanding dengan banyaknya pengunjung. Minimnya pengawasan menjadi peluang pengunjung untuk melakukan pelanggaran.
"Jumlahnya nggak sebanding dengan banyaknya pengunjung dan luas wilayah yang harus diawasi. Kami akan lakukan pembenahan dan mungkin salah satu alternatif solusinya dengan menambah petugas," ucap beliau.
Nah, kalo udah kaya gini, lebih baik balik lagi kesadaran kita untuk menjaga tempat-tempat wisata di manapun, sih. Nggak mau disebut perusak, dong?
Artikel ini pertama kali ditayangkan di Kompas.com, dengan judul artikel Viral, Foto Seorang Pria Memanjat Candi Borobudur untuk Selfie