Cerita Mereka Yang Hijrah Dari Dota 2 Ke Mobile Legends.

Kamis, 18 Januari 2018 | 16:10
Rizki Ramadan

Games Mobile Legends: Bang-Bang Dianggap Lebih Asik Dimainkan Dibanding Dota 2

HAI-online.com - Anak-anak muda di Indonesia sekarang ini sedang demam berjamaah. Semenjak wabah games Mobile Legends merasuki apps store, celetukan “Satu match dulu lah, yuk,” is the new “Sebats dulu, yuk.”

Saban malam pun, jangan heran kalau temen yang jarang banget nge-chat lo tiba-tiba menyapa lu. “Ranked, kuy.”

Mobile Legends (Mole) pertama kali rilis pada 14 Juli 2017 untuk Android. Dan mulai rame dianak-anak Indonesia semenjak bulan puasa lalu. Games yang pas untuk ngabuburit emang, sih. Untuk nyelesein satu match aja butuh 10-20 menit. Udah gitu, entah lo bisa mencapai “Victory” atau “Defeat” di akhir match, lo pasti penasaran pengen ngulang main lagi dan lagi.

Games yang bikin para pacar jadi gampang bête ini sebenernya bukan hal yang baru. Siapa, sih, yang nggak kenal Dota 2? (kalian semua suci, aku penuh Dota). Hampir semua anak tau online games ini. Bahkan udah mainin sejak lama.

BACA JUGA:Let’s Break The Stereotype. Ini Cerita Para Cewek Yang Hobi Main Mobile Legends.

“Gue mulai main Dota sejak SMP. Dulu, sih, hampir tiap hari Jumat gue main. ” aku Rifqi Ramadhan (18). Rifqi sering tuh main sama sohib lamanya, Dio Firdaus (18) yang doyan main Dota di PC rumahnya.

Sementara bagi Samuel (17), Dota 2 adalah permainan yang cocok dimainkan saat pelajaran di kelas membosankan. “Kalau gue mulai Dota sejak kelas XI. Gue diajarin sama temen gue. Karena banyak temen-temen gue pada main, gue jadi main juga bareng temen-temen di kelas. Iya, gue mainnya kalau lagi di kelas, pas pelajaran. Memanfaatkan WiFi sekolah. Hehe,” aku pelajar SMK di Bogor yang hampir tiap hari nge-Dota ini.

Dota Itu Rumit, Mole Itu Simpel

Semingguan ini, 8-14 Juli 2017, HAI menyebar survei kecil-kecilan ke 100 anak yang hobi main Mole. Dari riset itu, HAI tau bahwa ternyata ada 39% pemain Mole yang sebelumnya udah mainin dedengkotnya games MOBA, Dota 2. Sementara 61%-nya ngaku bahwa Mole adalah games Moba pertama yang mereka mainkan. Sam, Dio, dan Rifqi termasuk di antaranya.

“Gue senang mainnya karena ini bikin gue bisa main games yang sama kayak Dota di mana-mana. Bahkan, sambil boker pun gue bisa main. Kalau main Dota kan nggak mungkin.Hehe,” kata Dio.

Rifqi dan Sam juga begitu. Hampir tiap hari, mereka main Mole, sob! Untung nggak punya pacar.

Kalau ngeliat survei HAI tadi pun, para pemain Mole ini bisa ngabisin waktu lama loh dalam sehari, untuk main Mole.

Ada 23% Mole players yang dalam sehari main 5 match, dan ada 25% yang mainnya lebih dari 10 match dalam sehari. Jempol lo nggak kapalan tuh, bro?

Ya, Mole unggul karena dia mudah diakses. Nggak kayak Dota 2 yang mensyaratkan kita untuk punya PC dengan spesifikasi tertentu. Untuk main Mole, kita cuma butuh smartphone kelas menengah aja, kok. Nggak perlu yang high end pun kita nggak akan mengalami lemot atau lag, kecuali lo maininnya di goa yang nggak ada sinyal sedikitpun.

Dota 2 Ngangenin

Semenjak kenal Mole, mereka-mereka ini juga nggak pernah menyentuh Dota 2 lagi, tuh. Wah, nggak bener nih. Dapet yang baru, yang lama dilupain.

Eh, tapi, beneran udah move on banget nih dari Dota 2? Nggak ada kangen-kangennya sama sekali? Nggak butuh jatah mantan nih dari Dota 2? Nggak pengen halal bihalal sama Invoker, Juggernaut, Mirana, Phantom Lancer atau Anti-Mage, nih? Hehe.

“Iya kangen. karena Dota 2, tuh, game pertama yg bikin gua kompetitif parah kalo main game,” aku Rifqi yang berencana install Dota 2 lagi di laptopnya.

Dio juga senada nih sama Rifqi. Pasalnya, dari segi grafis dan fitur-fitur, Dota 2 lebih canggih.

No offense ya. Beda kecanggihannya jelas jauh banget. Dari segi gameplay, pilihan hero, animasi, dan yang jelas jam terbangnya, Dota 2 unggul. Gue kadang suka kesel sama para poser yang mainin Moba di hape dan terlalu mendewakan Mole, seolah-olah itu paling bagus. Padahal dedengkot MOBA macem Dota, Hon, dan LoL masih berdiri dan mungkin mereka ngetawain MOBA versi hape dari atas. Hehehe,” kata Dio panjang lebar.

Sam punya suara yang beda. Doi ngaku nggak kangen sama game yang udah membesarkan skill-nya. Doi lebih suka berada di pelukanMiya, Karina, Layla, Eudora dan Nana, nih.

“Gue belum kangen-kangen banget sama Dota 2. Karena Moba di hape rasanya udah cukup. Paling, yang gue kangenin di Dota 2 cuma skin yang udah gue dapet-dapetin. Walau gratisan. Haha,” tukas cowok berkacamata ini.

Pokoknya, apapun pilihanlo, ada baiknya sekarang matiin notifikaasi aplikasi lain, cari WiFi paling kenceng, jauhi gelas dan barang pecah belah yang rentan kita lempar saat emosi, dan mari kita se-match dulu, lah!

Tag

Editor : Rizki Ramadan