#Review War for The Planet of The Apes: Pertarungan Seru Yang Dibalut Teknologi CGI Kelas Satu

Kamis, 13 Juli 2017 | 10:54
Hai Online

War for The Planet of The Apes

Film pertarungan antara spesies kera pintar lawan manusia kembali. Kali ini, War for The Planet of The Apes mengambil setting 5 tahun setelah perang besar antara kera dan manusia terjadi.

Para kera yang dipimpin oleh Caesar akhirnya bersembunyi ke dalam hutan untuk menghindari konflik dengan manusia yang masih punya niat besar untuk menghabisi populasi kera di Bumi untuk selamanya.

Di awal film, ada beberapa potongan dari dua film terdahulu sebagai pengingat buat kita agar lebih ‘nyaman’ nonton film ini. Ya, jadi buat yang belum pernah nonton filmnya sama sekali, lo nggak usah takut bakal ‘plonga-plongo’ karena nggak tau siapa itu Caesar, Maurice, dll.

Dari awal film, kita bakal disuguhkan dengan adegan penuh aksi antara kera dengan manusia. Sampai di satu scene, manusia berhasil menemukan markas dari Caesar, kemudian membunuh istri dan anaknya. Nah, dari sinilah konflik utamanya dimulai.

War for The Planet of The Apes
Caesar yang dipenuhi dendam langsung berniat untuk membalas orang yang membunuh anak dan istrinya. Lantas, tanpa persiapan yang matang, Caesar dengan beberapa temannya, secara diam-diam berusaha untuk melakukan serangan balik. Namun sial, Caesar akhirnya harus ditangkap, dan teman-temannya hanya bisa berlindung dari kejauhan.

Dialog Bagus, Teknologi CGI Kelas Satu

Dialog yang diomongin dari para para pemainnya bagus. Hal itu berdampak pada pembangunan karakter, sampai konflik yang cukup menguras emosi. Lumayan, film ini bisa bikin lo kaget, sekaligus geregetan sendiri.

Namun, entah karena pengen menjelaskan konflik yang cukup rumit antara kera dan manusia, alurnya jadi terasa agak lambat. Tapi ini nggak mengganggu, kok.

War for The Planet of The Apes
Nah, selain ceritanya yang dibangun dengan bagus, satu lagi kelebihan film ini adalah dari penggunaan CGI tingkat dewa. Iya, bagus banget! Detil dari si kera jenius sampai adegan peperangannya tersaji apik dari awal sampai akhir film. Bener-bener manjain mata banget!

Buat HAI, karena hal inilah, lo jadi betah mantengin War for The Planet of The Apes selama sekitar 2 jam. Lumayan, kan?

Penuh Pesan Moral

Seperti yang udah HAI bilang, dari awal sampai akhir, akan ada banyak adegan peperangan antara kera dan manusia. Secara garis besar sebenarnya mirip-mirip kayak cerita film perang kebanyakan.

Namun, yang bikin film ini spesial adalah film ini punya sederet pesan moral yang akhirnya bisa bikin kita mikir.

Konflik itu terlihat saat Caesar yang dipenuhi dendam berusaha untuk membunuh manusia yang udah menghilangkan nyawa istri dan anaknya. Sementara sang pembunuh, merupakan orang yang sangat berambisi untuk melenyapkan spesies kera.

War for The Planet of The Apes
Caesar yang terkenal bijak di kalangan para kera, sampai harus kehilangan akal, bahkan sempat galau saat dihadapi oleh pilihan untuk membunuh si ‘penjahat’.

Di dalam film ini juga si sutradara seakan berusaha buat ‘nyentil’ kita dengan semua sikap arogansi manusia yang selalu merasa lebih hebat dari spesies lainnya. Bahkan, film ini nggak lagi menyuguhkan perang besar antara manusia dan kera, tapi juga manusia dengan sesamanya manusia. Yes, rumit!

Namun, di balik rumitnya konflik tersebut, seperti yang HAI bilang, film ini cukup menghibur dari segi sinematografinya. Itu sebabnya, kalau lo nonton film ini, lo bakal betah nontonin film ini sampai akhir.

Anyway, buat lo yang pengen nonton, film ini baru bakal rilis di bioskop-bioskop di Indonesia pada 26 Juli nanti. Jadiii…, sabar-sabar dulu, ya, guys…

Tag

Editor : Hai Online