Berkenalan Dengan Nadin "Cake Caine", Penyanyi Bersuara Manis dan Bergaya Estetis.

Kamis, 13 Juli 2017 | 05:13
Rizki Ramadan

Nadine Cakecaine

Kalian pasti tau lagu All Good, kan? Yap, lagu Dipha Barus yang menggandeng cewek SMA bernama Nadin buat jadi pengisi vokalnya itu, sekarang emang lagi sering banget diputer di radio. Suaranya Nadin yang unik dan khas tentunya bikin HAI penasaran, siapa sih Nadin ini?

Tapi kemudian, Nadin bukan hanya bikin kita pengen akrab sama dirinya lewat suaranya yang manis itu, melainkan juga parasnya yang cakep dan gayanya yang selalu stylish. HAI jamin, nggak cewek nggak cowok pasti demen ngeliat feeds Instagram @cakecaine yang sekarang followers-nya udah ratusan ribu itu.

Nadin selalu menampilkan dirinya di Instagram sebagai cewek dengan ekspresi yang tegas. Ia jarang senyum, namun entah gimana, bikin kita yang kepoin IG-nya nyengir sendirian. Posenya dalam berfoto pun selalu kece. Ia tak hanya mengandalkan background, ia selangkah lebih niat dibanding Instagram babes lainnya. Foto Nadin selalu penuh makna. Caption fotonya pun selalu jleb banget.

Singkatnya, Nadin tuh bikin penasaran!

Gadis yang baru aja menginjak 17 tahun ini bercerita banyak sama HAI tentang dirinya sewaktu diwawancarai hari Senin (19/06) kemarin. Yuk, baca, supaya kamu bisa lebih tau banyak tentang Nadin!

Kenal Dipha Barus dari Instagram

Berawal dari Instagram, Nadin memulai karirnya sebagai penyanyi. Doi emang suka banget sama dunia tarik suara, dan memanfaatkan IG-nya untuk mempublis dirinya sedang menyanyikan suatu lagu.

Hingga suatu saat, ia berkenalan dengan Dipha Barus. Pertemuannya dengan Dipha ini bisa dibilang menarik. Awalnya, Dipha yang menyapa Nadin. Seorang follower Dipha Barus merekomendasikan Dipha untuk melihat akun IG Nadin dan bilang bahwa suara Nadin itu kece.

Dipha pun kepoin IG Nadin dan saling like foto. Setela saling kenalan via DM, akhirnya Dipha kepincut beneran dengan vokalnya Nadin dan ngajak Nadin untuk berkolaborasi dengannya di single kedua Dipha Barus. Nggak tanggung-tanggung, Dipha juga mengajukan diri untuk jadi produser project solonya Nadin. Wuih! Kalau sebelumnya Nadin cuma nyanyi-nyanyi di kamar dan bikin cover lagu sendiri, sekarang Nadin bakal bareng sama Dipha terus kalau ada project baru.

Sekitar bulan April, lagu All Good mulai terdengar di radio-radio. Nama Dipha Barus dan Nadin pun mulai naik daun. Setelah ngeluarin single, biasanya banyak tawaran manggung di mana-mana.

Ketika ditanya stage yang paling berkesan, Nadin dengan semangat langsung menjawab, “Stage DWP-lah!”. Gimana nggak? Sewaktu dia tampil di DWP, umurnya baru 16 tahun dan Nadin udah bisa nonton plus tampil pula di DWP. Pecah abis kan!

Oh iya, Nadin ngebocorin beberapa fakta menarik alias fun facts nih tentang All Good ke HAI. Katanya, saat DWP itu pertama kalinya lagu All Good dibawain. Sebenernya lagunya belum keluar dan beredar di pasaran, tapi karena jadwal DWP lebih dulu jadi mereka perdana bawain lagu itu, deh. Selain itu, lagu yang di DWP ternyata belum final dan versi All Good yang di DWP dan yang beredar di pasaran sekarang beda beat-nya.

Si Introvert Yang Percaya Diri

Nadin mengaku kalau dia tuh anaknya introvert tapi nggak pemalu. Jadi walaupun Nadin nggak terlalu seneng berada di antara banyak orang, bukan berarti dia malu untuk menunjukkan kemampuan dirinya.

Nadinjuga mengaku kalau dia itu anaknya ‘batu’ banget.

“Waktu dulu les nyanyi, aku lebih suka nyanyi dengan gaya aku sendiri. Aku nggak peduli kalau lagi nyanyi pronounce­-nya aneh atau tekniknya nggak jelas. Pokoknya yang penting nyanyi,” cerita cewek kelahiran tahun 2000 ini.

Ngomong-ngomong soal idola, inspirasi dan idola Nadin cuma satu, Beyoncé. Tapi setelah tahu lebih banyak genre kayak indie, folks, dan lain-lain, idola dan inspirasinya tentu jadi lebih banyak. Nah, karena udah tahu berbagai macam genre, Nadin pun jadi tertarik untuk mengeksplorasi genre kayak blues.

Untuk rencana ke depannya, Nadin bilang dia cuma pengen nyanyi aja. Dia bersikeras pengen bikin banyak lagu. Selain itu, Nadin juga pengen banget kolaborasi sama musisi-musisi Indonesia kayak The Overtunes, Danilla, dan Teza Sumendra. Nadin juga berharap bisa manggung di WTF (We The Fest). Menurutnya, acara WTF tuh asik banget, chill but fun.

Bunda, Ibu Sekaligus Manajer

Nadin menceritakan ke HAI kalau peran bunda itu dulu hanya sebagai pengamat dan sebagai rantai Nadin. Tapi karena sekarang beliau udah ikut ‘nyemplung’ jadi manajer, beliau jadi ikutan ngurus ini itunya kayak balas e-mail, ngangkat telepon, bikin janji, dan segala macemnya.

Sebagai ibu sekaligus manajer anaknya, bunda Nadin tentunya pengen yang terbaik untuk Nadin. Jadwal job pun disortir dulu supaya tugas sekolah Nadin nggak terbengkalai. Yap, bunda Nadin biasanya nggak menerima job di hari sekolah. Jadi, kalau misalnya ada taping sampe jam 3 malem di hari sekolah, menurutnya lebih baik nggak usah daripada menggangu sekolahnya Nadin.

Common School Girl.

Kalau biasanya anak SMA jaman sekarang suka macem-macem; baju dikecilin, pake make up, dan lain hal sebagainya, tapi siswi SMAN 67 Jakarta ini mengaku kalau di sekolah dia sangat normal. Dia bilang, kalau dia bukan tipe orang yang terkenal di sekolah dan nggak ada tuh yang namanya ngecilin seragam supaya bisa eksis.

Mengingat Nadin yang berkolaborasi dengan Dipha, ternyata respon temen-temennya biasa aja, tuh. Katanya mereka nggak terlalu heboh. “Excited sih iya tapi nggak sampe lebay juga gitu,” jelas Nadin.

Naik ke kelas 12, tentu saja Nadin udah punya rencana buat kuliah setelah lulus dari SMA nanti. Seperti kebanyakan anak SMA lainnya, UI jadi pilihan pertamanya. Dia berencana untuk ngambil jurusan Sastra Inggris.

Well, kemampuan bahasa Inggris Nadin emang udah nggak usah diragukan lagi. Buat kalian yang penasaran kenapa Inggris-nya Nadin fluent banget ternyata karena dari dulu bundanya Nadin sering banget ngasih denger lagu bahasa Inggris. Terus dulu pas jamannya main game di komputer, sebelum internet ada, Nadin suka banget sama yang namanya game Typer Shark! Game yang munculin hiu-hiu dengan kata-kata bahasa Inggris dan pas di-type dengan bener kata-katanya, hiunya mati. Beberapa dari kalian yang anak 90s pasti tau deh game ini.

Wah, kapan-kapan bisa nih kita main bareng. Hehe.

(Penulis: Zhafira)

Editor : Rizki Ramadan

Sumber : Hai Online

Baca Lainnya