Nama Daniel Mananta sekarang ini nggak cuma sering kamu dengar di acara-acara tv sebagai presenter saja, melainkan juga di acara-acara lari.
Cowok yang beken lewat ajang pencarian bakat VJ sebuah televisi musik ini, makin ke sini makin hobi banget bikin badannya keringetan dengan lari berkilo-kilo meter. Bahkan, dia pernah menghabiskan waktu 4 jam cuma untuk lari, demi menyelesaikan salah satu misi hidupnya: maraton!
Nyatanya, Daniel bukan sejak baru-baru ini memulai hobi lari. Doi ngaku udah sejak lama, tuh.
“Gue udah sering lari sejak 2003. Tapi paling cuma satu atau dua kilometer, lima kilo tuh udah capek banget, deh. Sekarang, lari 5 kilo tuh gue malah ngerasa cupu. Sekarang gue tiap hari lari sekitar 10 kilometer. Dan kalau weekend, bisa 15-20 kilo,” papar cowok yang kini jadi brand ambassador sebuah bank swasta saat HAI temui di acara konferensi pers Danamon Run 2017, Rabu (12/07)
Semenjak menggeluti hobi lari ini, banyak banget manfaat yang Daniel rasakan. Dan yang paling berasa, sih, ya masalah kesehatannya yang makin terjaga.
“Manfaat yang gue rasakan setelah lari tuh banyak. Gue tetap sehat, ganteng dan kurus. Hehe. Gue selalu berusaha kurus terus dan lari adalah cara cepatnya. Gue suka lari karena untuk menjaga tubuh gue. Gue tuh pemakan segala jenis makanan, kan, jadi, lari adalah cara gue untuk mengimbanginya, biar tetap sehat,” tukas cowok kelahiran 1981 ini.
Lari Adalah Mengalahkan Diri Lo Sendiri
Daniel, sebagaimana pehobi lari lainnya, selalu dihampiri suara-suara di dalam kepalanya yang ngajak dirinya untuk pesimis dan males.
“Lima kilo aja cukup kali yah,” kata Daniel menirukan godaan yang biasa muncul saat lari, “Gue kan kemarin udah 15 K, jadi sekarang 10 K aja cukup lah.”
Yap, lo pasti pernah merasakannya kan? Nah, bagi Daniel, nggak ada tuh cara lain untuk mengalahkan suara-suara itu selain terus berlari.
“Sekarang gue juga masih suka nawar-nawar ke diri gue sendiri. Ya, pelari tuh harus bisa ngalahin dirinya sendiri,” tukas Daniel.
Tapi Daniel punya tips agar saat lari kita jadi nggak memikirkan capeknya. Pertama, larinya bersama temanmu dan ngobrollah sambil lari.
“Tiap lari, gue selalu menentukan gossip phase, jadi ada jarak (fase) tertentu yang diisi dengan ngegosip sama temen gue. Dengan begitu gue jadi suka nggak nyadar tuh, tiba-tiba udah 5 kilo.”
Cara yang kedua ini keren banget, bro. Jadi, Daniel suka lari sambil mendengarkan sesuatu. Dan itu bukan musik. Wah!
“Iya, bagi gue lari tuh olahraga yang multitasking. Bisa dilakukan sambil melakukan hal lain. Nah, kalau gue, sambil lari suka ngedengerin rekaman khotbah atau seminar-seminar gitu,” lanjut cowok yang pasti update medsos setiap selesai lari ini.
Ya, olahraga lari, kalau kita manfaatkan dengan baik, akan memberikan banyak juga manfaat untuk diri kita. Lo bisa jadi ganteng lahir batin deh!