Evolusi Game MOBA, dari Harus Manteng Depan Komputer Sampai Bisa Dimainin di Mana Aja

Rabu, 12 Juli 2017 | 08:30
Alvin Bahar

Mobile Legends

Genre game ini pastinya udah nggak asing buat kamu yang hobi banget main game online. Yap ,multiplayer online battle arena alias MOBA adalah genre game strategi yang biasa dimainkan oleh sekitar 10 hingga 20 orang dalam satu pertandingan.

Entah, udah berapa banyak turnamen MOBA digelar. Dari yang skala komunitas, nasional, hingga global, semuanya ada. Bahkan turnamen DoTA 2 pernah masuk halaman pertama New York Times lho!

Kalo lihat game-game MOBA zaman sekarang kayak Dota Allstars, Dota2, League of Legend, Heroes of Newerth, hingga Mobile Legends, mungkin nggak ada yang nyangka kalo genre game ini udah hadir dari tahun 1990-an lalu.

Aeon Of Strife, Mbahnya MOBA

The First MOBA - Aeon of Strife
Balik ke tahun 1998, saat itu banyak gamer yang terpesona sama mod game Real Time Strategy (RTS) milik Blizzard yaitu Starcraft yang bernama Aeon of Strife.

Saat itu, belum ada istilah MOBA. Tapi, mod-nya bisa dibilang adalah awal mula dari semua game MOBA yang udah ada. Mod itu membuat game Starcraft lebih simpel, menghilangkan beberapa faktor pengumpulan sumber daya serta pembangunan base dan hanya menyisakan dua kubu berlawanan dengan unit yang kuat serta satu buah bangunan inti yang harus dilindungi oleh masing-masing kubu.

Pemain hanya menggerakkan satu karakter saja, dan bertarung bersama dengan pemain lainnya untuk mengalahkan dan menghancurkan markas tim lawan yang digerakkan oleh AI.

Setiap tim dibantu oleh AI yang mengontrol sejumlah unit untuk maju dan menyerang markas lawan.

Setelah ditambahkan intense combat/pertempuran dengan skala besar serta dibuat lebih kompetitif, ide MOBA pun lahir. Grafiknya mungkin belum secanggih game MOBA sekarang, tapi yang jelas, Aeon Of Strife adalah mbahnya DoTA dan kawan-kawan.

Defense of the Ancients

Defense of the Ancients 2
Lalu di tahun 2002, Blizzard ngerilis Warcraft III. Sama kayak Starcraft, pemain bisa bikin map dan skenario sendiri. Para modder AoS(Aeon of Strife) memutuskan untuk menciptakan ulang game genre ini dengan menggunakan Warcraft 3 engine yang dirasa lebih kompleks serta lebih baik.

Project tersebut diberi nama Defense of the Ancients alias DoTA. Dengan berbagai kelebihan dari versi terdahulunya, DoTA dapat menyajikan MOBA yang lebih dinamis, dan setiap permainannya menjadi lebih unik.

Tahun demi tahun berlalu, DoTA makin berkembang dengan meluncurkan DoTA All Stars hingga DoTA 2. Game ini pun makin populer dan nggak sedikit game sejenis muncul demi menyaingi popularitas game itu.

League Of Legends

Setelah "dikuasai" DoTA selama beberapa tahun, pada 2009 akhirnya ada game MOBA yang bisa dibilang pesaing kuat DoTA.

League Of Legends memang mirip Warcraft III dari sisi desain dan gaya, namun mekanikal game ini lebih mudah dimengerti.

Keunggulan lainnya dari LOL adalah game ini gratis buat dimainin! Meski untuk pake beberapa hero harus bayar, banyak juga gamer yang penasaran buat nyoba LOL (mumpung gratis kan).

Akhirnya, terobosan LOL ini dicontek oleh DoTA 2. Sejak 2013, DoTA 2 gratis dimainkan lewat Steam.

Per Januari 2017, LOL punya 27 juta pemain harian.

MOBA hadir di smartphone

Seiring perkembangan teknologi, game MOBA pun bisa dinikmati di smartphone. Meski belum ada yang sepopuler DoTA atau LOL, beberapa game ada yang punya banyak penggemar.

Contohnya adalah Vainglory dan War Robots.

Jefri Firmanyah, SVP Broadband and Digital Telkomsel area Surabaya Selatan, memprediksi dua game itu bakal booming.

Ia mengatakan satu di antara tolok ukur kepopuleran suatu game adalah dengan melihat penjualan vouchernya.

"Saat ini penjualan Voucher Vain Glory sedang naik pesat," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (28/3/2017).

Saat ini, developer game sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan game dengan genre Multiplayer Online Battle Arena atau bisa disebut MOBA.

Hal tersebut dikarenakan MOBA sedang digandrungi oleh para gamers di Indonesia bahkan dunia.

Selain dua game yang disebut di atas, Mobile Legends menjadi satu di antara game yang saat ini paling banyak dimainkan.

Dirilis akhir 2016, hingga kini sudah ada 10 juta pemain Mobile Legends di seluruh dunia.

"Awalnya tertarik main Mobile Legends karena gameplay-nya mirip DoTA sama LoL, lalu makin main makin seru soalnya hero-nya lucu-lucu," kata Vicky, salah seorang pemain Mobile Legends.

Melihat MOBA yang selalu bisa berevolusi dan beradaptasi, di masa depan bakal makin banyak game MOBA yang makin canggih. Namun bisakah terus memertahankan pemain-pemainnya?

Tag

Editor : Alvin Bahar