From Borough to Borrow: Pameran Seni Polka Wars Berhadiah Single Baru

Selasa, 11 Juli 2017 | 07:28
Alvin Bahar

From Borough to Borrow

Dua tahun telah berlalu sejak Polka Wars terbang ke New York, AS dalam rangka merekam sejumlah lagu di Rubber Tracks—studio musik asuhan Converse berbasis komunitas—yang terletak di kawasan Brooklyn.

Tapi, belum ada kabar atau materi tindak lanjut dari kegiatan mereka selama di sana tuh.

Namun itu semua berubah sejak hari 18 Juni hingga 9 Juli di Sunset Limited, Kemang, Jakarta lewat pameran pop-up bertajuk From Borough to Borrow.

Berkolaborasi dengan biro desain grafis Table Six, pameran tersebut mempresentasikan instalasi fotografi yang bersifat interaktif, instalasi video, fotografi, dan suplaian lagu dari para deejay yang bertugas yaitu Maverick, Oscar Lolang, Wahono, Logic Lost, serta Sawi Lieu.

“Pameran ini dicanangkan sebagai jendela bidik terhadap pengalaman kami selama berada di Big Apple,” ungkap Polka Wars. New York adalah pusat budaya, sebuah tumpah ruah dari ragam budaya yang tersebar di lima benua; dan keberagaman tersebut diakui pihak band sebagai pengaruh besar dalam proses penggarapan album mini.

@anomalyst_ x @tablesix at @sunset.limited #fromboroughtoborrow

A post shared by Raditya Satyoputra (@rdtya) on

From Borough to Borrow juga jadi momen perdana Polka Wars memperdengarkan single dari album mini yang direkam saat mereka berada di New York. Single tersebut berjudul Rangkum.

Cara mendengar single tersebut pun istimewa: lagu bisa didapatkan dari instalasi fotografi interaktif yang hanya dibagikan di sana.

Setelah itu, lagu tersebut nggak akan tersedia di mana-mana hingga album mini resmi dirilis beberapa bulan kemudian.

Polka Wars juga menyiapkan sejumlah hadiah dengan sistem undian yang dirancang rapi lewat instalasi fotografi interaktif yang sama.

Now performing; @oscarlolang -- #sunsetlimited #fromboroughtoborrow

A post shared by Sunset Limited (@sunset.limited) on

Masing-masing pengunjung bisa mendapatkan sebagian potongan dari instalasi fotografi yang sudah terpeforasi, sehingga ada bagian yang harus digosok dengan koin guna mengetahui hadiah yang didapat.

“Jalur yang kami tempuh menyusuri upaya menangkap suasana kota New York juga Jakarta. Dan menurut kami, inti dari suatu karya seni bisa dipindahkan ke bentuk lain tanpa melepas esensinya; jadi ini berlaku untuk pameran serta materi-materi dalam album mini,” katanya.

Melalui langkah ini, Polka Wars berharap dapat membuktikan bahwa seni nggak dibatasi oleh bentuk maupun faktor; bahwa jiwa yang baik tetaplah demikian meski ditempatkan di raga yang berbeda.

“Jiwa manusia nggak memiliki batasan, dan begitu juga dengan seni,” pungkas mereka.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya