Kamu pernah ngerasa ketinggalan berita terbaru di sekitar kamu? Atau merasa teman-teman kamu lebih baik dari kamu? Atau, apakah kamu pernah merasa takut dianggap hilang kalau nggak nge-post sesuatu di Instagram? Kalau iya, bisa jadi kamu termasuk satu dari banyak remaja yang mengalami FOMO. Eh, FOMO tuh, apa?
FoMO adalah suatu gejala dimana kita merasa ketinggalan apa yang teman-teman kita lakukan, apa yang teman-teman kita tahu, dan berpikir apa yang mereka punya itu lebih baik dari kamu. Dilansir dari TIME, sekitar tiga per empat remaja dilaporkan mengalami gejala yang satu ini.
Mungkin, menurutmu ini nggak penting. Tapi, jangan menganggap remeh gejala yang satu ini. FoMO menyebabkan kamu untuk terus-terusan ngecek media sosial biar kamu nggak merasa kudet. Dikutip dari TIME, orang yang mengalami FoMO akut lebih sering membuka media sosial mereka langsung setelah bangun tidur, sebelum pergi tidur, bahkan ketika sedang makan.
Lantas, apa aja sih yang mengindikasikan kamu termasuk yang kena gejala ini? Yuk, berhenti sebentar scrolling down Instagram mu dan baca fakta di bawah ini.
- Kurang Bahagia
- Ilusi Media Sosial
- Kurang Perhatian Dengan Sekitarmu
Media sosial bukanlah dunia yang sebenarnya. Menurut Paul Dolan dari London School of Economics, dalam bukunya Happiness by Design: Change What You Do, Not How You Think, kebahagiaan ditentukan oleh bagaimana kamu mengatur perhatianmu. Kalau kamu nggak bahagia, berarti kamu salah menempatkan perhatianmu. Jadi, merubah tingkah laku dan meningkatkan kebahagiaan itu sama dengan menjauhkan perhatianmu dari hal negative dan fokus ke hal positif.
Then, gimana cara kita biar terhindar dari gejala FoMO?
Mudah dan nggak perlu ngeluarin isi dompet kok. Kamu hanya perlu bersyukur atas apa yang udah kamu punya selama ini. Ya, merasa cukup. Termasuk cukup dengan interaksi di media sosial.Kamu nggak bakal tahu kan, kapan apa yang kamu miliki sekarang diambil dari kamu? Kedengarannya emang biasa aja. Dilansir dari Bakadesuyo, bersyukur bakal bikin kamu lebih menghargai hidup dan membuat kamu lebih bahagia.
(Penulis: Latifah Khairunnisa)