Koin Bertulisan Arab Emang Beneran Ada, Tapi Bukan Berarti Majapahit Kesultanan Islam Lho

Selasa, 20 Juni 2017 | 05:28
Alvin Bahar

Gajah Mada

Beberapa hari lalu, trending soal Kerajaan Majapahit yang katanya adalah Kesultanan Islam. Malah, katanya nama asli Gajah Mada adalah Gaj Ahmada.

Wah, bener nggak tuh? Pelajaran sejarah yang kita bahas di sekolah salah dong?

Walaupun belum lama viral, asal-usul dari pemikiran itu berasal dari sebuah buku berjudul Kesultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi karya Herman Sinung Janutama yang dipublikasikan pada tahun 2010 lalu.

Karya itu muncul kembali pada tahun 2014 dengan judul yang dimodifikasi menjadi Fakta Mengejutkan Majapahit Kerajaan Islam.

Salah satu argumen yang diungkapkan dalam buku tersebut adalah adanya koin berwarna emas yang terpatri dengan kalimat syahadat. Koin itu disebut berasal dari era Majapahit.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Andi M Said berkata bahwa Majapahit memang memiliki koin yang digunakan sebagai alat pembayaran.

“Iya, itu koin yang digunakan pada saat kerajaan Majapahit. Di semua masa kerajaan Majapahit ada koin sebagai alat tukar,” kata Andi saat dihubungi pada hari Senin (19/6).

Selain koin, Andi berkata bahwa masih ada puluhan peninggalan Majapahit lainnya yang bernuansa Islam di Trowulan. Salah satunya adalah nisan bertuliskan bahasa Arab.

“Tapi bukan berarti Majapahit itu Islam ya. Itu hanya bagian akhir dari Majapahit, saat itu memang pengaruh islam sudah masuk dengan datangnya berbagai pedagang dari Arab, Persia, dan China di akhir masa Majapahit," kata Andi menegaskan.

Baca Juga: Ini Dia Penyebab Banyak Orang Nggak Percaya Sains, Ehem, Yang Percaya Bumi Datar coba Baca Dulu Deh

Dia menceritakan, kehidupan Majapahit saat itu sangat multikultural.

Dari terakota peninggalan Majapahit, tidak hanya terdapat rupa wajah orang melayu, tetapi ada juga wajah orang China, Arab, dan Eropa.

Untuk itu, yang tersisa tidak hanya koin bertuliskan bahasa Arab saja, tetapi ada pula koin dari bangsa China.

“Ada koin China. Bentuknya lebih kecil, sebagai alat pembayaran yang sah juga pada zaman itu. (Lalu) ada koin Majapahit (yang) lebih besar dari koin China,” ujarnya.

Andi menilai, cukup meragukan bila Majapahit disebut berbentuk Kesultanan. Hal itu terlihat dari relief dan arca peninggalan Majapahit.

Padahal, dalam Islam, ukiran berbentuk atau menceritakan manusia nggak diperkenankan.

“Karena kita tahu dalam konsep Islam, Nabi Ibrahim diceritakan menghancurkan arca yang di dekat kabah,” katanya.

Tuh, jangan langsung percaya gitu aja dengan hal yang viral ya!

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Nyata, Koin Bertulisan Arab Bukan Bukti Kesultanan Majapahit"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya