Bagus Ade Purnomo, Dalang Remaja Yang Bawa Pesan Perdamaian Lewat Wayang

Senin, 19 Juni 2017 | 13:55
Rizki Ramadan

Bagus Ade Purnomo, Dalang Remaja Yang Bawa Pesan Perdamaian Lewat Wayang

Ada yang kenal dengan Ki Enthus Susmono? Atau juga Ki Anom Suroto dan Asep Sunandar? Mungkin nama itu terdengar asing buat para millenial. Tetapi, coba tanyakan pada generasi 70-90an, pasti mereka meringis sendiri karena teringat dulu gimana serunya nobar di pelataran halaman Radio Republik Indonesia, dan juga Balai Desa. Ya, ketiga nama di atas adalah sebagian tokoh dalang yang membawakan tokoh-tokoh pewayangan, mulai dari Petruk dkk. Kurawa dan Pandawa, sampai cerita Anoman yang nyentrik.

Nah, sob, di tengah era teknologi yang kian lama kian menjamur dan tergerus oleh budaya modern, cerita wayang saat ini bisa dibilang kalah pamor dengan cerita Harry Potter. Sebagian dari kita akan lebih kenal sosok Harry daripada Wisanggeni. Tul nggak? Hehehe. Namun, nggak dengan satu ini. Kawan kita dari Jember lebih “khatam” nama wayang dan berbagai cerita pewayangan dari seluruh pelosok nusantara. Dia nggak cuma menghafal aja sob, tapi dia juga bisa membawakan loh!

Bagus Ade Pramono, begitu namanya, adalah seorang dalang yang saat ini masih duduk di bangku kelas 10 di SMA Negeri Balung, Jember. Cowok yang berasal dari desa Sabrang, Ambulu dan lahir tanggal 18 mei 2001 dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan sopan santun. Nggak heran, dia disegani oleh lingkungan sekitar. Nah, kemarin HAI sudah “PDKT” lebih dalam dengan si dalang cilik. Mau tau lebih dekat lagi? Simak obrolan kami di bawah ini sob!

Mendalang dalam acara Hari Kebangkitan Nasional 2017, di alun-alun Jember
Halo Bagus, ceritain dong awal mula kamu terjun ke dunia dalang?

Halo Mas, oke aku cerita ya. Jadi awal mulanya aku terjun ngedalang ini dulu pernah ikut Ayah tanggapan (RED, pentas) main wayang di salah satu desa di Jember ketika aku masih kecil. Ayahku yang juga seorang dalang piawai banget Mas bawainnya. Akunya jadi tertarik ingin seperti beliau dan mulai jatuh cinta deh sama dunia wayang.

Sudah berapa lama Bagus menjadi dalang?

Sudah 6 tahun Mas.

Wah, oke. Bicara soal dalang dan wayang, Bagus sendiri punya tokoh idola nggak dari kedua itu?

Kalau tokoh dalang favoritku ya ayahku sendiri! Kalau wayang aku lebih suka Anoman.

Keren! Terus, denger-denger Bagus sering bawain tema perdamaian dan toleransi pada cerita wayang yang kamu bawakan. Bener gak? Kenapa ambil tema tersebut?

Iya Mas bener. Aku ambil tema tersebut, semata-mata mau mengingatkan pada generasi muda agar selalu cinta budaya dan cinta perdamaian juga memelihara rasa saling toleransi di dalam kehidupan bernegara.

Kalau boleh tahu, yang membuat cerita wayang itu kamu sendiri atau ada tim khusus?

Yang membuat aku sendiri dan dibantu Ayah Mas.

Bagus sekarang dijuluki dalang cilik perdamaian. Nah, siapa yang menjuluki pertama kali julukan tersebut?

Yang pertama nyebut aku sebagai dalang perdamaian itu Bu Sulis, guru matematika di sekolahku.

Sejauh ini, Bagus sudah pentas kemana saja? Dan apa saja prestasi yang kamu torehkan sampai saat ini?

Aku pentas sudah keliling kemana-mana Mas, tapi yang terjauh saat ini mentok sampai Tanah Borneo (Red, Kalimantan). Untuk prestasi yang aku torehkan salah satunya adalah aku jadi duta dalang perdamaian dari Dewan Kesenian Jember, kemudian juara 1 pemuda pelopor Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten Jember. Tanggal 14 kemarin, aku menndapat penghargaan seniman berprestasi dari Gubernur, dan menjadi ikon dalang perdamaian Jawa Timur.

Wow. Harapan kamu sendiri untuk orang-orang yang menonton pertunjukan kamu?

Aku berharap, mereka dapat mengerti dan syukur-syukur melaksanakan wejangan atau pituah dari cerita wayang yang saya bawakan.

Oke Bagus, terakhir, pesan kamu buat rakyat Indonesia?

Tetaplah menjaga rasa saling toleransi, junjung tinggi perdamaian, cintailah budaya kita, dan cintailah negara ini, karena NKRI harga mati!

(Penulis: Wiviano Rizky)

Tag

Editor : Rizki Ramadan