Dari Botakin Kepala hingga Bagi takjil Buka Puasa, Ini Dia Beberapa Nazar Pejuang SBMPTN

Senin, 12 Juni 2017 | 10:49
Rizki Ramadan

STUDENT TALKS

Sudah nggak kerasa sob, para pejuang SBMPTN sebentar lagi mengetahui hasilnya setelah bulan lalu mereka “perang” dengan soal yang (katanya) bikin pusing. Yap, besok Selasa (13/6) pukul 14.00 WIB, adalah pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Mereka semua nantinya akan mengetahui lulus atau tidaknya, melalui website www.pengumuman.sbmptn.ac.id

Tentu, kini semua alumni SMA angkatan tiga yang masuk Universitas lewat jalur SBMPTN dirundung rasa gelisah, takut, cemas, bahkan ada yang sudah tidak bisa tidur pulas. Namun dibalik itu semua, para alumni sudah menyiapkan berbagai janji melakukan sesuatu apabila lolos. Apa saja itu? Hai sudah tanya ke beberapa alumni dibawah. Kuy pantengin!

Dio Firdaus, lulusan SMAN 100 Jakarta Timur

“Gua ikut SBMPTN soshum dan milih jurusan Filsafat Universitas Indonesia. Pokoknya gua kalo lolos, gua mau botakin nih kepala!”

Eka Aidha Widjaya, lulusan SMAN 1 Tegaldlimo, Banyuwangi.

“ Aku masuk Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya. Aku mau belikan ayah sarung kalau lolos SBMPTN pakai uangku sendiri. Aku menghargai perjuangan ayah yang udah membiayai aku dari kecil sampai gede gini. Doain aku lolos yah.”

Cici Mei Pratiwi, lulusan SMAK Santo Paulus Jember

“ Karena pingin jadi pengusaha dibidang pertanian, aku ambil Agribisnis di Universitas Jember. Hmm, kalau lolos SBMPTN yah? Aku mau ngadain acara syukuran doa di rumah gitu. Semoga aku lolos”

Fahni Trijayanti, lulusan SMAN 100 Jakarta Timur.

“Aku ngambil prodi psikologi di Universitas Airlangga. Kalau lolos, aku nyantunin anak yatim piatu di panti asuhan. Ngomong-ngomong, aku sekarang mules diingetin pengumumanSBMPTN, hmm.”

Ayu Wijayanti, lulusan SMA Al Hikmah Surabaya.

“Ada nazar sih, tapi bukan buat lolos SBMPTN. Nazarnya buat kalo masuk Universitas Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi atau psikologi, aku puasa senin-kamis selama 1 bulan dan kasih makan bapak-bapak yang ada di pinggir jalan deket rumah selama 10 hari.”

Qomar Adi Nugraha, lulusan SMAK Santo Paulus Jember

“Gue mau nazar bagi takjil buat tukang becak, semoga aja gue lolos di sosiologi Universitas Jember.”

Penulis: Wiviano Rizky

Tag

Editor : Rizki Ramadan