Lagi Belajar Bikin Komik? Ini 5 Salah Kaprah Yang Bikin Komikmu Nggak Jadi-jadi.

Senin, 12 Juni 2017 | 07:27
Rizki Ramadan

How to Make Comic

Sekarang ini, komik lagi Berjaya banget. Coba aja jalan-jalan ke Instagram, ada banyak banget tuh akun yang khusus menyuguhkan komik di timeline-nya. Bahkan, nggak sedikit yang jumlah followers­-nya sampe ratusan hingga jutaan. Selain itu, platform Webtoon juga mengkhususkan diri untuk para komikus unjuk karya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa animo orang-orang terhadap cerita bergambar itu meningkat.

Oh tentu. Kamu pun bisa lho jadi salah satunya. Kalau kamu udah punya ide cerita yang asik nan lucu, komikin aja, bro! Nggak usah kebanyakan mikir.

Dan lupakan deh lima salah kaprah yang biasanya muncul tiap kali orang mau bikin komik. Ini Hai kumpulkan dari buku How To Make Comic untuk Pemula bikinan Hikmat Darmawan. Kalau kamu percaya hal-hal ini, yang ada komik kamu bakal terhambat melulu.

1. Bikin Komik Harus Bisa Gambar

Apakah kamu perlu bisa gambar Son Goku lagi Super Saiya dulu untuk bikin komik? Ya, kalau bisa gambar realis kamu bisa membuat komik secara “profesiona” sih. Tapi, nggak semua pelukis berakhir jadi komikus, kan?

Dan nyatanya, banyak kok komikus master dunia yang nggak bisa menggambar realis gitu kaak Stan Lee, Alan moore, Grant Morison, Kazuo Koike, dll. “(Komik Kan) hanya garis-garis di atas kertas,” kata Robert Crumb.

Bahkan, ada loh anak yang di umur 5 tahun yang udah punya komik. Gambarnya, coret-coretan khas anak keceil. Ya, dia adalah Alexa Kitchen.

2. Komik Adalah Gambar

Komik memang menampilkan gambar, tapi kan ada elemen utama lainnya yaitu cerita. Percuma kan kalau gambar kamu bagus, tapi nggak punya cerita yang asik nan kreatif.

“Komik adalah medium bercerita atau berekespresi dengan bahasa-gambar yang tersusun. Punya cerita, dan menguasai bahasa gambar, lebih penting daripada sekadar menguasai keterampilan menggambar yang mencengankan,” tulis Hikmat Darmawan.

Ide cerita komik tuh bisa apapun, juga, lho. Coba aja tengok komik bikinan Tahilalats atau Komikazer. Idenya datang dari becandaan kita sehari-hari saja.

3. Bikin Komik Harus Pake Alat Gambar Khusus dan Software Grafis.

Anggapan ini nggak sepenuhnya benar. Karena sebenarnya kita kan bisa bikin komik dengan modal kertas dan pulpen aja.

Nah, kalau pun kamu mau mendigitalisasinya, toh bisa sekedar kamu foto dengan kamera ponselmu.

Pokoknya, jangan sampe masalah gadget menghalangimu untuk bikin komik. Mulailah ngomik dengan alat yang kamu punya.

4. Komikus Harus Berbakat Ngomik

Nggak semua orang terlahir dengan bakat menggambar dan bercerita, tapi bukan berarti kita yang nggak punya bakat bawaan, nggak bisa ngomik. Kita kan bisa melatihnya. “Bercerita dan menggambar adalah keterampilan yang bisa dipelajari siapa saja, walau jelas mereka yang berbakat untuk jadi pencerita atau penggambar akan terbantu oleh bakat mereka,” tulis Hikmat Darmawan.

5. Komik Harus Berwarna.

Wah, ini pemikiran yang kuno banget nih. Salah besar, sob. Komik tuh nggak ada syarat untuk berwarna atau nggak. Yang penting adalah cerita, susunan gambar dan story telling yang asik.

Mari kita coba. Siapkan kertas, pulpen, dan tuangkan ide ceritamu!

Tag

Editor : Rizki Ramadan