Untuk kamu yang suka menenggak minuman untuk membuat semangatmu “menyala” agaknya perlu waspada. Seorang cowok di Amerika Serikat yang bernama David Cripe meninggal setelah meminum kopi, minuman berenergi, dan soda dalam waktu berdekatan.
Peristiwa ini terjadi pada 26 April lalu. Di hari itu, dalam rentang waktu dua jam, David meminum Café latte yang ia beli dari McDonalds, minuman soda Mountain Dew dan minuman berenergi. Pada siangnya, ia tiba-tiba pingsan di kelas. Temannya membawa ke rumah sakit, namun beberapa jam kemudian ia meninggal.
Setelah dicek medis, ia dinyatakan meninggal karena gagal jantung yang dipicu oleh arrhythmia.
Gary Watts, pejabat setempat, bilang kepada Washington Post, “Saya nggak bilang bahwa Anda akan mati karena minuman berenergi. Ini bukan soal kafein pada sistemnya, tetapi jumlah kafein yang ditenggaknya dalam waktu yang pendek yang kemudian memengaruhi kerja jantungnya."
Dilaporkan Kompas.com, dokumen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap kalo kafein punya efek berbeda pada tiap orang. Ada yang tahan terhadap dosis tinggi, ada yang nggak kuat.
Kafein yang udah masuk ke badan kita, akan diolah menjadi tiga senyawa. Pertama, paraxanthine yang membuat energi kita meningkat. Kedua, theobromine yang bikin dilatasi pembuluh darah dan meningkatkan volume urin, dan teofilin untuk melemaskan otot-otot bronki.
Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mengolah kafein tuh 4,9 jam. Sementara di bayi dan remaja, butuh 30 jam. Kafein yang terakumulasi berlebihan bisa memicu hati kita rusak berat, bro.
Karena itu, jumlah kafein yang tuh ada batasannya. Amerika, Food and Drugs Administration (FDA) aja mengajurkan anak dan remaja untuk tidak mengonsumsi kafein.di Indonesia, BPOM bilang bahwa batas kafein maksimum adalah 150 mg/hari dibagi minimal dalam 3 dosis. Dalam secangkir kopi saja udah bisa ada kandungan kafein sebanyak 50-200 mg.
Jadi, perhatikan kadar kafein tiap kali lagi ngopi. Kalau udah kebanyakan minum kopi, biasakan banyak minum air putih.