Begini Ramalan Bisnis Anak Muda 5 Tahun ke Depan. Wah, Harus Siap-siap Nih!

Senin, 22 Mei 2017 | 13:53
Hai Online

Tips memulai bisnis

Bicara hari ini, anak muda dan bisnis nggak bisa dipisahkan. Pasalnya, anak muda tentu dekat sama kreativitas. Artinya, mereka yang kreatif tentu bisa menciptakan bisnis yang unik dan dicari banyak orang. Bisa dilihat kalo ada acara market place, pasti banyak produk baru yang digagas oleh anak-anak muda kayak kita gini. Bisnisnya beragam, mulai dari bisnis fashion, food and beverage, technology dan masih banyak lagi industri yang diciptakan.

Nah, kalau sekarang udah kayak gini, bagaimana dengan lima tahun mendatang? Penasaran sama jawabannya, Hai ngajak ngobrol Mas M. Setiawan Kusmulyono selaku Manajer Program Business, Universitas Prasetiya Mulya. Dari hasil itu, ternyata pria yang akrab disapa Kelik ini banyak ngasih bocoran-bocoran buat kita anak muda. Beruntung buat kita yang kreatif. Apes buat yang males-malesan dan nggak punya kreativitas. Kenapa? Langsung aja cek jawabannya dari hasil obrolan Hai berikut ini.

Saat ini banyak pelaku bisnis yang mengandalkan social media buat kepentingan bisnis. Kira-kira bagaimana 5 tahun mendatang?

Jawaban:

  • Dunia bisnis digital saat ini sudah memampukan pergeseran dari skema B2C (Business to Customer) ke C2C (Customer to Customer). Jadi, media sosial makin dibutuhkan.
  • Media sosial makin akan masif untuk merambah kehidupan pribadi dari masyarakat
  • Respon dari media sosial dapat segera diukur sehingga memudahkan analisis pemasaran.
  • Media sosial dapat memberikan umpan balik dan interaksi yang cepat dengan konsumen

Melihat hal tersebut, maka media sosial menjadi salah satu alat yang paling cocok hingga tahun-tahun ke depan untuk dijadikan sebagai alat pemasaran yang sifatnya personal dan narrowcast (fokus kepada segmen yang diinginkan).

Media sosial mungkin bukan jadi yang paling utama. Namun menjadi salah satunya, karena media pemasaran yang utama adalah media digital. Media digital ini akan nanti meliputi tidak hanya media sosial, tetapi juga media berbagi yang lain serta mikrobloging maupun blog umum untuk menjadi sasaran pemasaran.

Apa aja modal yang harus dimiliki oleh anak muda utk berbisnis di masa mendatang? Mengingat adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan juga makin ketat.

  1. Modal kreativitas
Kreativitas sudah pasti nomor wahid untuk dijadikan modal berwirausaha. Untuk punya modal kreativitas, sangat mudah sekali. Tips mudahnya adalah sebagai berikut:

  • Tidak takut sama sesuatu yang baru (not fear of something unknown)
  • Tidak takut dibilang bodoh (not fear of looking stupid)
  • Berani keluar dari kenyamanan (out of status quo)
  • Berani keluar dari rutinitas (out of attachment)
  • Kurangi penilaian awal, dan lakukanlah dengan hati (no judgement)
Dan untuk menjadi kreatif tidak harus khawatir lho… Karena, kreatif itu bukan genetika. Penelitian Reznikoff pada tahun 1976 menyatakan bahwa kreativitas berbeda dengan genetika dan berbeda dengan Tes IQ. Kreativitas itu intinya bisa dipelajari lho, asal tekun.

Cek : http://ceritaprasmul.com/fm-article/ dan http://ceritaprasmul.com/jangan-takut-kreativitas-bukan-keturunan/

  1. Modal jejaring [networking]
Modal berikutnya yang paling berharga ya pasti pertemanan. Istilah kerennya ya kolaborasi. Dengan kolaborasi, kita dapat membuat bisnis tanpa modal uang sama sekali. Nah, memang, kunci untuk bisa sukses punya modal jejaring yang bagus ada banyak.

  • Pertama, punya teman yang banyak. Bukan sembarang teman lho, tetapi teman yang punya semangat dan motivasi untuk maju.
  • Kedua, punya kemampuan komunikasi yang bagus. Komunikasi bagus itu jualan yang paling sederhana lho. Dengan komunikasi yang bagus, maksud dari keinginan kita akan tersampaikan dengan baik.
  • Ketiga, mau bersusah payah bersama. Ingat, berkolaborasi itu bukan satu senang tetapi satu tidak sedih. Berkolaborasi itu senang bersama, sedih bersama. Jadi, kalau mau sukses berkolaborasi ya harus siap suka dan duka.
  • Keempat, rajin silaturahmi. Silaturahmi itu perpanjang umur lho. Dan kadang-kadang, bisa perpanjang rezeki. Dengan silaturahim, misalnya acara reunian SD, SMP, atau hanya sekedar ketemu teman lama, siapa tahu bisa berlanjut ke obrolan yang lebih “menguntungkan”.
  • Ingat, peribahasa bilang bahwa “if you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together”.

  1. Modal keberanian
Ini mah udah harus kudu, harus banget ada. Kalau malu, ya tidak usah bisnislah. Jadi, harus berani. Kenapa harus berani? Karena entrepreneur itu makna aslinya yang dari Bahasa Perancis adalah pengambilan risiko. Jadi, harus berani ambil risiko. Namun, sebagai calon pebisnis muda yang keren, pengambilan risiko harus dikalkulasikan dulu istilahnya. Jangan mentang-mentang berani, seluruh aturan dilabrak. Jadinya bukan berani, tetapi “ndablek..”

  1. Modal Bahasa Inggris
Ini perlu meniru apa yang dilakukan Kang Emil di Pemkot Bandung yang setiap Hari Kamis bikin peraturan Kamis Nginggris. Bisa Bahasa Inggris mah udah sangat wajib. Tanpa Bahasa Inggris kita akan ngobrol apa sama orang Singapura atau Malaysia yang mau beli produk kita? Sayang dong kalau kita harus pakai penterjemah untuk sekedar baca purchase order.

  1. Modal Budaya
Memang agak aneh sih judulnya. Modal budaya. Namun, maksud modal budaya disini adalah teman-teman anak muda harus kuasai dulu wilayahnya. Semua-semuanya harus dikuasasi, sejarahnya-lah, seninya-lah, lokasi wisatanya-lah. Tujuannya adalah agar kita jangan sampai jadi tamu di negeri sendiri. Malu dong kalau malah tamu asing yang datang lebih paham sejarah budaya kita daripada kita sendiri yang merupakan cucu moyang sedarah.

Mempersiapkan 5 tahun mendatang. Kira-kira untuk mereka yang mau terjun ke dunia bisnis apakah harus kuliah bisnis?Mengapa?

Jawaban:

  • Pertama, menurut hasil penelitian, seseorang yang terus menerus menerima eksposur tentang wirausaha dan bisnis, maka kemungkinan besar akan menjadi pebisnis menjadi lebih besar.
  • Kedua, seseorang yang belajar bisnis dalam kerangka akademik, akan lebih mudah dalam mengidentifikasi proses bisnis. Identifikasi proses bisnis ini merupakan hal paling penting dalam perjalanan sebuah bisnis. Jika kita paham proses bisnis, kita lebih cepat mengetahui dimana terjadinya masalah dan segera menyelesaikannya. Pebisnis yang tidak belajar bisnis pun sebenarnya pasti akan paham proses bisnis, namun tentu dengan durasi waktu yang lebih panjang dari yang sudah belajar sebelumnya.
  • Ketiga, bagi yang belajar bisnis, proses praktik akan dilatih secara konsisten. Hal ini dapat melatih siswa untuk belajar gagal dan belajar berhasil, sehingga tidak terkejut ketika terjun langsung ke lapangan.
  • Keempat, di dalam belajar bisnis akan diajarkan kasus-kasus sukses dan gagal dari para pengusaha, hal ini bisa bikin kita memiliki pengalaman dan cara berbisnis yang lebih baik ketika di dunia nyata.
  • Kelima, beberapa sekolah membantu mahasiswanya dengan menyediakan akses pendanaan. Dengan belajar di sekolah bisnis, maka permasalahan permodalan dapat lebih terbantu.
  • Salah satu yang paling penting adalah dengan belajar bisnis, kita akan lebih kenal banyak siswa-siswa lain yang juga ingin belajar bisnis. Jadi, ketika lulus, dapat langsung berkolaborasi dan memajukan bisnis lebih cepat.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya