Mengenal Program Studi MICE. Program Studi Yang Prospeknya “Seksi” Di Era Millenial!

Senin, 22 Mei 2017 | 10:31
Hai Online

Mengenal Program Studi MICE. Program Studi Yang Prospeknya “Seksi” Di Era Millenial!

“Gue ngeliat, selama ini, kan, orang taunya jurusan yang belajar tentang event cuma humas atau komunikasi. Tapi setelah gue cari tau, ternyata ada, nih, jurusan yang khusus ngomongin tentang event, dan gue dulu jadi cuma tertarik daftar itu. Sama sekali nggak nyoba SBMPTN, karena gue udah passion di bidang MICE ini, dan gue tau MICE di PNJ (Politeknik Negeri Jakarta, RED) itu kualitasnya paling bagus,” beber Lutfi Dipa, mahasiswa semester 2 jurusan MICE di PNJ, sewaktu HAI ajak ngobrol beberapa saat lalu.

Barangkali lo jadi pengen ngebayangin kayak apa ekspresi Lutfi waktu nyeritain keputusannya milih jurusan MICE, HAI bisa bilang kalo dia bener-bener berhasil mengekspresikan rasa bahagianya. Makanya lambat laun kami sadar, kalo Lutfi emang suka banget sama jurusan kuliah yang dia pilih ini, berikut dengan apa yang dia pelajari di dalamnya.

Lah, terus apa urusannya sama kita?

Well, before we talked too much, mungkin kita mesti tau dulu apa itu makhluk bernama MICE. So, yuk let’s go kita kenalan! Prospek ke depannya ternyata cukup kece, bro.

Jadi gini, guys, menurut penjelasan Lutfi, bidang MICE tuh sekarang lagi jadi bidang yang berkembang (dan lagi berusaha dikembangin) banget di Indonesia. MICE sendiri merupakan singkatan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition, yang nggak lain adalah jenis-jenis kegiatan yang tanpa kita sadari, berkaitan erat sama industri pariwisata.

Lho, kok?

Yap, di Indonesia sendiri, MICE emang berada di bawah penanganan Kementerian Pariwisata. Karena gampangnya gini. Anggaplah bidang yang lagi kita omongin sekarang adalah bidang yang berkutat seputar event management (eits, bukan semata-mata event organizer, ya!). Nah, MICE ini merupakan bidang event management yang lebih fokus sama event-event yang mewadahi pertemuan atau perkumpulan banyak orang berskala besar, untuk kemudian mencapai satu kepentingan bersama. Kalo event skala besar ini diadakan di sebuah negara dan mengundang banyak tamu atau partisipan, tentu pariwisatanya juga yang jadi berkembang, dong?

“Terus lo belajar cara bikin event macam pensi atau semacam bikin HAI Day gitu juga dong, Fi?” tanya HAI lebih lanjut.

“Wah, kalo buat dosen-dosen gue, sih, acara-acara musik kayak pensi gitu, receh. Malah kita melajarin skala yang lebih tinggi lagi, skala nasional, kayak conference, pertemuan orang-orang penting, pameran, atau ya, semacam itulah,” tanggap cowok yang pernah jadi salah satu wartawan sekolah HAI ini.

Lutfi, salah satu mahasiswa program studi MICE di Politeknik Negeri Jakarta. Foto: Jeanett Verica
“Lah, serius banget dong? Lo sendiri kenapa bisa tertarik buat ngedalemin bidang ini?” tanya kami makin penasaran.

“Jadi kan gue waktu SMA emang aktif di pensi, terus pernah belajar banyak pas jadi MSP (My School Page, program wartawan sekolah HAI, RED), pernah bantuin di HAIDay juga, dan pernah liputan-liputan yang bikin gue pengen belajar tentang event. Gue ngeliat ini seru banget, dan nggak kerasa berat. Nggak kerasa capek. Pleasure aja buat ngelakuin itu, jadi ya udah,” terang Lutfi yang kemudian HAI tanggepin lagi, and so on, and so on. Of course, momen ngobrol bareng mahasiswa MICE satu ini pun terus berlanjut.

Selain cuma ngobrol, Lutfi nyatanya juga berbaik hati buat sekalian nemenin HAI ngelilingin kampusnya di Depok. Konon menurut banyak sumber, pun dibenarkan sama dosen Lutfi, PNJ adalah salah satu kampus dengan program studi MICE terbaik se-Asia Tenggara, meski memang ada beberapa kampus lain juga yang udah mulai nawarin program studi ini. Program MICE di PNJ sendiri dibuka sejak tahun 2005, dan peminatnya selalu bertambah setiap tahun, seiring dengan makin bergaungnya industri MICE di Indonesia.

Sayang, setiap memasukki tahun ajaran baru, jumlah mahasiswa yang diterima sama kampus cuma di kisaran 50-60 orang. Proses masuknya pun diatur dengan ketat sehingga artinya, proses pembelajaran di kampus ini sengaja dibuat seefektif mungkin lantaran nggak kebanyakan murid. Makanya, mahasiswanya pun jadi bisa berinteraksi satu sama lain, dan menurut Lutfi, it’s fun.

Kenapa MICE?

“Soal kerjaan nantinya, gue nggak worry ya. Mulai dari semester 3 nanti, gue juga udah jarang di kampus, karena mulai ditarikin ikut event-event sama alumni. Karena di sini kekeluargaan banget antar angkatan, nggak ada musuh-musuhan,” curhat mahasiswa angkatan 2016 ini bersemangat.

Yap, selain ngasih gambaran soal MICE, Lutfi juga sempet nyeritain keyakinannya soal prospek kerjaan MICE ke depan. Kok bisa dia sampe nggak takut soal ladang kerja?

Jawabannya, karena kampusnya sendiri udah punya perjanjian sama asosiasi-asosiasi MICE terkait, buat menyerap tenaga kerja ke industri MICE. Jadi, lulusan MICE hampir dapat dipastikan nggak bakal nganggur!

“MICE itu setau gue punya dua asosiasi. INCCA (Indonesia Congress And Convention Association, RED) buat PCO (Professional Conference Organizer, RED) dan ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia, RED) buat PEO (Professional Exhibition Organizer, RED). Dua asosiasi ini punya MoU sama MICE PNJ, dan mereka juga yang dulu ngebangun MICE PNJ, jadi lulusan MICE 100% pasti akan diserap sama industri. Industrinya balik lagi, yang gabung sama dua asosiasi itu,” repet cowok yang bercita-cita jadi promotor musik ini.

Selagi ngelilingin kampus Lutfi, HAI juga diajak buat nemuin salah seorang dosennya, Ibu Dewi, yang juga merupakan kepala program studi MICE di Politeknik Negeri Jakarta. Nah, waktu ngobrol sama Ibu Dewi ini, bocoran tentang MICE jadi lebih banyak lagi, sob.

“KTT, yang kemaren pak Jokowi? Itu ada kali 50-60 orang dari semester 6 terjun semua,” bilang Ibu Dewi di sela-sela obrolan tentang prospek jurusan MICE. “Di sini industrinya sudah ada, jadi pasti diserap. Tapi di sini juga mahasiswa tidak dididik untuk jadi pegawai saja, melainkan juga untuk jadi wirausaha. Kebanyakan lulusan MICE, jarang yang mau jadi karyawan.” lanjutnya.

Ibu Dewi, Kepala Program Studi MICE di Politeknik Negeri Jakarta. Foto: Jeanett Verica
Ibu Dewi bilang, jurusan MICE ini –layaknya pengacara– juga bakal dikasih sertifikat tanda lulusan MICE, sehingga industri bakal bisa langsung tau kapabilitas seorang lulusan MICE. Jadi kalo lo bilang lulusan MICE bakalan sama aja sama orang yang belajar otodidak, you salah besar, bro!

“Industri karena sudah dekat sama kita, dan mengakui kompetensi yang kita punya, akhirnya mereka hanya mau menggunakan SDM yang bersertifikat. Sertifikat itu kan dari Lembaga Sertifikasi Profesi, LSP itu kan bagian dari PNJ juga,” jelas Ibu Dewi.

Intinya, sih, meski judulnya berkutat sama event, tapi MICE jangan dianggap sebelah mata. Biar ada yang bilang urusan event organizer atau event management bisa dipelajari secara otodidak, berkuliah di MICE bisa ngasih kamu nilai plus!

Siapa Yang Cocok?

Kalo ditanya siapa yang cocok buat masuk jurusan ini, pastinya mereka yang cocok adalah mereka yang suka sama segala hal di balik penggodokan sebuah event. Dan yang terpenting, orang yang berkuliah di jurusan ini mestilah mereka yang tahan banting, dan siap capek, serta emang suka banget sama bidangnya!

“Kalo emang mau masuk MICE, kayaknya emang harus passion di bidang itu dulu. Kalo nggak, berat banget ngejalaninnya,” ucap Lutfi.

Persis banget. Bahkan sebagai tambahan dari Ibu Dewi, orang-orang yang berkuliah di jurusan MICE mestilah orang yang gampang bersosialisasi, berbaur, bisa bekerjasama dalam sebuah tim, dan juga percaya diri.

Kalo lo nggak ada di kategori ini, wahhh, better nggak usah masuk MICE, sih.

Atau mau berusaha biar bisa masuk MICE? Well, jadilah orang yang tahan banting dan bisa bergaul di mana aja. Mengingat MICE bakalan berkembang selama beberapa tahun ke depan, nggak ada salahnya, lho, kita berusaha keras buat cocok di sini dan milih jurusan ini!

Tag

Editor : Hai Online