Belakangan ini dunia musik tanah air lagi di dominasi dengan band-band indie ya, guys. Dengan karya musik yang berisikan kata-kata puitis nan agung. Bukan cuma lirik yang terdengar puitis tapi juga sangat mengikuti kaidah tata bahasa yang baik dan juga benar. Dan bisa mengajak semua para penikmat karyanya untuk kembali berbahasa indonesia dengan baik. Nggak sedikti juga para penikmat musik terutama generasi millennials yang lupa akan bahasa Indonesia yang baik dan benar karna selalu mendengarkan lirik lagu bahasa inggris dan bahasa gaul.
Lirik-lirik puitis ini tercipta dan menjadi ciri khas dari band-band indie seperti, Barasuara, Payung Teduh, Banda Neira, Dialog Dini Hari, Frau, Fourtwnty dan masih banyak lagi, guys. Yang ternyata malah diterima dengan baik oleh penikmat musik kalangan anak muda dari usia belasan tahun akhir hingga dua puluhan. Yang konon katanya, dimana generasi langgas yang jauh dari budaya literasi. Terbukti dengan larisnya band-band indie ini menggelar show di event-event gig kampus atau pensi SMA.
Seperti yang HAI lansir dari Kompas.com, Biasanya lirik-lirik puitik itu bahkan menyebar ke berbagai penjuru Nusantara. Di Makassar, Sulawesi Selatan, komunitas Kedai Buku Jenny yang dari 2014 membuka ruang diskusi dan musik, kerap membahas lagu-lagu dari Payung Teduh. “Lirik lagu juga didiskusikan,” ungkap Pendiri Kedia Buku Jenny, Zulkhair Burhan. Nah, ternyata dari situ awal mula jejak Payung Teduh yang kemudian menginspirasi band-band indie yang ada di Makassar dalam mengembangkan lirik-lirik yang bermakna. “Musik nggak hanya didengarkan tetapi juga dibicarakan,” tambah Zulkhair.
Kalo kamu suka dan cinta banget sama karya dari band indie siapa guys?