Musik grunge memang menjadi aliran yang dianggap “ibu” dari banyaknya band-band masa kini, sebut saja Foo Fighters atau The Vines, yang dianggap sebagai band yang terkena cipratan musik grunge dari era ’90-an.
Maka dari itu, ada baiknya kita membahas tentang lima ikon atau punggawa grunge yang telah tiada. Kelima musisi ini tentu saja memiliki andil besar di dalam industri musik Indonesia.
Kalau kalian sudah penasaran sama kelima punggawa grunge, langsung aja cek informasinya di bawah ini, guys!
Chris Cornell
Pada tanggal 17 Mei 2017, salah satu penyanyi grunge dari era ‘90an yang tersisa, Chris Cornell, yang pernah bernyanyi untuk Soundgarden, Temple of the Dog, hingga Audioslave, wafat akibat bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di sebuah hotel di Detroit, Amerika Serikat. Hal ini diberitakan oleh The Guardian.
Ia termasuk pionir dari musik grunge, karena Soundgarden sendiri, sudah berdiri sejak 1984 di Seattle, kota yang digadang-gadang sebagai tempat bermainnya anak grunge.
Kurt Cobain
Kalau yang satu ini, HAI nggak perlu ceritain panjang lebar lagi kiprahnya di dunia musik grunge. Yap, Kurt Cobain, vokalis sekaligus dari “muka” Nirvana. Ia meninggal bunuh diri di kediamannya pada 5 April 1994 dengan cara menembakkan shotgun ke kepala melalui mulutnya.
Layne Staley
Layne Thomas Staley adalah musisi asal Amerika yang juga menjadi bagian dari terciptanya Seattle Sound. Ia merupakan vokalis dari Alice in Chains dan Mad Season. Ia ditemukan meninggal di apartemen. Saat ditemukan, dirinya sangat kurus dan beratnya hanya 39 kg.
Scott Weiland
Scott Richard Weiland adalah frontman sekaligus vokalis dari Stone Temple Pilots. Tentu saja ia menjadi salah satu pionir musik grunge, bersama dengan Chris Cornell dan Layne Staley. Ia membentuk Stone Temple Pilots pada 1986.
Andy Wood
Andy sendiri menjadi vokalis di band bernama Mother Love Bone dan Malfunkshun.