Kalau lagi di tempat umum, ada dua jenis peringatan dari orang lain yang sering kita dengar. Pertama, “Mas, standard-nya, mas.”. Kedua, “Tali sepatunya, tuh, mas, lepas.”
Keduanya adalah masalah sepele yang bisa berakibat kecelakaan. Nah, masalah pertama itu biasanya terjadi karena kita lupa, sementara yang kedua tuh suka terjadi begitu saja padahal sudah kita antisipasi.
Ya, tali sepatu ternyata kalau dibiarkan begitu saja, bisa terlepas sendiri. Walau kita sudah mengikatnya.
Untungnya, permasalahan ini nggak cuma kita doang yang merasakannya, melainkan juga seorang fisikawan bernama Oliver O’Reilly dari University of California di Berkeley. Beda dengan kita, Oliver mencari penjelasan saintifiknya.
Ia awalnya mencari tahu dulu informasi tentang cara mengikat sepatu dengan baik. Lalu, ia melakukan riset dengan pendekatan fisika bersama dua rekannya, Christine Gregg dan Chris Daily-Diamond.
Mereka melakukan serangkaian pengamatan terhadap sepatu yang dipakai di berbagai macam kaki dengan gerakan berbeda-beda. Nggak tanggung-tanggung, sob, mereka meneliti sampe 100 jam dalam 2 tahun.
"Kami berlari ditreadmill. Kami mengayunkan kaki ke depan dan belakang sambil duduk di meja untuk menguraikan dampak lewat persamaan. Kami menginjakkan kaki seperti Frakenstein," ungkap Gregg seperti dikutipNPR oleh Kompas.com.
Dalam laporannya, dituliskan bahwa ada dua faktor yang menyebabkan tali sepatu bisa mengendor sendiri lalu terlepas. Hentakan kaki dan ujung tali sepatu yang terlalu menjuntai. Hentakan kaki bisa membuat tali sepatu bergoyang-goyang sehingga ikatan pun kendor.
Nah, mereka menganjurkan, ketika mengikat sepatu sebaiknya kita membuat ikatan dan ujung tali sepatu mengarah horisontal atau tegak lurus dengan kaki.
Kalau emang kamu sudah terbiasa dengan ikatan vertikal, masih ada tipsnya. Buat ikatan tambahan pada ujung tali biar jadi mengarah vertikal.
Coba deh sebelum kamu terpeleset karena menginjak tali sepatumu sendiri.