Duh, Miris Banget Lihat Foto-foto Perayaan Kelulusan Sekolah Ini. Semuanya Nggak Pantas Ditiru!

Selasa, 09 Mei 2017 | 13:45
Bayu Dwi Mardana Kusuma

Perayaan Lulus SMA di Bali

Lulus dari masa sekolah menengah atas atau kejuruan udah jadi sesuatu yang begitu ditunggu.

Pas waktunya, lulus dari sekolah yang pakai seragam putih abu-abu (buat yang belajar di SMA milik pemerintah) udah kayak gunung meletus. Energinya pecah kemana-mana. Maklum, waktu baju seragam ditanggalkan, maka masa dewasa telah di depan mata.

Maka dari itu, nggak heran perayaan kelulusan sekolah selalu bikin heboh dan jadi kontroversi.

Buat tahun ajaran sekarang, netizen banyak yang bersuara keras soal cara perayaan lulus SMA yang dilakukan teman-teman kita ini.

Netizen amat menyayangkan, perayaan kelulusan itu kayak nggak kasih refleksi hasil dari belajar selama 9 tahun.

Belajar kan bukan cuma memahami hal yang bersifat akademis, tapi juga mendalami soal karakter dan budi pekerti.

Kalian juga pasti kesal dan marah kalo lihat delapan foto yang beredar di media sosial dan media.

Yang pasti, perilaku ini nggak pantas buat ditiru dan sama sekali nggak terpuji!

1. Konvoi naik mobil

Perayaan Lulus SMA di Bali (Tribun Bali)
Apa sih manfaatnya naik mobil ramai-ramai begini?

Kan sayang juga tuh mobil bokap jadi cepat hancur ya. Hehehehe.

2. Balapan

Perayaan Lulus SMA di Bali (Tribun Bali)
Yang ini malah balapan liar.

Biar keren?

3. Cewek nggak mau ketinggalan

Perayaan Lulus SMA di Bali (Tribun Bali/Reza Fananny)
Memang cowok aja yang bisa?

Cewek juga bisa nih, bangga?

4. Berperilaku cabul

Lulus SMA (Twitter/@didienAzhar)
Maksudnya apa ya berpose memegang bagian dadanya?

Yang cewek juga kenapa malah diam saja?

5. Seragam disobek sampai nggak berbentuk baju

Lulus SMA (Twitter.com/@didienAZHAR)
"Potret generasi penerus bangsa," komentar akun Twitter @roythankka.

"Iya kurikulumnya hanya mementingkan nilai saja akhlak yg diperhatikan, agama dijauhkan hasilnya yah kaya digambar yg diatas," tulis akun Twitter @kifli127.

Haduh, miris banget melihatnya.

Tag

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma