5 Hal Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Emmanuel Macron, Presiden Baru Perancis Yang Usianya Muda Banget.

Selasa, 09 Mei 2017 | 01:43
Rizki Ramadan

Presiden terpilih Perancis, Emmanuel Macron.(Patrick KOVARIK / AFP )

Pada Minggu (07/05) kemarin, Perancis resmi menutup proses pemilihan presidennya. Emmanuel Macron terpilih sebagai pemenang setelah di putaran kedua berhasil mengungguli calon lainnya, Marine Le Pen. Macron berhasil meraih 66,1% suara, sementara lawannya mendapat 33,9%.

Yang menarik adalah, Macron berusia 39 tahun. Ia pun didapuk gelar sebagai presiden termuda yang pernah dimiilki Perancis. Di skala dunia, ia juga termasuk presiden muda. Pada umumnya, mereka yang terpilih jadi presiden tuh berada di usia 50 tahun ke atas. Joko Widodo, misalnya, terpilih menjadi presiden saat berusia 53 tahun. Sementara Donald Trump, terpilih saat ia sudah 70 tahun.

Tak ayal jika Macron menjadi sorotan dunia. Ia juga bisa jadi bukti sekaligus motivasi untuk kita-kita yang masih muda untuk mengikuti jejaknya memimpin perubahan.

Kita kulik yuk info-info penting tentang pria yang bernama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron ini.

1. Bankir Yang Pernah Jadi Menteri Keuangan.

Emmanuel Macron saat menjabat Menteri Keuangan (foto: Wikipedia)
Tapi bukan pekerja bank biasa, tentunya. Sebelum memilih untuk mengikuti kontes jadi presiden. Di masa pemerintahan Presiden Francois Hollande, Macronmenjabat sebagai menteri ekonomi.

Karena itulah, salah satu janji di masa kepemimpinannya nanti adalah ia mau membuat Perancis jadi negeri yang asik untuk mengembangkan bisnis dan pajak perusahaan akan dikurangi.

  1. Lulusan Filsafat

Pria kelahiran 21 Desember 1977 ini gelar sarjananya ia dapat dari kuliah Filsafat di Paris Nanterre University. Lalu ia lanjut kuliah tingkat masterdi jurusan Public Affair di Sciences Po atau biasa disebut Institut Ilmu Politik Paris dan sempat kuliah lagi di École nationale d'administration, lulus pada 2004.

  1. Persiapan Kampanye Cuma Setahun.

Dia baru mantap untuk ikut kontes sebagai Presiden ini pada 2016. Pada April 2016 ia mendirikan gerakan bernama En Marche! untuk menyukseskan kemenangannya. Pada Agustus 2016 ia memutuskan cabut dari jabatannya untuk fokus di kampanye.

Gerakan yang memanfaatkan kerja relawan ini membuat Macron dekat dengan akar rumput. Itulah faktor besar yang membuatnya bisa menang. Strategi yang sama juga digunakan Barack Obama pada Pemilu AS 2008 lalu.

  1. Istrinya Adalah Guru Sekolahnya Dulu. Usianya Beda 24 tahun.
Emmanuel Macron dan istrinya
Ya, istri Macron Brigitte Troneux itu usianya 24 tahun lebih tua dari Macron. Mereka pertama kali bertemu saat Macron usia 15 tahun, sementara Brigitte sudah berusia 40 tahun. Dulu, Brigitte adalah guru mata pelajaran drama di sekolah Macron. Saat ini, sang istri berusia 64 tahun.

Selama masa kampanye, sang istri setia banget menenami. Bahkan, Brigitte aktif mengatur jadwal kegiatan Macron, mengedit naskah pidato, dan memberi saran kepada Macron tentang tampil di khayalak banyak.

  1. Misi Pluralisme dan Penguatan Uni-Eropa
(foto: AFP/Getty)
Di masa kampanye, Macron mengutarakan sejumlah janji programnya. Ia juga sempat menyinggung isu-isu yang kini lagi hangat. Soal perbedaan suku dan agama, Macron yang sangat pluralis akan sangat menghargai perbedaan termasuk perbedaan keyakinan.

“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini,” ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016, seperti dikutip Kompas.com

"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme. Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya lagi.

Lalu Macron juga sangat mendukung kekuatan Uni Eropa. Katanya,“Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa. Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud. Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."

Pemerintahan Indonesia menyambut baik keterpilihan Macron sebagai Presiden baru Perancis ini.Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengucapkan selamat.

"Indonesia mengucapkan selamat kepada Emmanuel Macron yang telah memperoleh suara tertinggi. Kami harapkan hubungan mitra strategis Indonesia-Perancis dapat terus ditingkatkan," kata Arrmanatha di Jakarta, Senin (8/5/2017).

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya