Pantas Aja Valentino Rossi Juara Dunia Sembilan Kali, Ternyata Ini Rahasianya. Penasaran Kan?

Jumat, 05 Mei 2017 | 12:19
Bayu Dwi Mardana Kusuma

Rossi berdamai dengan Marquez di GP Catalunya.

Prestasi Valentino Rossi udah nggak ada yang bisa bantah deh. Rossi pertama kali menang di Grand Prix Championship tahun 1996 di sirkuit Brno pas balapan di kelas 125 cc (sekarang udah berubah jadi Moto3).

Per tahun ini, Valentino Rossi udah ngumpulin 114 gelar dari berbagai sirkuit. Jumlah kemenangan GP ini cuma kalah sama pebalap Giacomo Agostini (122).

Rossi juga udah punya koleksi 9 juara dunia (7 juara dunia MotoGP/500cc, 1 juara dunia dari 250cc dan 1 juara dunia dari 125cc).

Rossi vs Marquez
Mantap jiwa kan?

Terus pastinya kalian bertanya-tanya, kok bisa sih jadi jago begitu.

Apa rahasianya ya?

Pengen tau banget, apa mau tau aja.

Baca terus apa yang HAI tulis ya.

Mau Tau Kenapa Valentino Rossi Berjulukan The Doctor?
Semua itu, gara-gara Tavullia.

Wuihhh, apaan tuh? Merek pasta atau saus pasta yang enak?

Bukan lah. Ini nama tempat, Guys. Di sini, pusat “alam semesta”-nya Valentino Rossi.

Ranch milik Valentino Rossi
Tavullia adalah desa kecil dengan penduduk sebanyak 8.000 jiwa. Letaknya, nggak begitu jauh dari Pesaro, Italia. Dari desa kecil inilah prestasi Valentino Rossi bermula pada 1996 dengan sekelompok teman main.

Kalo kita jalan-jalan ke Tavullia, yang namanya simbol angka 46 itu gampang banget buat ditemuin. Ada di mana-mana.

Kantor Fans Club Valentino Rossi di Tavullia (Cycle World)
Ada juga kantor yang ngurus fans club Valentino Rossi, toko merchandise, dan Da Rossi pizzeria (nah, kalo yang ini bener nih nama restoran). Nggak jauh dari kantor ini, ada kantor pusat VR 46, perusahaan ini yang ngatur segala rupa kegiatan Valentino Rossi di luar balap. Yang nggak ketinggalan adalah Ranch milik Valentino Rossi.

Ranch itu yang bikin Rossi selalu termotivasi untuk bertarung dengan pebalap muda, macam Marc Marquez. Bayangin aja, waktu Rossi menang GP pertama tahun 1996, Marc Marquez baru berumur 3 tahun.

Ranch Rossi di Tavullia ini bisa jadi semacam tempat “suci” baginya. Tempat ini dikelola oleh para sahabat Rossi. Dulu, 15 tahun lalu, teman sepermainan Rossi ini habiskan akhir pekan di La Cava, sirkuit dirt track yang jadi tempat latihan Rossi bareng bokapnya, Graziano Rossi. Dirt track ini sepanjang 1,8 mil. Di samping track, ada pemandangan kebun anggur, pohon zaitun, dan peternakan.

Ranch milik Valentino Rossi (Cycle World)

Kata Alberto “Albi” Tebaldi, sahabat Valentino Rossi dan CEO VR46, “Rossi begitu enjoy setiap apa yang dia kerjakan. Inilah kunci utama dari kesuksesan dan karir yang panjang.”

“Yang kedua, Valentino selalu punya semangat kompetisi dan tantangan. Setiap Valentino training di Ranch selalu berakhir di balapan. Kami juga ngadain event khusus. Contohnya, balap 100 kilometer di seputar Ranch, yang diikuti pebalap Ranch dan teman-teman lainnya.”

Andrea Mino lawan Valentino Rossi di Dirt Track (Cycle World)
Pebalap muda yang lagi asah dan timba ilmu di VR46 Academy itu justru pegang peran penting buat Rossi. Mereka kasih motivasi ekstra buat The Doctor. Kata Rossi, akademi balap ini beryujuan untuk menelurkan talenta berbakat dari Italia, seperti zaman 90-an (ada Loris Capirossi, Max Biaggi, dan Valentino Rossi). Sekarang pebalap muda Italia tertutup oleh talenta berbakat dari Spanyol (Marc Marquez, Dani Pedrosa, Maverick Vinales).

Dan hebatnya lagi, Rossi berlatih bareng pebalap akademi di Ranch dan Gym. Pas latihan otot, Rossi justru minta personal trainer-nya, Carlo Casabianca, supaya juga melatih anak-anak muda di Akademi VR46. Carlo juga yang melatih mendiang Marco Simoncelli tahun 2006, yang waktu itu butuh support.

Jadi, kebayang dong, gimana terjaganya motivasi dan fitness-nya Rossi, karena setiap hari latihan pebalap muda, macam Andrea Migno (pebalap VR46 Sky Team), Nicolò Antonelli and Pecco Bagnaia, Franco Morbidelli, Lorenzo Baldassari, Niccolò Bulega, Luca Marini.

Udah tau kan rahasianya Valentino Rossi.

Kalo mau jago ya kudu kerja keras tiap hari, Guys!

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya