6 Tradisi Modifikasi Tubuh Terekstrem Di Dunia. Ngebayanginnya, Ngeri!

Rabu, 03 Mei 2017 | 09:53
Hai Online

6 Tradisi Modifikasi Tubuh Terekstrem Di Dunia. Ngebayanginnya, Ngeri!

Di dunia ini, pastinya ada berbagai macam tradisi yang pernah, atau masih dilakukan oleh sejumlah golongan masyarakat dari berbagai negara. Tentunya, tradisi-tradisi ini dulunya diciptakan bukan tanpa alasan. Di zaman terdahulu waktu kita belom lahir, mungkin ada banyak kejadian yang bikin tradisi-tradisi itu akhirnya muncul dan dilestarikan sampe sekarang.

Nah, salah satu tradisi yang lumayan nyentrik dan menarik perhatian adalah tradisi memodifikasi tubuh. Pasalnya, di zaman sekarang kita tau bahwa ada banyak manusia yang ingin terlahir normal dan nggak terlihat cacat sama sekali. Tapi di berbagai kebudayaan pada zaman terdahulu, ada tradisi yang justru mengharuskan anggota masyarakatnya memodifikasi anggota tubuh.

Ekstrem, pasti. Tapi kalo udah disangkutpautin sama kebudayaan, siapa yang bisa ngebantah? Kecuali emang mereka yang punya alasan kuat buat nggak nerusin tradisi memodifikasi tubuh ini. Dan, ada banyak kok tradisi yang udah mulai nggak dilanjutin.

Dilansir dari berbagai sumber, HAI akhirnya nemuin beberapa fakta tradisi memodifikasi tubuh yang cukup ekstrem dan bikin ngeri.

Pengen tau? Yap, silahkan langsung kebet penjelasannya di bawah ini. Asli, bikin ngeri dan nggak habis pikir, bro!

Ini dia, 6 tradisi modifikasi tubuh terekstrem di dunia. Ngebayanginnya, buset…merinding!

1. Pengikatan Kaki

Tradisi mengikat kaki. Sumber foto: www.fourlook.com
Simbol kecantikan China pada zaman dahulu emang terbilang ngeri dan bikin bingung. Soalnya, di China, ada satu tradisi yang bertujuan untuk membuat kaki wanita terlihat cantik, yakni tradisi mengikat kaki. Dimulai sejak usia empat tahun, kaki-kaki perempuan cilik di sana bakalan diikat sehingga pertumbuhan kakinya terhambat. Bayangin aja, kaki mereka mesti dibentuk sedemikian rupa sampe panjangnya hanya berkisar antara 10-15 sentimeter aja.

Sayangnya, tradisi ini lebih sering mengakibatkan kecacatan seumur hidup sehingga pada zaman sekarang, udah nggak ada lagi orang yang mengikuti tradisi ini. Kecuali satu, yakni di Biejie, Provinsi Guizhou, Tiongkok, sebuah desa terpencil yang memiliki kelompok perempuan dengan kaki mungil.

2. Piring Bibir

Tradisi pemanjangan bibir. Sumber foto: lampung.tribunnews.com
Meski letaknya berjauhan, Afrika dan Amerika Selatan ternyata memiliki kemiripan adat. Yakni, piring bibir alias lip plate.

Konon, peregangan bibir ini dipandang sebagai ekspresi sosial. Diameter benda yang dipasang di bibirnya ini juga beragam. Kalau di Brazil, ukuran diameternya bakal bersangkutan sama status sosial orang tersebut.

Kabarnya sekarang, masih banyak suku yang melakukannya, tapi ada juga yang telah meninggalkan tradisi ini. Yang masih melakukan, diduga lantaran ingin menjaga tradisi, ataupun demi menarik turis.

3. Menyumbat Hidung

Tradisi menyumbat hidung. Sumber foto: detikTravel
Lho, kalo hidungnya disumpel, terus nafasnya dari mana?

Yap, modifikasi tubuh yang ini emang rada ekstrem. Lubang hidung jadi terlihat lebih besar dan wajah mereka sedikit terlihat lebih…jelek.

Kabarnya, orang-orang yang memiliki tradisi ini datang dari Suku Aptani atau Suku Tanni. Suku ini menempati Arunachal Pradesh di India.

Alkisah, di zaman dahulu, perempuan-perempuan Suku Tanni ini dikenal luas sebagai perempuan cantik, sehingga suku-suku di sekitar mereka sering banget nyerang suku Apatani dan menculik para wanitanya buat dijadiin budak. Karena takut, akhirnya para perempuan ini mengenakan sumbat hidung buat bikin wajahnya nggak menarik lagi. Mereka juga mentato wajah mereka dengan garis hitam yang memanjang dari dahi ke hidung. Gokil!

4. Memanjangkan Leher

Tradisi memanjangkan leher.
Tradisi yang satu ini juga nggak kalah menarik buat kita simak. Dilakukan oleh suku Kayan, minoritas etnis Tibet-Burman di Myanmar, perempuan-perempuan di sini kerap mengenakan kalung kuningan di lingkar leher mereka.

Sejak kecil, anak-anak bakal diberikan kalung tersebut sedikit demi sedikit, ditambah terus dan terus sehingga menumpuk di bagian lehernya. Tujuan dari kebiasaan ini nggak jauh-jauh dari kecantikan. Mereka percaya, dengan memiliki leher yang kelihatan panjang, makan perempuan di sana bakalan dicap sebagai perempuan cantik.

Untuk sekarang, tradisi ini udah mulai pudar dan nggak begitu dilestarikan. Kebanyakan cuma menggunakan kalung tersebut demi ngejaga tradisi.

5. Penajaman Gigi

Tradisi penajaman gigi. Sumber foto: global.liputan6.com
Waktu kecil, kita sering banget ditakut-takutin sama karakter vampir atau drakula yang konon sering menghisap darah manusia dengan taring tajamnya. Nah ternyata, ada satu daerah di Indonesia yang percaya bahwa gigi yang tajam justru bakal bikin seorang perempuan kelihatan cantik. Tradisi ini melekat pada Suku Mentawai di Sumatera.

Remaja perempuan di sana akan menggerus gigi mereka sehingga berbentuk lancip kayak taring. Secara tradisional, penajaman gigi tersebut dilakukan tanpa obat bius. Kebayang sakitnya? Beuh, mungkin ngilu parah, bro!

Sekarang, banyak perempuan Mentawai yang udah nggak melakukan tradisi itu lagi. Namun, wanita-wanita dengan status sosial lebih tinggi, mereka masih diharapkan menjaga tradisi tersebut agar terlihat lebih cantik.

6. Pemanjangan Telinga

Tradisi memanjangkan telinga. Sumber foto: VIK Kompas
Barangkali kamu pernah lihat foto-foto di National Geographic, mungkin foto orang dengan telinga yang panjang ini udah nggak asing lagi di mata. Yap, tradisi ini emang cukup populer banget sepanjang sejarah.

Diketahui, ada banyak suku di dunia yang melakukan tradisi ini, antara lain suku Masai Kenya, suku KarenPadaung di Myanmar, suku Lahu di Thailand, atau suku Dayak di Indonesia.

Tradisi ini kabarnya bertujuan untuk kecantikan, atau hanya untuk ritual, atau bahkan untuk simbol status sosial.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya