Ini emang ironi sepanjang masa yang selalu saja terjadi pada kita. Ketika kita lagi galau, bukannya mencari hal-hal yang memotivasi, eh, kita malah memanjakan diri dengan mendengarkan lagu-lagu yang bernada sedih. Sambil menyanyikan liriknya, satu dua tetes air mata turun.
Tapi, menurut penelitian. Hal ini wajar adanya. Walau kita mendengarkan lagu mellow saat sedih, tapi dampaknya kita jadi ngerasa lebih baik.
Menurut sebuah penelitian tahun 2008 yang dilansir PopSci, music dengan kunci minor memang lebih bernada sedih ketimbang yang yang kunci mayor. Tapi orang lebih menyukainya.
Penelitian lain yang dilakukan akademisi Jepang juga menemukan bahwa kita suka menikmati musik sedih kayak lagu-lagunya Adele. Ini bukan masalah menyiksa diri, memahami lagu tersebut memang bikin sedih, tapi setelahnya emosi kita membaik.
Peserta penelitian sepakat kalau music-musik dengan nada minor tuh kesannya tragis, gloomy, dan sedih. Tapi, di luar itu, mereka juga mendapatkan suasana yang pas untuk meditasi, muncul perasaan seperti jatuh cinta, dan kerap memicu untuk menari.
Yang menyebabkan ini adalah fenomena yang disebut sweet anticipation.
“Walau pendengar mengalami emosi yang negatif saat menikmati music sedih, sweet anticipation membuat mereka merasakan emosi yang positif. Walau musik itu terasa negatif dan perasaan yang negatif muncul saat mendengar, tapi secara berbarengan kita merasa senang karena mendapat penghargaan kognitif,” menurut penelitian tersebut.
Wah, pantesan yah lagu galau nggak pernah ilang dari industri. Selalu dicari!