Tips Membeli Kamera Analog Untuk Newbie.

Minggu, 16 April 2017 | 04:15
Rizki Ramadan

Salah satu pusat kamera analog adalah di Plaza Atom, Pasar Baroe, Jakarta Pusat.(Foto oleh Salah satu pusat kamera analog adalah di Plaza Atom, Pasar Baroe, Jakarta Pusat.)

Walau harganya nggak setinggi kamera digital, tapi tetap aja untuk beli kamera analog kita butuh teliti. Apalagi sekarang ini nyaris semua kamera analog yang beredar adalah yang statusnya bekas. Rugi kalau kamu asal beli. Simak nih tips untuk memandumu:

Mau Hasil Foto Asik atau Kamera Unik?

Kalau kamu pengin dapet hasil foto yang tajam, berarti kamu mesti beli SLR atau rangefinder, kalau lebih suka dengan hasil foto yang warnanya dreamy dan nggak mesti terlalu tajam, kamera point and shoot cukup untukmu. Kalau kamu suka keunikan, ya berarti tinggal cari tahu macam-macam keunikan kamera. Mau yang mount lensanya bisa dimodif? Atau pengen yang bodinya transparan? Ada juga, kok, coba cek Ricoh LX 22s deh.

Cari Tahu Hasil Fotonya Dari Internet.

Walau sama-sama kamera rangefinder hasil Ricoh GX-1 dan Canonen GIII aja udah beda. Begitu juga dengan Olympus MJUii dengan Pentax Espio 11G yang sama-sama jenis point and shoot. Jadi, cari tahu dulu di internet. Karena udah banyak yang pake, sekarang ini kita bisa dengan mudah googling hasil foto dari banyak kamera, kok. Coba juga cari di IG dan Flickr.

Sempatkan Liat Langsung Kameranya

Coba deh nyari kamera ke toko (bukan online). Kalau kamu di Jakarta, bisa ke Plaza Atom di Pasar Baru, kalau kamu di Bandung bisa coba ke Jalan ABC. Di situ kamu bisa ngeliat dan mencoba berbagai jenis kamera.

Pak Ginting, salah satu penjual kamera analog di Plaza Atom, Pasar Baroe. (Foto oleh Agoes Rudianto)
Pastikan semua fungsi utama kamera berjalan

Karena bekas wajar kalau ada fitur di kamera yang rusak. Nggak masalah, asalkan fungsi utamanya lancar. So, entah kamu beli secara online atau beli langsung, pastikan tombol shutter ketika ditekan rana kamera bergerak, kalau ada blitz coba pasangkan baterai dan tes. Di kamera SLR, cek juga diafragramnya, apakah bisa membuka sesuai besaran yang kamu tentukan. Jangan sampe kamu set ke 1/200 eh diafragmanya terbuka 1 detik. Kalau dapet lensa, cek juga ring fokus dan kebersihan. Jangan sampe ada jamur. O ya, pastikan tuas pemutar film bisa dikokang dengan lancar.

Pastikan Bodi Rapat (nggak menganga)

Film negatif tuh kalau udah terbuka sangat peka cahaya, ada cahaya masuk sedikit saja bahan kimia di dalamnya akan bereaksi. Pastikan kameramu bisa tertutup rapat, nggak ada bagian yang menganga, dan tempat filmnya bisa menutup sampai klik.

Cek Jenis baterainya dan Ketersediannya

Walau ada juga kamera yang bisa beroperasi tanpa baterai, tapi kebanyakan kamera analog tetap membutuhkannya. Nah, beda kamera beda juga tipe baterainya. Ada yang pakai jenis AA, AAA, ada juga yang pakai baterei jam tangan jenis CR123, atau LR44. Pastikan juga baterei yang kamu butuhkan masih banyak yang jual di pasaran.

Ketahui Jenis Filmnya.

Nggak mau kan kamu beli kamera yang ternyata jenis filmnya langka dan mahal banget. Dan jangan kira kamera Polaroid itu pake kertas yang sama dengan Fuji Instax. Kamera Lomo pun ada, lho, yang pake film 110 mm yang superlangka itu. Karena itu cari tahu dulu jenis film dari kamera. Kalau di tahap awal, kamu pakai aja kamera dengan jenis film paling mainstream, yaitu 135mm.

Bandingkan Harga

Kamera Nikon FM2 contohnya nih. Range harganya luas banget. Ada toko yang jual Rp 1,2 juta, ada juga yang jual Rp 4 juta. Sebagai pembeli kita kudu tahu dulu harga yang normal itu berapa. Kalau jajannya di online shop. Coba bandingkan saja harga antar tokonya.

Editor : Rizki Ramadan