5 Fakta Kasus Amelia Nasution. Siswi Tewas Minum Racun Karena Terindimidasi Gurunya Yang Bocorkan UN

Rabu, 12 April 2017 | 08:00
Rizki Ramadan

foto ilustrasi (shutter stock)

Kabar duka datang dari temen kita di Medan. Amelya Nasution, siswi SMKN 3 Padangsidimpuan tewas pada Senin (10/04) karena menenggak racun tanaman karena ia merasa terintimidasi oleh guru sekolahnya. Berikut ini 5 faktanya.

1. Diintimidasi Guru Sekolah

Kepala perwakilan Ombudsman Sumatera Utara, Abyadi Siregar bilang lewat akun Facebook-nya. Amelia sempat dipanggil oleh guru BK dan dua guru lainnya untuk diinterograsi.

"Amelia, siswi SMK Negeri 3 Padangsidimpuan yang diinterogasi guru BK dan dua guru lainnya yang diduga menjadi penyebab siswi itu merasa terintimidasi sehingga berusaha bunuh diri dengan minum racun, akhirnya meninggal dunia," ujar Kepala Perwakilan Ombudsman Sumatera Utara, Abyadi Siregar dalam akun facebooknya.

Iddia Annur dan Rini Afrianti, dua teman yang ikut mengungkap kecurangan bersama Amelia buka suara soal kejadian ini. Menurut mereka saat diinterogasi itu, sang guru mengancam akan memenjarakan.

"Kami bertiga diintimidasi, diancam mau dipenjarakan dan denda Rp 750 juta. Anak ibu E dikasih kunci jawaban, sementara yang lain tidak. Ada guru yang keberatan sama kami, dia yang manas-manasi ibu E supaya kami dipenjara," kata Iddia dan Rini dikutip Tribunnews Medan.

2. Bersama Dua Temannya Ia Mengungkap Kecurangan Guru

Iddia dan Rini , melakukan protes terhadap pihak sekolah dan seorang guru berinisial E lewat media sosial. Mereka mengungkap kecurangan guru E yang sudah membocorkan kunci jawaban ujian nasional berbasis komputer (UNBK) kepada seorang siswa yang merupakan anak seorang guru.

Saat itu, di media sosial, pihak Amelia dan guru tersebut saling serang dan membela diri. Diduga karena kejadian itu, guru E lalu menginterogasi sekaligus mengintimidasi Amelia, Iddia dan Rini.

3. Meminum Racun Dibeli dari Warung

Ahda Yanuar Nasution, ayah Amelia menceritakan bahwa Amelia meminum racun rumput pada Sabtu (01/04). Mendapat kabar tersebut, Ahda langsung pulang dari tempatnya bekerja.

Menurut pengakuan Amel, ia meminum racun di belakang mesjid tak jauh dari rumah. “Di belakang mesjid ia meminum racun tanaman yang ia beli dari warung,” ungkap Ahda.

4. Pihak Sekolah Mengaku Belum Tahu

Kepala SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Darwisah Lubis mengaku belum tahu banayk soal kejadian ini

"Soal bocornya kunci jawaban, saya tidak tahu. Saya tahunya, ada siswi kami yang sakit dan di opname, saya jenguk, gara-garanya saya tidak tahu. Sebagai kepala sekolah saya kasih bantuan," kata Darwisah dikutip Kompas.com, Rabu (05/04) lalu.

5. Kasus Akan Segera Ditindak

Federasi Serikat Guru Indonesia sudah mendapat kabar tentang tragedi ini. Mereka pun akan menindak. Secara hukum, kasus ini harus diproses karena adanya dugaan pelanggaran undang-undang no 35/2014 tentang perlindungan anak. FSGI berencana mengirimkan laporan ke Komisioner Perlindungan Anak Indonesia.

“Ukuran Perasaan dibully dan dan diancam itu ditentukan sendiri oleh perasaan anak bersangkutan, jadi ketika Amel merasakan ucapan-ucapan oknum gurunya saat memanggil dia dan 2 teman lainnya akibat menganggugah kebocoran UNSB di SMKN 3 Padang Sidempuan sebagai bully, maka rasa cemas, takut dan stress itulah penyebab Amel memutuskan bunuh diri dengan menegak racun,” ujar Retno Listyarti, Sekjen FSGI.

Rest in peace Amelia. Semoga kejadian ini membawa banyak pelajaran untuk sistem pendidikan Indonesia.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya