Sejarah Perkembangan Denim dari Tahun Ke Tahun

Rabu, 12 April 2017 | 06:00
Hai Online

Denim

Istilah kata “jeans” datang dari bahan yang dibikin di Eropa, nama tersebut diangkat dari nama pelaut yang berasal dari Genoa, Italy, karena saat itu mereka mengenakan baju dengan bahan yang terbuat dari denim. Levi Stauss, merupakan seorang pedagang keliliing dari Bavaria yang sedang berpindah haluan ke Amerika Utara. Berikut HAI merangkum perjalanan Levi dalam mempopulerkan denim sebagai item fahion yang paling digandrungi sampai hari ini.

Tahun 1858

Pre-washed denim
Levi menemukan potensial besar untuk berdagang dan mendapatkan pendapatan lebih di daerah California. Pada saat itu sekelompok penambang meminta Levi untuk memberikan mereka celana dengan bahan yang praktis, dan tahan lama. Dari situ, dengan bantuan penjahit, Levi membuat celana kerja yang bahan utamanya terbuat dari kanvas yang flexible.

Tahun 1860

Denim
Levi mulai membuat celana yang terbuat dari heavyweight denim. Celana tersebut diwarnai dengan warna indigo, maka terbentuklah nama “blue jeans”, karena celana jeans di anggap sangat kuat, flexible, multi fungsi, tahan lama, dan affordable. Itu dia sebabnya Levi jeans jadi populer banget di kalangan pekerja-pekerja seperti penggali, penambang, penebang, peternak, petani dan orang-orang yang bekerja di pabrik. Tingginya permintaan untuk produk tersebut, dua tahun setelah produk ini go public di society, banyak perusahan besar seperti The H.D, Lee Mercantile Company dan The Western Garment Company yang ikut berperan dalam market dan penjualannya. Sampai sekarang nama Levi Strauss masih besar banget untuk produk denimnya.

1960 – 1970

Tips Merawat Denim
Denim mulai dibuat dengan berbagai macam gaya yang sedang naik daun pada tahun itu, seperti jeans dengan embroidery, painted jeans, psychedelic jeans, dan banyak lagi. Denim jeans menjadi bagian besar dalam fashion dan kultur.

Tahun 1980

Alasan Denim Jadi Fashion yang Cocok Buat Millenial
Denim yang tadinya lekat dengan image hard-workwear untuk pekerja seperti penambang dan orang-orang pabrik, semakin lama semakin memperluas radarnya. Brand-brand luxury dan high fashion seperti GUCCI mulai memakan denim dalam koleksinya. Dari situ juga image denim jeans beruah jadi hard-workwear jeans menjadi high fashion. Munculnya produk GUCCI dengan material denim membuat denim makin meroket kepopulerannya. Gaya jeans pun dibuat makin bervariasi, seperti skinny jeans, flares, acid washed dan little denim jacket. Denim benar-benar menggemparkan dunia fashion pada jaman itu.

Tahun 1990

Denim jacket
Di tahun ini nama denim yang marak jadi sedikit turun, dikarenakan anak-anak muda pada jaman itu merasa bahwa denim adalah bahan yang sangat lekat dengan jaman orangtuannya. Mereka melabelkan sebagai tren yang tua dan ketinggalan jaman. Saa itu nggak ada anam muda yang terlihat sama dengan gaya yang dikenakan orangtuanya. Mereka juga lebih memilih mengenakan celana cargo, khakis, dan sportwear brands.

Tahun 2000

Denim Makin Keren di Berbagai Fashion Item
Denim bangkit kembali, berkat desainer besar seperti Chanel, Dior, Chloe, dan Versace yang masihh melihat potensi besar dari denim dan mulai mencampurkan bahan denim dengan koleksi summer 1999-nya. Dari situ denim mulai booming lagi dan demand untuk bahan denim fashion kembali meningkat. Sejak saat itu sampai sekarang trend denim nggak pernah turun. Bahkan banyak brand seperti Diesel, Rock & Republic, 7 For All Mankind, True Religion, Nudie, Paige Premium membuat denim line di koleksi tetapnya.

2001 – Sekarang

Kemana pun kita bisa mengenakan denim.
Banyak desainer yang masih terobsesi dengan membuat percobaan untuk menciptakan trend denim terbaru. Bahkan brand lokal di Indonesia pun nggak mau kalah dalam meramaikan fashion denim dengan ciri khas masing-masing. Gaya denim untuk wardrobe cowok juga makin bervariasi, contohnya skinny fit jeans, slim fit jeans, straight fit jeans, tapered fit jeans, boot cut fit jeans, dan relaxed fit jeans.

Well, denim secara nggak sengaja udah jadi mandatoru, terutama di fashion cowok. Ya, kan?

Tag

Editor : Hai Online