3 Band Cewek Ini Kontroversial Banget. Siapa Aja Ya Mereka?

Jumat, 24 Maret 2017 | 08:00
Fadli Adzani

The Runaways

Nggak ada tuh di sejarah manapun yang mengatakan bahwa cewek itu nggak bisa melakukan apa yang cowok lakukan. Itu salah dan itu seksis, kita harus jauh-jauhkan pikiran seperti itu.

HAI ingin kasih contoh kecil untuk membuktikan ke kamu-kamu semua bahwa cewek itu sama kuatnya kayak cowok!

Jadi, HAI bakal ngasih ke kalian kisah empat grup musik yang isinya cewek semua dan nggak kalah nge-rock sama band-band rock yang personelnya cowok.

Namun, band-band cewek ini terkadang melakukan hal-hal yang kontroversial dan menyita perhatian masyarakat dunia.

Kalau kalian nggak percaya, langsung aja cek foto dan videonya di bawah ini, guys!

The Runaways

The Runaways merupakan grup musik rock yang terbentuk di era 1970-an. Seluruh personel dari grup musik ini cewek semua, dan kalau kalian dengerin musiknya, ya nggak kalah nge-rock sama musik rock yang dibawakan grup musik cowok!

Namun, grup musik ini nggak bisa lepas dari kontroversi yang mengelilingi mereka. Bahkan, kisah karier mereka sampai dibuatkan film berjudul The Runaways dan dimainkan oleh Kristen Stewart dan Dakota Fanning.

The Runaways
Nih dengerin aja lagunya!

L7

L7
Grup musik yang dikenal karena lagunya “Pretend We're Dead” (kalian pasti pernah denger di game Grand Theft Auto San Andreas) ini sangat kontroversial. Pasalnya, pada 1992 silam, ketika mereka manggung dan terjadi kesalahan teknis, para penonton melempari tanah dan lumpur ke arah panggung. Lalu, sang vokalis L7, Donita Sparks, melepas tampon bekasnya dan melempar ke arah penonton!

Pussy Riot

Pussy Riot
Grup musik yang didirikan di Moskow, Rusia pada 2011 ini emang kontroversial banget, sih. Selain penampilannya yang menggunakan penutup kepala, grup musik cewek ini suka melakukan hal-hal kontroversial di atas panggung.

Salah satu yang paling parah adalah ketika mereka secara ilegal manggung di sebuah gereja, dimana mereka langsung dihentikan oleh petugas gereja setempat pada 2012.

Mereka emang nggak setuju banget sama kebijakan sang Presiden Rusia, Vladimir Putin, maka dari itu, ia menggelar protes berupa panggung di gereja yang dipimpin oleh pendeta yang mendukung Putin.

Tag

Editor : Alvin Bahar