Miris, 2 Pelajar Meninggal Saat Terjadi Tawuran Di Manggarai

Selasa, 07 Maret 2017 | 06:00
Dimas Yulian

Situasi di depan Stasiun Manggarai saat terjadi tawuran antarwarga, Minggu (8/1/2017). Foto ini diambil sebelum polisi menembakkan gas air mata.

Tawuran antar warga yang terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/3) menyisakan duka buat dua keluarga pelajar yang meninggal dalam peristiwa tersebut. Dua korban yang meninggal dalam kejadian itu masing-masing adalah Sutan Rafi Hakim Lubis (16 tahun) pelajar SMK YMIK Manggarai, warga RT 012/RW 004, Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, serta Fikri Fadhlur Firmansyah (18 tahun), seorang mahasiswa warga Jalan Saharjo Gang Bakti Rt 006/RW 005, Kelurahan Manggarai, Tebet Jakarta Selatan.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Puwanta, bilang kalo tawuran dimulai pada jam 17.45 WIB didahului dengan ledakan petasan yang entah dari mana datengnya.

“Penyebab terjadinya tawuran belom diketahui karena kejadiannya secara tiba-tiba di mana warga dari arah Jalan Tambak menembak dengan petasa ke arah warga Manggarai. Sehingga warga Manggarai juga langsung melawan dan terjadi tawuran, saling lempar batu, botol, dan petasan”, kata Purwanta seperti dikutip dari Kompas.com.

Suasana pasca-tawuran di Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2017). Polisi masih tampak berjaga di lokasi.
Polisi sempet ngendaliin situasi pada sekitar jam 18.10 WIB. Kapolsek Tebet Kompol Nurdin A Rahman, menarik mundur warga RW 04 Manggarai. Adapun beberapa orang warga Tambak diamankan di Polsek Menteng. Sayangnya, nggak berapa lama kemudian tawuran kemabli pecah akibat munculnya suara petasan.

Polisi lalu nembakin warga yang berkelahi dengan gas air mata. Gas air mata itu yang kemudian mengenai Sutan Rafi Hakim (16 tahun). Rafi yang tinggal bersama neneknya ini nggak kuat nahan asap gas air mata. Ia kemudian tewas dan jenazahnya telah disemayamkan oleh pihak keluarga.

“Korban sebelumnya menderita sakit paru-paru sesuai dengan keterangan dari nenek korban”, kata Purwanta.

Sedangkan salah satu korban yang lain, Fikri Fadhlur Firmansyah (18 tahun), disebut menderita luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. “Korban atas nama Fikri belom ada visum, keluarga minta diotopsi,” kata Purwanta.

Semoga kejadian tawuran di Manggarai ini bisa jadi pelajaran buat para pelajar yang masih sering terlibat dalam tawuran. Karena pada dasarnya nggak ada yang diuntungkan saat terjadi tawuran. Setuju?

Tag

Editor : Alvin Bahar