Setelah Tawuran Maut, Para Guru SMK Bunda Kandung Patrolli Sampai Malam

Jumat, 03 Maret 2017 | 10:00
Hai Online

ilustrasi tawuran pelajar bawa gergaji

Supaya nggak ada kejadian kayak tawuran maut di fly over Pasar Rebo, Jakarta Timur, pihak SMK Bunda Kandung, Jakarta Selatan menggelar patroli hingga malam.

Patroli itu melibatkan guru-guru serta anggota Pokdar Kamtibmas (Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) binaanPolsek Metro Pasar Minggu. Setiap harinya, patroli dimulai pagi hari dan berakhir sekitar pukul 21.00

"Guru-guru biasanya berpencar di jalan-jalan, flyover, dan lokasi lainnya untuk memastikan nggak ada siswanya yang nongkrong. Ada yang pake mobil, ada pula yang naik motor," ujar Sutiadi, Kepala Sekolah SMK Bunda Kandung.

Kata Pak Sutiadi lagi, sampai sekarang pihaknya masih sangat cemas dan khawatir tentang kejadian itu. "Yang kita khawatirkan adalah jika ada aksi balas dendam dari anak didik kita," kata Pak Sutiadi.

Patroli mulai digelar sejak 16 Februari lalu, atau dua hari setelah peristiwa nahas itu. "Saya menugaskan patroli yang terdiri dari delapan orang, tapi pada prakteknya yang turun ke jalan bisa sampai 20 orang. Patroli nggak hanya di jalan-jalan wilayah Pasar MInggu, tapi juga sampai wilayah SMK Adi Luhur 2," jelasnya lagi.

Selain patroli internal, pihaknya juga berencana mengaktifkan komunikasi dengan pihak sekolah yang siswanya terlibat tawuran maut itu. Lewat komunikasi ini, diharapkan peristiwa tawuran lanjutan nggak terjadi lagi.

Selain itu, pihak sekolah juga udah membuat surat pernyataan yang wajib ditandatangani di atas materai oleh seluruh siswa SMK Bunda Kandung termasuk wali kelas dan orangtua. Sekolah nggak akan ragu mengeluarkan siswa yang melanggar.

"Isi surat pernyataan itu isinya misalnya dilarang nongkrong, tawuran, corat-coret. Orangtua atau wali kelas juga harus mengawasi putra-putri mereka," tegas Pak Sutiadi.

Sang kepala sekolah juga nambahin kalo larangan untuk memulai tawuran di luar sekolah juga dibarengi dengan kewajiban orangtua atau wali murid untuk menjemput anak didiknya sepulang sekolah.

Seperti yang kita tau dari berita yang beredar dua minggu lalu, tepatnya pada tanggal 14 Februari, enam siswa SMK Bunda Kandung bergabung dengan siswa SMK Budi Murni 4, Jakarta Timur, untuk tawuran melawan siswa SMK Adi LUhur 2, Jakarta Timur di Flyover Pasar Rebo. Tawuran itu menewaskan Ahmad Andika Bagaskara (17), salah satu siswa SMK Bunda Kandung.

Yuk, sama-sama jaga keamanan di sekolah kita supaya tawuran yang nggak ada untungnya ini nggak terjadi lagi.

SUMBER: Warta Kota

Editor : Hai Online