Sekolah, kalau cuma belajar di kelas, pulang, ngerjain tugas, ujian, terus lulus, tuh bakal terasa ada yang kurang. Kayak makan sayur asem tapi nggak pake sendok. Nah, lho. Karena itu, para siswa tuh didorong untuk berorganisasi dan membuat suatu program dengan suatu susunan kepanitiaan.
Eits, gabung di kepanitiaan juga bukan berarti kita bakal senang-senang melulu. Ada sederetan tantangan yang pasti kita temui selama mengurus suatu program atau mempersiapkan suatu event. Sama kayak mengerjakan soal matematika, kerumitan yang kita temui di kepanitiaan tuh kalau dihadapi dengan baik, justru bikin kita puas karena kita bisa menyelesaikannya.
Kamu kamu yang doyan banget gabung di kepanitiaan pasti sering nih ketemu sama masalah-masalah yang bikin gemes, nangis, atau kesel kayak gini:
1. Panitia Yang Susah Diajak Kerja
Temen-temen kita tuh kadang suka aneh, kalau nggak diajak kepanitiaan suka baper ngira nggak dianggep. Tapi, giliran udah diajak masuk, eh, susah banget diajak kerjanya. Ada aja alasannya deh kalau diajak rapat, nyari dana, atau bikin proposal.Ada yang alasan mau bimbel, lha. Ada nggak bisa karena nggak dibolehin orang tua. Ada yang ngaku mesti nganter pacarnya. Hmm.
Paling ngeselinnya lagi, sih, kalau pas acaranya udah mulai, para panitia gabut ini tetep minta kaos dan ID card panitia. Hmmm
Solusi:
- Kamu bisa mencontoh apa yang dilakukan Firza Adeva Nurhadi, Ketua Panitia ACEX, SMP Labschool Kebayoran Jakarta yang membawahi 172 panitia. Untuk menghadapi panitia yang gabut, Adeva coba deketin temen satu gengnya. “Jadi, gue minta temen gue itu untuk kasih tau ke temen gue yang nggak kerja. Atau gue coba bilang ke coordinator divisi untuk menegur anggotanya yang nggak kerja itu,” kata Adeva saat HAI temui di International Cultural Day, Jumat (24/02) lalu.
2. Konsep Acara Ditolak Mulu Sama Pihak Sekolah
Karena masih ngebawa nama sekolah, tiap kali mau bikin acara kita mesti minta persetujuan petinggi sekolah. Nah, ini nih yang jadi tantangan sendiri. Kadang, visi kita para panitia nggak sejalan sama pihak sekolah. Kita pengen ngajak band cadas, eh, sekolah pengennya undang guest star yang musiknya pop aja. Kita pengen acaranya di luar sekolah, eh, sekolah minta di dalam sekolah aja.Biasanya, sih, sekolah minta ini-itu untuk cari aman. Padahal, kan, kreativitas kita suka liar gitu. Tul nggak?
Kalau konsep acara kita belum disetujui, proposal belum ditandatangani, ya mau cari dana ke sponsor pun jadi susah. Huft.
Solusi: SABAR! Hehe. Kadang, guru atau kepala sekolah tuh Cuma pengen didengar aja pendapatnya dan diyakinkan dengan baik kalau konsep kita tuh juga aman-aman saja dan bisa diwujudkan dengan bertanggungjawab. Kalau masih belum berhasil, coba ajak alumni atau orangtua untuk bantu meyakinkan pihak sekolah soal konsep kerenmu itu.
3. Pusing Bagi Waktu Ngurus Acara-Tugas-Bimbel-Pacaran
Kalau mau jadi panitia yang bener-bener, maka pasti bakal makan waktu banget. Mesti rapat, mesti ikut cari dana, mesti ke tempat sponsor, survei vendor, nyusun proposal, dll. Dan kita nggak mungkin menyisihkan waktu sekolah. Ya ada beberapa sekolah, sih yang ngasih jatah dispensasi, tapi paling satu dua kali doang. Selebihnya, kita mesti menanggung kesibukan itu sendiri.
Adeva pun cerita, dalam ngerjain event cup dan pensi sekolahnya itu pun dia agak kelimpungan bagi waktu. “Pilihannya dua. Antara berangkat lebih pagi atau pulang lebih sore atau malam,” cerita Adeva.
Solusi:
- Pastikan kamu dapet restu penuh dari orangtua. Karena kalau nggak, bakal lebih ribet. Selain susah bagi waktu, kamu juga perlu backstreet menjalaninya. Nggak enak kan?! Pengertian dari ortu dibutuhkan banget.
- Selain itu, kamu tetap harus bisa nentuin skala prioritas. Kalau lagi ada tugas penting atau besoknya ulangan, lebih baik milih belajar dulu deh.
4. Direpotin Alumni
Kalau lagi di ngejalanin program itu, mau nggak mau alumni terlibat. Nah, di kala ini akan ada dua jenis alumni. Pertama, yang bener-bener mencerahkan dan ngasih solusi atas keruwetan yang terjadi. Kedua, alumni yang malah ikut marah-marah sama konsep yang kita bikin, terus ngebandingin sama kesuksesan mereka tahun sebelumnya. Wah, alumni tipe kedua ini nih yang perlu penanganan lebih lanjut.Solusi:
- Tetap dengerin pendapatnya, tapi jangan dibaperin.
- Minta bantuan guru untuk ngomong baik-baik ke alumni ini.
5.Konsep Acara Berubah Karena Kurang Dana.
Sekreatif-kreatifnya kita mengonsep acara, dana juga yang bicara. Mau nggak mau, fakta itu akan kita hadapi. Kita mau dekorasi ini-itu, mau ngundang artis paling hits, dan pakai kostum panitia yang unik; tapi kalau di H-1 bulan uang dari sponsor atau dari danus belum terkumpul, ya mau gimana. Plan B atau konsep acara paket hemat pun akhirnya yang dijalanin.Walau masalah kayak gini udah sering dihadapi, tapi nggak jarang yang tetep nggak bisa iklas dengan cepat. Ya wajar, sih, namanya anak muda ya, kan. Punya banyak maunya dan kreativitasnya lagi membara-membaranya.
Solusi:
- Harus menyiapkan plan B atau plan paket hemat untuk acara. Dan semua divisi harus udah tahu dengan plan ini. biar saat kejadian, pada nggak begitu kaget.
- Belajar Ikhlas, bro!
Oh, tentu, 5 masalah ini Cuma sebagian aja. Mungkin, masih ada masalah-masalah lain yang kerap dihadapi oleh panitia program. Kalau kamu gimana? Pernah mengalami masalah apa saja di kepanitiaan? Share yuk, share solusinya juga yah.