Ini Dia Kisah Moonlight, Pencarian Jati Diri Cowok Gay Kulit Hitam yang Jadi Film Terbaik Oscar 2017

Selasa, 28 Februari 2017 | 06:00
Alvin Bahar

Moonlight

Dua aktor kawakan, Faye Dunaway dan Warren Beatty, didapuk untuk mengumumkan Best Picture pada perhelatan ke-89 Academy Awards yang diselenggarakan di Dolby Theatre, Hollywood, California, Minggu (26/2). Setelah insiden "salah sebut", mereka mengumumkan Moonlight adalah film terbaik Oscar 2017, bukan La La Land yang disebutkan sebelumnya.

Memangnya, seperti apa sih cerita Moonlight? Buat yang belum nonton, ini sinopsisnya:

Film Moonlight berkisah tentang pencarian jati diri seorang pria berkulit hitam di kawasan Miami. Ceritanya dibagi jadi tiga bagian.

Chiron yang jadi sentral film Moonlight dideskripsikan memiliki kenangan masa kecil yang buruk. Karakter ini diperankan oleh tiga aktor secara bergantian, yakni Alex R Hibbert sebagai Chiron kecil; Ashton Sanders sebagai Chiron remaja; dan Trevante Rhodes sebagai Chiron dewasa.

Kenangan buruk itu tak lepas dari pengalaman Chiron kecil yang diasuh oleh ibunya, Paula (Naomie Harris) yang merupakan pemakai narkoba. Kesal dengan anaknya yang sering diganggu teman-teman seumurannya, Paula menghina Chiron dengan julukan banci.

Suatu ketika, Chiron ditemukan oleh seorang pria bernama Juan (Mahershala Ali) di sebuah rumah tak berhuni akibat menghindari kejaran teman-temannya. Dari situlah Chiron mulai menjalin persahabatan dengan Juan dan Teresa (Janelle Monae).

Juan yang seorang bandar narkoba, mengajarkan kepada Chiron untuk jangan pernah mau diatur hidupnya oleh siapapun. Pesan Juan ini melekat di benak Chiron hingga ia beranjak dewasa.

Pada babak kedua film ini, Chiron diceritakan sudah beranjak remaja. Kendati Juan dikisahkan telah meninggal dunia, hubungannya dengan Teresa masih dekat. Teresa sering memberi uang kepada Chiron, dan juga menyiapkan makanan untuknya.

Mengetahui hal itu, Paula sering meminta uang secara paksa kepada Chiron untuk membeli narkoba. Kehidupan sosial Chiron juga nggak membaik. Ia masih mengalami perundungan oleh teman-teman sekelasnya.

Hanya teman main dari kecilnya yang bernama Kevin (diperankan oleh 3 aktor berbeda: Jaden Piner sebagai Kevin kecil, Jharrel Jerome sebagai Kevin remaja, dan Andre Holland sebagai Kevin dewasa) yang masih bersikap baik kepadanya. Hubungan keduanya semakin akrab.

Suatu hari, Kevin mencium Chiron saat keduanya berbincang di tepi pantai. Dari situlah Chiron sadar bahwa dirinya seorang gay. Sayangnya, hubungan mereka retak akibat perkelahian di sekolah. Chiron dimasukkan ke penjara remaja akibat memukul teman Kevin yang sering merundungnya.

Bagian ketiga dari film ini menceritakan Chiron yang beranjak dewasa. Ia mencari nafkah sebagai pengedar narkoba. Meskipun ia membenci ibunya yang masuk rehab, Chiron tetap mengunjungi Paula di tempat rehab. Paula meminta maaf karena selama ini ia nggak bisa jadi orang tua yang baik bagi Chiron. Chiron pun memaafkannya.

Malam hari, Chiron menerima kabar dari Kevin via telepon. Kevin yang kini jadi juru masak di sebuah rumah makan, mengajaknya bertemu. Meskipun sekarang Kevin telah menikah dan punya anak, keduanya nggak bisa berbohong bahwa masih ada rasa cinta diantara mereka.

Film berdurasi 1 jam 50 menit ini, mulai dirilis secara luas di Amerika pada 18 November 2016 dan mendapat sambutan hangat dari para kritikus film yang juga sukses di Box Office. Hanya dengan biaya produksi sekitar 5 juta dollar AS, film arahan sutradara Barry Jenkins ini mampu mengumpulkan 15 juta dollar AS selama peredarannya di Amerika sendiri. (Kompas.com)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya