Ketika kalian sedang jalan-jalan bersama keluarga, teman atau pacar melewati pusat perbelanjaan besar, suka sadar nggak, sih, kalau melihat logo-logo perusahaan besar yang terbuat dari lampu, namun ada beberapa huruf yang lampunya nggak nyala, sehingga ketika dibaca jadi aneh?
Biasanya, huruf-huruf yang hilang itu jumlahnya ada tiga, yakni A, B dan O.
Kalau melihat pemandangan seperti itu, apa yang ada di dalam benak kalian? Apakah kalian akan berpikir bahwa hal itu dilakukan oleh orang-orang bandel yang iseng mematikan lampu dari beberapa huruf di logo perusahaan itu atau kalian berpikir bahwa keadaan itu hanya dikarenakan oleh kerusakaan dan kesalahan teknis saja?
Nggak usah khawatir, HAI sudah memiliki jawabannya. Jadi, hilangkan pikiran-pikiran aneh itu, ya, karena sebenarnya, jawabannya sangat jauh dari itu.
Jadi, kalian sadar nggak, bahwa huruf A, B dan O itu adalah golongan darah. Ya, golongan darah manusia kan terbagi jadi tiga, yakni A, B dan O, dan setiap orang pastinya memiliki golongan darah yang berbeda-beda.
Jadi, matinya lampu atau hilangnya ketiga huruf itu adalah sebuah kampanye yang dilakukan oleh NHS Blood and Transplant, sebuah organisasi yang membantu orang-orang di seluruh dunia yang kekurangan darah dan organ tubuh.
Mereka adalah organisasi dunia yang menggalangkan orang-orang untuk mendonorkan darah mereka untuk membantu masyarakat lain yang sedang membutuhkan darah.
Kampanya ini dilakukan karena beberapa dekade terakhir, jumlah donor yang dilakukan manusia mengurang hingga 30 persen, tentu saja hal ini sangat disayangkan dan menjadi perhatian bagi organisasi-organisasi seperti NHS. Dengan kampanya ini, diharapkan bahwa masyarakat dunia jadi lebih awas dan mau untuk mendonorkan darah mereka kepada yang membutuhkan.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Microsoft, bahkan Starbucks, pun menghilangkan huruf-huruf A, B dan O dari nama perusahaan mereka.
Hasilnya? Setelah 10 hari kampanye ini dilancarkan, 30 ribu pendonor baru muncul dari seluruh dunia yang siap dan rela mendonorkan darah mereka.