Kata Pelajar SMA Tentang Jagoannya untuk DKI Jakarta di Pilkada 2017.

Selasa, 14 Februari 2017 | 09:30
Rizki Ramadan

berdasarkan poling digital dari 7-13 Februari 2017

Nggak pake lama lagi, Pilkada 2017 akan dihelat. Semua pasti pada seneng, selain karena Pilkada jadi hari libur nasional, semua semang karena ini akan jadi momen perubahan kota tempat kita tinggal.

Di DKI Jakarta, Pilkada 2017 ini jadi ajang yang seru, sengit, panas, nan penuh drama. Kadang nyebelin kayak kebijakan ujian nasional yang nggak pernah tetap, kadang bikin kagum kayak baru pertama kalinya gebetan nggak cuma nge-read pesan kita, kadang bikin cemburu karena gejolak kampanye Pilkada kota lain jadi nggak kedapetan porsi tayang di media, dan sering muncul kejadian yang nge-twist banget kayak Drama Korea. Indonesia memang bukan cuma Jakarta, tapi mau gimana lagi, tiap negara cuma punya satu ibukota, bro

Di kalangan pelajar SMA yang tahun ini udah megang KTP, pembicaraan Pilkada 2017 bukan topik asing. Pelajar yang ikut aksi damai banyak, pelajar yang rela nunda ngerjain tugas demi nonton debat apalagi, hamper semua kayaknya.

HAI jadi pengen tahu, nih, di kalangan pemilih pemula khususnya yang masih berseragam putih abu-abu, pasangan calon mana sih yang paling diunggulkan.

Kata Pemilih Pasangan Calon 1

  • Rafli Akram - SMAN 90 JAKARTA:
"Gue melihat visi misinya untuk membangun Jakarta menjadi lebih baik tuh bener-bener bagus seperti mau memberikan Rp 1 miliar per-RW dan memberi bantuan modal kepada warga yang ingin membuka usaha. Menurut gue dari hal itu aja udah sangat membantu warganya.

Dari sisi negatifnya itu, Agus itu kan baru pertama kali nyalonin diri jadi Cagub didorong oleh SBY nah berarti dia baru terjun di dunia politik itu nggak ngerti apa-apa makanya dengan adanya Sylvia itu kan udah pasti tau tentang pemerintahan jadi saling menutupi kekurangannya masing-masing.

"Hasil kerja dari paslon 1 sendiri masih sedikit ya dan paling banyak hasil kerja dari si Sylvia, tapi yang bikin gue yakin yaitu Agus kan mantan TNI dan selama di TNI ini dia udah banyak prestasi yang di dapatkan di TNI jadi dia tau tentang keamanan warga dan udah cukup jelas didukung oleh SBY yang mantan presiden dan untuk Sylvia, dia udah profesor dan udah cukup lama kerja di bidang pemerintahan gitu jadi mereka udah ada hasilnya dan nggak cuman teori doang.

"Pesan gue buat paslon ini harus lebih banyak belajar buat membangun dan menata kota Jakarta, jika terpilih jadi pemimpin supaya warga jakarta nggak sia-sia buat milih mereka dan tepati janji selama kampanye ini."

  • Mahesa Putra, 17 tahun, Jakarta Timur:
"Gue yakin karena dia anak dari mantan presiden Indonesia. So, dia punya taktik untuk menata Jakarta yang lebih baik. Wong, bapaknya menata Indonesia saja bisa. Gue nggak berubah pilihan dari awal. Gue berharap jika ia terpilih, semua programnya terjalankan dengan aman dan Jakarta semakin sukses."

Kata Pendukung Pasangan Calon 2

  • Latifah Hanum Khairunnisa, 17 tahun, Jakarta Selatan:
"Paslon no.2 udah cukup tau tentang Jakarta. Secara memang pak Ahok udah pernah menjabat. Kebijakan mereka menurut gue realistis. Bukan yang terlalu mengiming-imingi rakyat.

Terus, karena gue lihat di bidang transportasi umum pas pak Ahok menjabat kelihatan lebih baik. Gue rasa kalau beliau terpilih nanti pasti bakal menuju ke arah yang lebih modern juga.

Negatifnya, karena paslon 2 inilah banyak perpecahan. Bener dah, bikin bingung banget. Dan gue kurang setuju sama proyek reklamasi sebenarnya. Gue melihat itu kurang menguntungkan rakyat (semoga sih nggak gitu yah).

Kalau paslon 2 terpilih, mereka harus banget jaga omongan. Gue harap paslon no 2, bisa menunjukkan ke rakyat kalau mereka punya etika biar kasus yang sekarang nggak keulang lagi, bisa bikin Jakarta menjadi kota yang welcome untuk setiap orang dan nyaman buat siapapun yang tinggal di sini. Jakarta itu buas banget, pemimpinnya harus bisa lebih.”

  • Blessdy Clementine, 17 Tahun, Jakarta Pusat:
"Gue yakin sama no.2 karena hasil kerja mereka nyata. Gue percaya mereka berdua karena mereka jujur dan pintar. Nggak banyak janji palsu dan mulut manis. Pokoknya hajar aja, dan hasil bisa dinikmati rakyat.

Pilihan gue dipengaruhi oleh orangtua, video yang gue nonton di YouTube,dan nontonin debat. Sebagai pelajar, secara tekstual gue nggak tau visi misi mereka di bidang pendidikan, tapi implementasinya yang paling booming sih Kartu Jakarta Pintar ya. Meski gue nggak ngerasain langsung karena masih golongan mampu dan sekolah swasta, tapi anak-anak pembantu dan sopir gue pada dapet dan mereka sangat terbantu. Harapannya kalo no 2 terpilih, semoga banjir makin berkurang, pelayanan publik dan transportasi semakin lancer, koruptor abisin aja semua, untuk pak Ahok, semoga bicaranya diperhalus."

Kata Pendukung Pasangan Calon 3

  • Savira Yuniar Adelina, 17 Tahun, Jakarta Selatan
Gue memilih pasangan Anies dan Sandiaga karena saran dari nyokap sih. Soalnya kan gue tuh masih sekolah terus dia bilang “dek pilih Anies aja soalnya dia mengutamakan pendidikan”.

Terus pas di tempat les juga kakak-kakak yang ngajar itu pernah cerita kalau pak Anies itu bener-bener mengutamakan pendidikan di Indonesia. Dia kan pernah jadi menteri pendidikan kan, nah terus dia juga pencetus Indonesia Mengajar. Nah dari situ alasan kenapa gue dukung pasangan nomor 3 ini.

Positifnya dari pasangan ini karena program kerjanya yang mengutamakan pendidikan dan negatifnya, karena pak Anies sempat di’pecat’ jadi Menteri dan pak Sandiaga punya track record pernah korupsi.

Pesan untuk paslon ini, semoga nggak ada kasus korupsi ya pak! Tepatin janji-janji sewaktu kampanye jangan cuman omong doang, terus majuin pendidikan di Jakarta ya pak! Jangan sampai ada yang putus sekolah.

  • Saffa, 17 Tahun, Jakarta Pusat
Awalnya gue bingung mau milih Pak Anies ato Pak Agus. Karena sebenarnya gue sendiri agak yakin sama Pak Agus. Beliau kan militer dulu, jadi gue yakin rasa nasionalisme dia tinggi. Tapi, yang gue pertimbangkan wakilnya ini. Jadi gue lebih condong ke Anies.

Gue sangat ngeliat visi-misi mereka tentang pendidikan karena gue termasuk orang yang sangat mengedepankan pendidikan. Sejauh ini pendidikan di Jakarta sendiri belum merata. Gue tinggal di lingkungan agak “ke bawah”, dan gue ngeliat mereka kurang mendapatkan pendidikan. Kadang gue nanya “kok di ibukota ini masih berpikiran stereotype konservatif?”

Kebetulan visi misi Pak Anies sejalan dengan harapan gue. Apalagi tentnag anak nggak boleh pulang malem. Berarti kan sekolahnya pulang lebih cepet. Percuma sekolah 8 jam tapi pada terbebani semua muridnya. Gue juga setuju tentang penghapusan tugas jadinya nggak ada PR. Kasian kan udah pulangnya lama, mesti ngulang pelajaran, masih harus kerjain tugas. Pendidikan sih udah pasti! Sebuah daerah akan maju jika pendidikan ditunjang dengan baik. Jadi harapannya, kalau mau buat Jakarta maju, benerin dulu SDMnya!”

Kalau ada yang punya pendapat berseberangan, sampaikan dengan santai dan damai ya kakak-kakak.

Happy voting!

penulis: Rizki Ramadan

reporter: Mario Hartanto - SMA Tarakanita Gading Serpong

Fenskha - SMAN 90 Jakarta

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya