Biasanya, kita ikut ekstra kurikuler (ekskul) buat nambah "ilmu keren" sekaligus gaya-gayaan. Ngaku aja, selain biar jago basket, kamu ikut ekskul basket supaya dilirik cewek-cewek kan? Hehehe. Tapi tau nggak, ada lho SMP yang punya ekskul unik sekaligus lestarikan budaya Indonesia.
Yap, untuk memperkenalkan salah satu budaya kesenian di Tanah Pasundan Jawa Barat, SMP Darul Hikam, Kota Bandung punya cara sendiri. Sekolah yang berlokasi di jalan Ir. H. Juanda Dago Bandung ini memiliki ekskul yang bernama Rampak Kendang. Ekskul ini resmi dari sekolah dan bisa diikuti oleh semua siswa.
Buat yang belum tau, "Rampak" berasal dari bahasa sunda yang bermakna serempak atau secara bersama-sama. Jadi Rampak Kendang bisa diartikan sebagai suatu pertunjukkan gendang atau kendang yang dimainkan secara barengan. Alat musik lainnya adalah bonang, saron, gong dan alat musik gamelan lainnya. Semua alat musik itu kemudian dipadukan membentuk suatu irama yang energik dan bersemangat. Selain alat musik tradisional, Rampak Kendang juga biasa dipadukan dengan alat musik lainnya semisal gitar, biola dan suling.
Sebenarnya, ekskul ini udah cukup lama. Didirikan pada tahun 2005, ekskul Rampak Kendang menjadi ekskul unggulan di SMP Darul Hikam. Pemilihan Rampak Kendang sebagai ekskul unggulan karena jarang sekolah yang memiliki ekskul ini. Selain itu, sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya Indonesia khususnya Jawa Barat.
Siswa yang tergabung dalam ekskul Rampak Kendang akan belajar teknik-teknik dasar Rampak Kendang, materi lagu dan gerakan agar menghasilkan suara kendang yang harmonis, energik dan bersemangat. Terlebih penampilan Rampak Kendang dimainkan sejumlah 20-30 orang.
Ekskul Rampak Kendang ini juga jadi kebanggaan SMP Darul Hikam karena sering tampil dalam beragam acara yang diselenggarakan sekolah, universitas, organisasi, Perusahaan, instansi pemerintah baik daerah, nasional bahkan internasional! Rampak Kendang SMP Darul Hikam juga pernah menyambangi beberapa negara Asean di antaranya di Malaysia (tahun 2006), Thailand (tahun 2010) dan terakhir mewakili Indonesia di ajang Chingay Parade Singapura (tahun 2015).
Setuju nggak kalo setiap generasi, sejatinya, harus mengetahui kebudayaan yang di daerahnya masing-masing? Ini dilakukan tak lain untuk melestarikan atau mengingatkan kepada generasi selanjutnya, bahwa di daerahnya itu memiliki satu kebudayaan yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Cara yang dilakukan SMP Darul Hikam bikin salut banget!