Review Film The Lego Batman Movie: Cerita Sarat Makna, Visual Penuh Warna, Dialog Pemantik Tawa
Selasa, 07 Februari 2017 | 05:30
Hai Online
Review Film The Lego Batman Movie
“Lucu banget!” mungkin bakalan jadi ekspresi yang pas buat ngegambarin apa yang dirasain seluruh penonton The Lego Batman Movie begitu keluar dari studio. Yap! Bukan cuma gara-gara jalan cerita yang diusung penuh lucu dan haru, tapi juga dialog-dialog yang terlontar di situ, dijamin bisa bikin kita ketawa ngakak tanpa malu-malu.
Batman atau Bruce Wayne (Will Arnett) yang emang punya banyak duit dan berbagai stuff yang canggih bin futuristik, rupanya juga memiliki sisi kelam dalam kehidupannya, yakni ketakutan dalam membangun keluarga. Wayne yang cuma tinggal berdua dengan Alfred (Ralph Fiennes), seringkali ngerasain kesepian dan kerinduan mendalam terhadap sesuatu yang disebut keluarga. Tapi di sisi lain, pria kaya raya ini juga takut dalam membina hubungan. Bingung, kan?
Akibat dari prinsip Bruce yang selalu maunya kerja sendirian dan berpegang teguh pada keyakinan anti-relationship, sialnya, dia justru ngebawa masalah buat kota yang didiaminya, Gotham. Pasalnya, Joker (Zach Galifianakis) yang pengen banget ngedapetin klaim dari Bruce sebagai “Musuh Terbaik (The Greatest Enemy)”, selalu ditolak sama Bruce, sehingga bikin dia terus-menerus nyari cara untuk membuat Bruce mengakuinya sebagai “Musuh Terbaik”.
Dengan segala cara, Joker pun berhasil ngumpulin pasukan penjahat buat ngancurin kota Gotham, dan mau nggak mau bikin Bruce jadi berpikir dua kali tentang prinsipnya. Apalagi, ada orang-orang baru yang kemudian muncul dalam hidup Bruce, yakni Dick Grayson atau Robin (Michael Cera) dan Barbara Gordon atau Batgirl (Rosario Dawson), dan membawa persepsi baru buat Bruce tentang paham menjalani sebuah hubungan (relationship).
Dari segi cerita, film ini jelas berhasil ngebawa pesan moral yang cocok buat orang-orang yang sering ngerasa kesepian atau sendirian. Alih-alih bertahan untuk terus berdiri sendiri, ngelakuin apa-apa sendirian atau individualis, The Lego Batman Movie seolah mengajak kita untuk lebih peka terhadap orang-orang di sekeliling kita, yang sebenernya menghadirkan kebahagiaan tersendiri yang mungkin selama ini kita sangkal.
Itu baru dari segi cerita, bro. Dari segi penggarapan, film ini berhasil banget dalam ngehadirin visual yang menghibur dan manjain mata. Belum lagi dari aspek dialog yang HAI udah sebutin di awal tadi. Narasi pembuka dan penutupnya kocak, ngebawa kita dalam suasana komedi yang kental, serta bersinggungan dengan balutan rasa haru yang dikandung oleh si rangkaian cerita.
Mengingat The Lego Batman Movie sangat boleh ditonton semua umur, film ini tentu bakalan seru kalo kita tonton bareng keluarga, pacar, atau adik-kakak kita semuanya. Ceritanya sarat makna, visualnya sarat warna, dan dialognya berhasil memantik tawa.
Nilai 8 dari 10, kayaknya nggak lebay, sih, kalo dilekatkan ke film yang digarap sama Chris McKay ini.
Tayang mulai 10 Februari 2017 mendatang, ingat-ingat buat nonton filmnya, yap.