Nggak perlu nunggu lama lagi, film terbaru yang dibintangi sama Iko Uwais bakalan segera tayang. Aksi baku hantam, tembak-tembakkan, pertarungan dengan menggunakan bermacam senjata melalui film bersimbah darah ini bakal tayang 8 Desember mendatang. Siap?
Eits, santai dulu. Sebelum menyaksikan filmnya, HAI punya beberapa cerita seru di balik layar Headshot yang asik buat kita simak. Mulai dari cerita sang sutradara, sampai cerita Iko dalam mengarahkan gaya. Yuk, disimak dulu 3 cerita seru di balik layar Headshot berikut ini.
1. Sutradara: “Enak kan, kalo bikin film bukan duit kita ya?”
Mendengar ujaran yang jadi subjudul bagian ini, para awak media yang dateng waktu gelaran Press Screening Headshot, di Plaza Senayan XXI Kamis (1/12) kemarin pun sontak tertawa. Pasalnya, Timo Tjahjanto, sutradara yang mengatakan hal tersebut memang terkenal slebor. Dengan gayanya yang nyeleneh, para awak media dibikin ketawa beberapa kali lantaran ujaran “cuek” dari rekan duet dari Kimo Stamboel ini.“Film ini, film yang nggak gampang dibikin. Ini pelajaran yang berharga buat gue dan Kimo. Kita sebagai negara yang berdaulat, ini sudah saatnya kita dikenal di luar Asia. Dengan adanya aset-aset negara kayak gini (menunjuk kepada para pemain), kita bisa tampil,” ujar Timo santai. “Bikin film itu nggak usah banyak-banyak, yang penting bagus dan ambisius,” lanjutnya, kali ini bernada serius.
2. Syuting Terlama 7 Hari, Total 48 Hari
Ngegabungin koreografi berantem yang kompleks dengan pertimbangan ukuran lokasi berantem yang sempit, bikin salah satu adegan di film Headshot harus rela memakan waktu syuting selama 7 hari. Yap, adegan yang dilakukan di kantor polisi –salah satu lokasi syuting Headshot– itu ternyata baru bisa rampung dalam waktu yang relatif nggak sebentar.Film yang melibatkan sekitar 150 orang kru ini juga merupakan salah satu film ber-budget besar, mengingat syutingnya dilaksanakan di Batam selama 48 hari. Mereka harus persiapan adegan ini dan itu, retake, belajar koreografi sulit, dan semacamnya. Namun, perjuangannya sebanding dengan hasilnya, kok!
3. Tiga Aktor Hebat
Nama Iko Uwais, Julie Estelle, dan Chelsea Islan, tentu bukan nama baru lagi di kalangan pecinta film. Pasalnya, ketiga bintang ini selalu berhasil memerankan karakter yang dipercayakan kepadanya lewat berbagai judul film.Selama proses persiapan film ini, Iko yang mengusung seni bela diri Indonesia, silat, mesti rajin-rajin duduk dan ngobrol sama sutradara, juga dengan Sunny Pang yang punya latar belakang bela diri yang berbeda. Gara-gara mengusung silat, Iko pun pede aja menyebut Headshot sebagai film “Action Budaya Indonesia.” Ya, lantaran, semua adegan berantemnya khas bela diri Indonesia.
Sementara itu, Julie Estelle juga nggak kalah hebat, nih. Ia bahkan diketahui nggak pake stunt sama sekali di film Headshot. Dia bertarung sendiri di hampir semua adegan fight. Mengingat perannya yang juga kece di The Raid 2, nggak salah, sih, kalo peran ini juga bisa dibawakan sama Julie dengan apik banget. Termasuk, ketika adegan berantem sama Iko di pinggir pantai, yang juga dilakukan dengan sulit lantaran medannya yang berat.
“Buat aku pribadi, yang paling menantang itu di adegan sama mas Mardi. Di dalam bunker itu, dia (Ailin, karakter Chelsea dalam Headshot) harus berusaha nyelametin dirinya sendiri, hafalin itu semua, retake, stamina, itu adalah salah satu yang menantang,” jelas Chelsea.
Boleh dibilang, dari segala hal yang disuguhkan oleh film ini, Headshot berhasil menjadi sebuah sajian lengkap yang nyaris nggak ada cacat.
Nah, sebagai film laga yang sudah berkeliling festival film internasional dan juga dibintangi tiga aktor besar, nggak ada salahnya dong, kalo kita juga ikut ngapresiasi karya ini? Tungguin 8 Desember nanti, ya!