Selain Tragedi Chapecoense, Ini 4 Kecelakaan Pesawat yang Pernah Terjadi di Dunia Sepak Bola

Rabu, 30 November 2016 | 02:00
Alvin Bahar

Chapecoense

Kecelakaan pesawat yang menimpa tim sepak bola asal Brasil, Chapecoense, bukan peristiwa yang pertama kali terjadi. Berikut adalah empat kecelakaan pesawat yang pernah terjadi kepada tim sepak bola di dunia, dikutip dari Kompas.com.

1. Kecelakaan Superga (4 Mei 1949)

Tim sepak bola Torino sedang dalam perjalanan kembali dari partai persahabatan kontra Benfica di Lisbon, Portugal. Hampir seluruh skuad klub asal Turin tersebut ikut di dalam pesawat Avio Linee Italiane Fiat G.212CP yang mengangkut mereka, kecuali bek Sauro Toma dan beberapa pemain cadangan.

Kecelakaan terjadi saat pesawat sudah memasuki wilayah Turin. Karena kondisi cuaca yang buruk, pesawat tersebut menabrak Basilica Superga, Turin. Akibat kecelakaan tersebut, ke-31 penumpang, termasuk 18 pemain Torino, ofisial, jurnalis, serta kru penerbangan jadi korban kejadian naas itu.

Tragedi ini kemudian dikenal dengan nama Superga air disaster.

2. Tragedi Muenchen (6 Februari 1958)

Pesawat British Airways 609 yang mengangkut tim Manchester United gagal terbang setelah tiga kali percobaan di runway yang dipenuhi lelehan es dan salju di Bandara Munich-Riem, Jerman Barat. Dari 44 penumpang, 20 orang tewas di lokasi kejadian. Tiga korban lagi meninggal di Rumah Sakit Rechts ser Isar.

Skuad Manchester United ketika itu hendak kembali dari pertandingan Piala Eropa di Belgrade, Yugoslavia, melawan Red Star Belgrade. Saat kecelakaan terjadi, pesawat meluncur sampai ujung runway dan menabrak pagar pembatas hingga bagian sayap pesawat lepas menabrak sebuah rumah. Tujuh pemain Manchester United tewas di lokasi kejadian, sementara satu pemain lagi, Duncan Edwards, meninggal pada 21 Februari 1958.

3. Kecelakaan Alianza Lima (8 Desember 1987)

Musibah ini menimpa tim sepak bola asal Peru, Alianza Lima, yang menumpang pesawat Navy Fokker F27-400M, untuk pulang dari Pucallpa usai pertandingan Liga Peru. Ketika hendak mendarat, terjadi kesalahan di kokpit yang menyebabkan ban pesawat nggak bisa keluar.

Setelah mendapat bantuan dari pemandu lalu lintas udara, Letnan Edilberto Villar pun bersiap mendaratkan pesawat. Namun, dia salah mengukur ketinggian karena kerusakan alat di kokpit. Karena terbang terlalu rendah, sayap kanan pesawat masuk ke Samudera Pasifik.

Villar jadi satu-satunya penyintas kejadian tersebut. nggak kurang dari 43 pemain, manajer, staf, pemandu sorak, dan anggota kru pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut.

4. Kecelakaan pesawat tim nasional Zambia (27 April 1993)

Peristiwa ini terjadi saat pesawat Air Force de Havilland Canada DHC-5D Buffalo jatuh di Samudera Atlantik, sekitar 500 meter dari Libreville, Gabon. Pesawat tersebut mengangkut tim nasional sepak bola Zambia menuju Dakar, Senegal, untuk bermain di babak kualifikasi Piala Dunia 1994. Masalah mulai terjadi setelah pesawat berangkat dari perhentian kedua, tepatnya ketika mesin sebelah kiri pesawat terbakar dan berhenti beroperasi.

Kolonel Fenton Mhone yang jadi pilot penerbangan itu menekan tombol untuk mematikan mesin yang terbakar itu. Naas bagi dirinya, Fentone malah menekan tombol untuk mematikan mesin sebelah kanan.

Akibatnya, pesawat kehilangan daya seluruhnya dan jatuh dari ketinggian 500 meter. Kelak, laporan pada 2003 menunjukkan bahwa Fentone mengalami kelelahan sehingga melakukan kesalahan tersebut.

Editor : Alvin Bahar