Ketika Green Day Memprotes Donald Trump Di Atas Panggung

Senin, 21 November 2016 | 07:00
Rizki Ramadan

penampilan Green Day American Music Awards.

Musik bisa jadi alat yang baik untuk menyuarakan protes dan propaganda. Itulah yang kerap dilakukan oleh musik-musik cadas, macam musik punk.

Di acara American Music Award, Minggu malam kemarin, grup musik punk rock Green Day membuktikannya. Saat tampil, Billie Joe Armstrong sang vokalis cum gitaris, meneriakkan kritiknya terhadap Donald Trump. Di tengah-tengah lagu Bang Bang, ia meneriakkan tiga kali kalimat

Green Day chanted “No Trump/ No KKK/ No fascist USA!” during their 'Bang Bang Bang' performance at the #AMAs pic.twitter.com/FmNX2cQ9M1.

— Pop Crave (@PopCravePolls) November 21, 2016

Washington Post melaporkan, sebelum Billie Joe, seleb lain yang naik panggung AMA juga menyuarakan kritiknya. Jay Pharoah juga nyinggung masalah politik saat membawakan acara. "I love Bruno Mars. I don’t know what color he is, so I can’t deport him. … I love ‘Uptown Funk.’ It was totally about me. … I’m gonna funk this country up, bigly.”

Namun, Billie Joe lah yang paling berani. Ia menyebut langsung nama Trump di atas panggung.

Terpilihnya Donald Trump disebut-sebut bakal membangkitkan lagu-lagu politis dan bernuansa protes dari para musisi. Maklum, beberapa rencana si Presiden terpilih ini emang menegangkan. Bikin warga takut soal deportasi hingga diskriminasi ras dan agama,

Tahun 2004 silam, muncul album kompilasi berjudul Rock Against Bush. Isinya udah bisa ditebak, sejumlah grup musik cadas--kebanyakan punk--bersekutu menyuarakan ketidaksukaannya dengan presiden Amerika saat itu, lewat lagu. Beberapa nama yang terlibat di proyek inisiasi Mike Fat (NOFX) itu adalah Sum 41, Bad Religion, Rancid, Against Me!, No Use For a Name, Dillinger Four, No Doubt, dan Green Day. Dua volume kompilasi terbit di tahun itu.

Kayaknya, beberapa tahun ke depan, kompilasi seperti itu bakal muncul lagi nih. Gimana menurut lo, bro?

Tag

Editor : Rizki Ramadan

Sumber Hai Online