Awas, Keseringan Selfie Justru Bisa Merusak Hubungan

Jumat, 21 Oktober 2016 | 11:00
Dimas Yulian

Ilustrasi selfie bareng pasangan

Kamu sering selfie berdua bareng pacar? Ada hal yang harus mulai kamu perhatiin nih. Mengabadikan momen berdua bersama pacar melalui selfie emang jadi hal yang menyenangkan. Apalagi di momen-momen yang mungkin bakal bisa dikenang di kemudian hari. Pada dasarnya, momen untuk berfoto bersama punya fungsi utama buat mengabadikan kejadian dan momen agar nggak lekas hilang dari ingatan.

Karena itu saat ini banyak banget remaja yang sering berselfie bersama pasangan masing-masing. Bahkan saking seringnya berselfie bersama pasangan, nggak jarang justru bikin orang yang liat sebel karena dianggap udah berlebihan.

Akan tetapi mengabadikan momen dengan berselfie bersama pasangan nggak selamanya punya efek yang baik lho. Selain fungsi utamanya sebagai penangkap momen, terlalu sering berselfie malah justru bisa merusak hubungan yang udah terjalin. Peneliti di Amerika Serikat berusaha mencari tau gimana selfie bisa mempengaruhi persepsi terhadap diri sendiri dan kualitas hubungan asmara yang dimiliki.

Dalam riset berjudul “The Online Ideal Persona vs The Jealously Effect” tim dari Boston University menemukan fakta baru terkait kebiasaan ini. Seperti dikutip dari Kompas.com, para peneliti menemukan fakta bahwa semakin sering melakukan selfie, mereka semakin cenderung memandang hubungan tersebut “berkualitas rendah”.

Mereka menyebutnya demikian karena ada kecemburuan yang berakar dari komen-komen soal foto selfie yang diunggah tersebut. Selain itu juga ada penciptaan “persona ideal di dunia maya” yang berbeda dengan dunia nyata. Dalam studi lanjutan ini, mereka menemukan fakta kalo orang yang cenderung narsis mengambil foto selfie lebih banyak. Foto-foto itu juga semakin meningkatkan perasaan diri yang merasa lebih penting.

Kesimpulan ini didapat setelah periset dari Boston University dan Pontificial Catholic University, Cile, melakukan survey kepada 314 orang berusia 18-65 tahun dan menyurveinya lagi setahun kemudian. Kemudian responden diminta menetapkan skala 1-5 dari pertanyaan seperti “Saya suka menjadi pusat perhatian”, “Saya tak pernah puas sampai mendapat yang pantas didapatkan,” dan “Saya suka melihat diri di cermin.” Hasilnya pun sebenernya nggak terlalu mengejutkan. Karena seperti yang udah diduga, orang yang sering melakukan selfie cenderung lebih narsis. Tetapi pengaruhnya terhadap sebuah hubungan yang kemudian menjadi fakta baru yang menarik.

Nah, ternyata berselfie bersama pasangan terlalu sering juga punya efek yang nggak baik buat hubungan kalian. Walaupun tujuan awalnya adalah buat mengabadikan momen, tapi kalo dalam prosesnya akhirnya malah merusak momen yang berusaha diabadikan, ya buat apa. Apapun yang kamu lakukan, kalo kamu melakukannya secara berlebihan, pasti efeknya nggak bakal baik juga.

Teknologi emang berperan penting banget dalam hubungan sosial belakangan ini. Tapi kalo yang terjadi malah sebaliknya, berarti kamu nggak memanfaatkan teknologi sebagai mana mestinya. Teknologi seharusnya memudahkan manusia dalam melakukan aktifitasnya, bukannya mengganggu aktifitas yang udah terjalin. Jadi, mulai bijak menggunakan teknologi ya.

Tag

Editor : Alvin Bahar