Sabtu, 8 Oktober 2016 lalu tim Toyota Eco Youth 10 (TEY10) terbang ke sisi paling timur Indonesia yaitu Merauke, Papua. Kunjungan ini adalah rangkaian dari proses Genba TEY10. Genba sendiri merupakan tahapan lanjutan setelah 25 finalis terpilih diberikan dana 15 juta untuk merealisasikan proyek mereka. Pada tahap genba, tim juri TEY10 datang melihat dan memberikan masukan kepada proyek yang sedang dijalankan oleh finalis.
Merauke berhasil mengirimkan dua sekolah sebagai finalis TEY 10. Dua sekolah tersebut adalah SMA Negeri 2 Merauke dan SMA Negeri 3 Merauke. Berbeda dengan SMA Negeri 3 Merauke yang pernah mengikuti dan masuk sebagai finalis di TEY sebelumnya, SMA Negeri 2 Merauke baru pertama kali mengikuti TEY tahun ini dan sukses menjadi salah satu dari 25 finalis terpilih.
SMA Negeri 2 Merauke terpilih akibat proyek mereka berjudul “Pembuatan Alat TDS Sederhana” yang berfungsi untuk mengecek kadar mineral dari air yang ada di Merauke.
“Di Merauke banyak sumber air yang belum tentu airnya layak dikonsumsi. Dengan alat ini layak tidaknya air tersebut dikonsumsi dapat dicek dan setiap orang bisa menggunakannya karena kami buat sederhana," jelas Maria saat mempresentasikan proyek mereka dihadapan para juri dan undangan.
Sedangkan tim dari SMA Negeri 3 Merauke terpilih karena proyek “Pembuatan Bunker Oksigen Sekolah (BOS)”. “Disebut bunker karena pohon-pohon yang kita tanam mengelilingi sekolah dan itu (menunjuk gambar) seperti bunker," papar Carla kepada tim TEY10 ketika sedang turun ke lokasi proyek dijalankan.
Pada genba kali ini hadir tim juri yang terdiri dari pihak Toyota salah satunya Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bapak Yui Hastoro dan editor HAI Magazine yaitu Yorgi Gusman. Selama genba berlangsung banyak masukan dan saran dari juri-juri yang hadir juga para undangan.
“Kalau bisa di presentasi tidak hanya teks tetapi juga mencakup audiovisual. Tambahin video ngga papa," masukan dari Bapak Yui Hastoro kepada 2 tim dari Merauke.